Blog Web & Deep Insights

Teknologi Open Source: Inovasi, Hemat, dan Keamanan yang Terukur

Teknologi Open Source Inovasi Hemat Software open source menawarkan banyak keuntungan dalam konteks pengembangan teknologi di industri keuangan, terutama bagi perbankan yang menghadapi tekanan dari pertumbuhan kredit dan biaya operasional yang meningkat. Dalam konteks ini, penggunaan teknologi open source memberikan solusi terhadap masalah keterbatasan biaya dan kebutuhan inovasi dalam pengelolaan sistem perbankan. Berdasarkan data OJK, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) bank umum mencapai 84,22% per Februari 2016, yang meningkat 474 basis point dibandingkan dengan Februari 2015. Angka ini menunjukkan tekanan yang besar bagi perbankan untuk memenuhi biaya operasional, terutama karena ekspansi bisnis dan investasi teknologi yang terus meningkat. Dalam situasi ini, kebutuhan akan teknologi yang lebih efisien dan terus berkembang menjadi kunci utama dalam pengembangan sistem perbankan.

Untuk menangani tekanan tersebut, perbankan mulai mengembangkan strategi untuk mengurangi biaya dan memaksimalkan potensi teknologi. Bank Mandiri, misalnya, menganggarkan belanja teknologi sekitar US$100 juta untuk tahun 2016. Keterbatasan anggaran terus menjadi masalah bagi perbankan, terutama dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem digitalnya. “Teknologi yang kami miliki sekarang cukup baik, tinggal menambahkan atau meremajakan,” kata Georgino Godong, SEVP Chief Technology Officer Bank Mandiri, kepada wartawan. Keberlanjutan pengembangan teknologi perbankan juga tergantung pada investasi dalam pengembangan sistem software, yang tidak terlepas dari kebutuhan untuk mengakses sumber daya teknologi terkini dan terus menghadapi tantangan digital. Ini menunjukkan bahwa penerimaan teknologi open source menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan.

Untuk pengembangan yang lebih besar, perbankan membutuhkan dukungan teknis dan manajemen risiko. Namun, penggunaan software open source bukan tanpa risiko. Walaupun sistem tersebut secara khusus terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja, perlu dilakukan pengecekan terhadap komunitas pengembang dan pihak ketiga yang menyediakan dukungan untuk penggunaan software tersebut. Sebagai contoh, pihak ketiga yang mengembangkan teknologi open source memainkan peran penting dalam memberikan kepastian bagi perbankan dalam mengembangkan teknologi yang stabil dan dilindungi dari risiko yang tidak ditangani. Ini karena regulator perbankan memiliki aturan yang ketat mengenai penggunaan teknologi, terutama teknologi berasal dari pihak ketiga. “Memasarkan teknologi open source, kami harus riset karena harus bertanggung jawab,” tegas Rully Moulany, Country Managing Director Red Hat Indonesia. Dengan demikian, teknologi open source tidak hanya memenuhi kebutuhan inovasi tetapi juga harus memenuhi batasan keterbatasan regulasi dan komitmen perusahaan untuk pengendalian risiko.

Perusahaan yang memiliki pengembangan software open source juga memberikan kesempatan untuk menunjukkan peran penting dalam pengelolaan sistem perbankan. Salah satu contoh adalah Perusahaan EQUNIX Business Solutions, yang menyoroti pentingnya teknologi open source dalam mempercepat inovasi. Selain itu, pengembangan software open source menjadi bagian dari strategi perbankan untuk menghindari keberantakan dan memastikan efisiensi sistem. Namun, untuk memperoleh keunggulan teknologi terutama dalam konteks inovasi dan pengelolaan sistem perbankan, perlu dipertimbangkan perbedaan antara kebebasan akuntabilitas dan keamanan teknologi terutama karena sifat berbayar dan keberlanjutan teknologi yang dibutuhkan. Dalam proses pengembangan ini, pihak ketiga yang memiliki peran penting dalam pengembangan software open source, terutama mengembangkan sumber daya yang dapat digunakan secara gratis atau dengan biaya rendah, menjadi pilihan yang sangat menarik. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa proses penggunaan software tersebut selaras dengan manajemen risiko dan aturan regulasi perbankan. Ini menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam konteks keamanan sumber daya digital yang semakin berkembang.

Perbankan saat ini menghadapi tantangan besar dari pertumbuhan kredit yang lambat dan tekanan dari biaya operasional yang meningkat. Dalam rangka menjawab situasi ini, pilihan teknologi harus memenuhi keterbatasan penggunaan yang dapat dikembangkan secara efisien. Dengan demikian, penggunaan teknologi open source menjadi alternatif yang terus menghadirkan kesempatan bagi perbankan untuk mengembangkan sistem yang lebih efisien dan inovatif. Ini juga memberikan kesempatan bagi perbankan untuk memperkenalkan teknologi open source, dan mempertimbangkan peran penting dari pihak ketiga dalam membantu pihak-pihak yang mendukung pengembangan teknologi secara berkelanjutan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkomitmen dalam pengembangan software open source harus berkomitmen terhadap pengembangan sistem yang lebih efisien dan menghindari risiko yang terjadi dalam proses pengembangan.

Perbankan, sebagaimana telah disebutkan, memiliki keterbatasan dalam menghadapi tekanan biaya dan kebutuhan teknologi yang terus berkembang. Dalam penggunaan software open source, perlu dijalankan dengan pertimbangan terhadap regulasi dan manajemen risiko. Ini juga mengarahkan perbankan untuk memanfaatkan pengembangan teknologi open source dengan cara yang lebih terkendali dan terkendali dari pihak ketiga. Namun, untuk melihat langkah berikutnya, perbankan harus berusaha mengembangkan sistem yang dapat memenuhi standar keamanan dan ketahanan. Dalam konteks ini, perbankan perlu menunjukkan komitmen terhadap pengembangan sistem yang terbuka dan terjamin. Ini juga membuka peluang bagi perbankan untuk meningkatkan efisiensi operasional, terutama dalam konteks pengelolaan data dan pengelolaan sistem yang lebih terperinci. Dalam rangka ini, perbankan harus mengikuti arah regulasi yang diberikan oleh regulator, terutama dalam pengembangan sistem yang lebih efisien, terutama dalam konteks pengelolaan data dan sistem yang terus berkembang. Ini juga membuka peluang bagi perbankan untuk meningkatkan kualitas layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, terutama dalam konteks pengelolaan dan manajemen risiko.

Exit mobile version