Jokowi Resmikan Terminal Container Baru Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Petikemas Kalibaru, atau New Priok Container Terminal (NPCT) 1, di Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta, pada Selasa, 13 September 2016. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat daya saing dan keterbukaan industri perdagangan di Indonesia. Terletak di wilayah Kalibaru, terminal baru ini menghadirkan perbaikan infrastruktur yang signifikan dalam pelayanan pelabuhan, terutama untuk mengelola penanganan petikemas, yang sebelumnya mencapai kapasitas sekitar 5 juta TEUs per tahun. Setelah selesai, kapasitas terminal tersebut akan meningkat hingga mencapai sekitar 7 juta TEUs per tahun, sesuai dengan persiapan untuk menangani volume penjualan yang semakin meningkat di masa depan.
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur pelabuhan modern, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa investasi terhadap terminal yang berkembang merupakan langkah penting untuk memperkuat keterlibatan Indonesia dalam dunia perdagangan internasional. Menurutnya, keberadaan pelabuhan yang lebih mumpuni akan menjadikan Indonesia tidak terlalu kehilangan dalam persaingan global. Hal ini menjadi bagian dari perbaikan sistem ekonomi yang menghadirkan daya saing yang lebih tinggi pada produk-produk Indonesia. Terlebih lagi, pada era digitalisasi dan inovasi, peran pelabuhan dalam mengakomodasi permintaan global semakin terasa penting. Sehingga, pemerintah perlu bergerak cepat dan efektif dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan yang terintegrasi secara komprehensif.
Dalam keterangan yang dirangkum dari Setkab, Presiden Jokowi menyatakan bahwa pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru merupakan langkah yang sangat penting bagi pelabuhan Indonesia menghadapi tantangan global yang terus meningkat. Menurutnya, meskipun perlu waktu, tidak boleh ditunda-tunda lagi, karena Indonesia tidak ingin terlambat dalam mempertahankan posisi dominan. Ini juga berarti bahwa pembangunan terminal tersebut harus dilaksanakan secara sesuai dengan kebutuhan kuantitatif dan kualitatif yang semakin meningkat. Di sisi lain, pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru diperbolehkan dengan perencanaan yang jelas, dan sebaik mungkin diberikan dengan pendanaan yang lebih terjangkau melalui berbagai pihak seperti Pelindo 2, swasta, dan investor. Pengadaan proyek yang berkelanjutan dalam pengelolaan infrastruktur pelayaran, menjadi fokus utama dari pembangunan ini.
Baca Juga:
Menurut Presiden Jokowi, pelaksanaan terminal petikemas tersebut harus berlangsung sesuai dengan keputusan yang telah ditentukan, dan perlu dilakukan secara efisien dan efektif. Pengembangan infrastruktur pelabuhan harus diterjemahkan dalam penggunaan teknologi yang mendasari sistem operasional yang lebih modern. Tidak ada waktu yang lebih baik daripada hari ini untuk mengambil langkah yang mendukung keberlangsungan ekonomi Indonesia, terutama di tengah persaingan dan kompetisi global yang terus berlangsung. Dengan mempercepat perbaikan infrastruktur, Indonesia dapat memperkuat posisi di dalam pasar internasional dan mendorong pemanfaatan potensi ekonomi domestik secara lebih besar dan terdistribusi secara lebih baik. Dengan demikian, keberlanjutan sistem pelabuhan di Indonesia menjadi kunci utama untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru yang merupakan bagian dari strategi pelatihan industri dan pelabuhan yang lebih modern, akan berdampak pada kestabilan dan kepercayaan dalam perdagangan internasional, terutama bagi sektor industri yang terlibat dalam produksi barang benda. Dengan penambahan kapasitas terhadap petikemas, pelabuhan Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memperbaiki peranan pemerintah dalam mengurus industri nasional. Terlebih lagi, pengalaman yang dijamin oleh penggunaan teknologi modern dapat memberikan kesempatan besar bagi pelatihan dan pembelajaran yang terus dikembangkan dalam industri. Pengembangan ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan keberlanjutan infrastruktur pelabuhan di Indonesia secara keseluruhan.
Pada kesimpulan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mempercepat pengembangan pelabuhan secara lebih luas sebagai bagian dari pengembangan ekonomi nasional. Dengan menempatkan prioritas pada pengembangan infrastruktur pelabuhan secara berkala, Indonesia dapat menangani tantangan terkait daya saing dan pelayanan publik yang semakin beragam. Langkah berikutnya adalah pemanfaatan keterbukaan, pelatihan teknis, serta perencanaan terhadap keterbatasan peralatan dan kapasitas yang masih terpaku. Dengan terus melakukan pengelolaan dan penguatan dalam pengelolaan infrastruktur pelabuhan, Indonesia dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap pelanggan internasional. Dengan cara ini, Indonesia dapat membangun jaringan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan di masa depan.
