Inklusi Keuangan Amar Bank Gagas PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) melalui produk Financial Technology (FinTech) Tunaiku menggelar inovasi terbarunya dalam bentuk gerakan sosial BarterRezeki, bertujuan mendukung pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia. Dalam program ini, Amar Bank berharap kredit yang disalurkan dari Tunaiku mencapai sekitar 20%-30%, sesuai dengan target yang diinginkan dalam konteks pertumbuhan finansial masyarakat.
Berdasarkan data dari Global Financial Inclusion Index 2014 yang dirilis oleh Bank Dunia, tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat itu berada pada angka 36%, yang dianggap masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara berkembang seperti Thailand (78%), Malaysia (81%), India (53%), Nigeria (44%), Tanzania (40%), dan Kenya (75%). Angka ini menunjukkan bahwa keberlanjutan sistem keuangan Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam mempertahankan akses bagi masyarakat yang kurang terjangkau oleh layanan perbankan tradisional.
Direktur Amar Bank Vishal Tulsian menjelaskan bahwa gerakan BarterRezeki dirancang untuk membantu individu yang menghadapi kesulitan mengakses dana pinjaman dari layanan perbankan. Dengan membangun keterkaitan secara sosial melalui platform Tunaiku, masyarakat yang berkeinginan untuk meminjam dapat mendapatkan bantuan tanpa harus meminjam dari rentenir. Proses ini juga menekankan pentingnya pembayaran yang teratur dan berdasarkan kepatuhan secara sadar oleh individu.
Selain itu, gerakan ini mengajak setiap penerima kode referral dari Tunaiku untuk secara aktif menyebarkan informasi melalui berbagai media sosial dan pendekatan komunikasi seperti SMS, e-mail, chat, BBM, Twitter, atau Facebook. Setiap individu yang memasukkan kode referral akan mendapatkan kredit secara langsung saat mengajukan permohonan di Tunaiku. Program ini menekankan bahwa proses transaksi akan diterjemahkan sebagai suatu game yang menarik dengan hadiah dan insentif tergantung pada pencapaian misi tertentu yang telah ditentukan oleh sistem Tunaiku.
Sebagai pendukung kebijakan ini, sistem BarterRezeki tidak memerlukan akses fisik, sehingga mudah diakses oleh 50% populasi di Indonesia yang sudah terbiasa dengan koneksi internet. Dengan cara ini, kebutuhan keuangan individu dapat dipenuhi dengan sistem yang dapat digunakan secara mudah. Dari sisi poin keuangan, sistem Tunaiku berfungsi sebagai sarana untuk membangun ekosistem finansial yang lebih terdistribusi dan berkelanjutan dalam mengukur peringkat inklusi keuangan masyarakat yang berkepentingan.
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dumoly F Pardede menyatakan bahwa inovasi ini menjadi bentuk peran FinTech yang ditujukan secara khusus untuk masyarakat dengan memperkenalkan sistem baru yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik individu. Dari segi pengembangan sistem, FinTech seperti Tunaiku harus mampu membangun daya tahan, pengelolaan pembayaran, serta efisiensi operasional dalam mendukung layanan keuangan.
Baca Juga:
Untuk meraih hasil optimal dalam program BarterRezeki, terdapat tiga tahapan yang harus dilalui: pertama, pengguna membuat kode referral; kedua, kode tersebut diverifikasi melalui SMS oleh Tunaiku; dan ketiga, setiap pengguna dapat melakukan pinjaman secara terdapat dan memperoleh kredit melalui sistem yang sudah terbuka di Tunaiku. Dengan langkah ini, pengguna dapat menjalani pengalaman berharga dalam mendapatkan dukungan keuangan dengan sistem yang dapat menjangkau masyarakat yang biasanya kurang terjangkau.
Untuk memperkuat pengembangan dalam jangka panjang, penyaluran kredit dari Tunaiku secara masuk akal menjadi fokus utama dalam menjaga dan mengembangkan kepuasan nasabah. Selain itu, dalam jangka panjang, penggunaan produk ini juga berpotensi menunjang penguatan infrastruktur keuangan masyarakat di Indonesia secara keseluruhan. Sebagai tambahan, pengembangan dan penerapan sistem ini merupakan langkah penting dalam menyelesaikan tantangan ekonomi dan keuangan dalam masyarakat. Dengan mengacu pada data dan hasil dari program yang dilakukan, Amar Bank terus mengembangkan inovasi yang dapat membuka jalan bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses layanan keuangan yang lebih inklusif dan lebih terdistribusi.
