Penilaian Bank Asing Terhadap Kinerja Pada periode 2012 hingga 2017, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) menjabat dengan tujuan membentuk otoritas yang dipercaya di sektor jasa keuangan. Masa jabatan ini berakhir pada 20 Juli 2017, menjadikan masa pengawasan penuh yang mengukuhkan posisi OJK sebagai pengawas yang terus berkomitmen untuk membina industri keuangan secara mandiri dan terpercaya.
Tahapan pengawasan OJK selama lima tahun menunjukkan kinerja yang efektif dalam pengaturan kebijakan terkait pengembangan industri perbankan. Salah satu elemen penting yang mendorong perkembangan industri adalah program pendalaman pasar yang telah diterapkan. Ini terutama berkaitan dengan instrumen perbankan yang dikembangkan secara khusus untuk mempercepat inovasi produk dan layanan di tengah tantangan pasar yang semakin kompetitif.
Sebagai bagian dari sistem pengawasan, OJK menekankan pada kebijakan pengawasan yang terus menerus diselenggarakan secara transparan. Dalam menjalankan peraturan perbankan, OJK menghadirkan ruang diskusi yang cukup luas untuk meninjau kebutuhan pelaku industri. Sebagai contoh, penerapan kebijakan terkait instrumen perbankan, seperti pengawasan terhadap produk inovatif, diperoleh dengan kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk komunikasi yang terus berlangsung. Kedua, keberadaan OJK telah membantu perbankan dalam membangun kepercayaan dengan peraturan yang ditetapkan dan terbuka terhadap pertumbuhan pasar keuangan.
Komunikasi antara OJK dan perbankan, terutama dalam konteks penilaian Rencana Bisnis Bank (RBB), sangat penting. Penerapan proses ini menjadi salah satu indikator keberlangsungan industri perbankan. Secara khusus, OJK mampu memberikan pemetaan terhadap risiko dan memastikan bahwa keputusan-keputusan strategis perbankan terkait permodalan dan kinerja terus mengikuti tren perbankan yang lebih baik. Oleh karena itu, pengawasan ini terutama membantu dalam memperbaiki kualitas perbankan, termasuk pada aset, daya tahan, dan likuiditas.
Program pengawasan perbankan dalam pengelolaan dana tax amnesty membutuhkan inovasi produk yang mendorong pembangunan sistem yang lebih baik. Di sisi lain, OJK mampu mengedepankan produk inovatif dengan cepat, terutama di tengah masa kehadiran perbankan yang mengembangkan kinerja dengan keuntungan yang tinggi. Hasilnya, pengembangan produk dan layanan perbankan terutama di bidang ini berdampak besar bagi pelanggan dan terkait dengan kemajuan industri secara keseluruhan. Sehingga, terjadi peningkatan dalam kepercayaan masyarakat terhadap kepercayaan yang didapatkan perusahaan perbankan di Indonesia.
Mengacu pada data yang diungkapkan, total aset perbankan di Indonesia pada Desember 2016 mencapai Rp6.730 triliun, mengalami pertumbuhan dari Rp5.615 triliun pada tahun 2014. Semakin besar peningkatan ini mencerminkan kehadiran industri perbankan yang mulai menonjol dengan struktur yang lebih stabil dan terus meningkat dari posisi sebelumnya. Rasio permodalan (CAR) meningkat dari 19,57% pada Desember 2014 menjadi 22,91% pada Desember 2016, menandakan perbaikan dalam proses pembiayaan dan perbankan yang lebih mampu meringankan risiko. Selain itu, rasio modal inti (tier 1) juga mengalami pertumbuhan dari 18,01% menjadi 21,18%, menunjukkan peningkatan keberlanjutan industri perbankan dalam menangani potensi risiko.
Secara keseluruhan, pengaruh OJK pada perbankan dalam mengembangkan perbankan melalui inovasi produk dan layanan terutama di bidang dana tax amnesty adalah faktor penting. Tidak hanya berfungsi sebagai pengawas, OJK juga menjadi pelindung bagi perbankan yang mengalami tekanan dalam pengelolaan risiko, terutama dalam konteks penilaian dan pengembangan produk inovatif. Kinerja perbankan di masa ini juga terlihat dari meningkatnya likuiditas, yang mencerminkan kemampuan perbankan memenuhi kebutuhan keuangan pelanggan secara stabil. Hasil ini menandai bahwa industri perbankan dalam negeri sudah mengalami perubahan yang berkelanjutan, terutama dalam peningkatan pada keberlanjutan industri dalam mempercepat inovasi produk dan layanan yang menggerakkan perbankan dalam pengembangan ekonomi secara luas.
Setelah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam jangka waktu yang telah berlangsung sejak awal tahun 2012, maka langkah selanjutnya bagi masyarakat perbankan dan OJK adalah peningkatan komunikasi yang terus berlanjut dengan peningkatan pemahaman terhadap kebutuhan pasar. Selain itu, penerapan inovasi produk dalam bidang yang lebih luas perlu ditinjau dan dibahas. Ini juga membutuhkan peningkatan dalam pelaksanaan kebijakan, serta pemikiran terhadap pengembangan produk terhadap keuangan yang mengalami perubahan besar. Dengan demikian, pembangunan OJK yang terus meningkatkan kepercayaan terhadap perbankan menjadi salah satu langkah penting dalam membangun sistem keuangan yang lebih terukur dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang lebih lanjut. Kinerja ini diharapkan dapat terus ditingkatkan dalam masa depan untuk mendukung pengembangan sektor keuangan secara global dan terus maju.
