Ahok Dan Agus Marto Raih Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program baru berupa kartu multifungsi bernama Jakarta One, yang merupakan bagian dari strategi untuk menggali kecepatan dan efisiensi dalam penggunaan uang tunai. Kartu ini dianggap sebagai inisiatif dalam mempercepat transisi dari sistem keterikatan uang tunai ke sistem digital yang lebih mudah digunakan.
Program ini dikembangkan dalam kerangka Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan sejak tahun 2014, dengan tujuan mendukung transisi ke uang tunai digital. Salah satu penyelenggara utama yang berperan dalam peluncuran ini adalah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang mengatakan kartu Jakarta One ini memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan kartu multifungsi di Hong Kong, seperti Octopus. Di tempat yang sama, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo memperkuat komitmen terhadap inovasi dan perencanaan pembangunan jaringan digital yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Di tempat yang sama, Ahok menambahkan bahwa kartu Jakarta One tidak hanya melayani transaksi dalam berbagai bidang, tetapi juga menjadi alat peran yang lebih efektif terhadap sistem perbankan, yang berkontribusi dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan keberlangsungan sistem koperatif keuangan. Tahun 2016 merupakan awal peluncuran, dengan perancangan yang menekankan integrasi penggunaan identitas terintegrasi, seperti di KTP, untuk memperkuat keamanan dan keuntungan pemasaran dalam proses transaksi. Penggunaan kartu ini dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dijangkau oleh dua kartu utama: Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Kartu Jakarta One secara teknis akan menjadi kartu pembayaran multifungsi yang mampu menangani berbagai kebutuhan, seperti pembayaran iuran BPJS Kesehatan, TransJakarta, Commuterline, serta penggunaan di supermarket, hingga keuangan pribadi. Menurut penjelasan Agus Martowardojo, kartu Jakarta One ini merupakan langkah maju yang diharapkan menjadi bagian dari sistem pembayaran berkelanjutan yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Keterapan ini disampaikan dengan penggunaan teknologi modern dan integrasi sistem pendukung, baik dalam konteks digital maupun transaksi fisik. Pemilahan data dari masyarakat yang terintegrasi ke sistem perbankan diharapkan untuk membantu mengatasi tantangan keuangan secara sistematis dan transparan.
Sebagai penutup, program ini menunjukkan penguatan terhadap kerangka kerja yang lebih komprehensif dalam transisi keuangan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan penggunaan kartu Jakarta One, terjadi perbaikan kualitas pelayanan di berbagai lapisan. Langkah selanjutnya, seperti pengembangan sistem pengaturan yang lebih baik dan keterlibatan bank-bank lain, diharapkan menjadi kekuatan dalam mendorong perbaikan sistem keuangan secara nasional. Penambahan fungsi kartu ini juga memperkuat sistem akuntabilitas dan pengelolaan penggunaan dana dalam jangka panjang.
