Blog Web & Deep Insights

Krisis Pariwisata Menyentuh Kebutuhan Ekonomi

Krisis Pariwisata Menyentuh Kebutuhan Ekonomi Sektor pariwisata merupakan salah satu prioritas dalam rencana industriisasi nasional yang dijadikan fokus utama oleh Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekonomi secara berkelanjutan. Dalam rangka penyusunan roadmap dan anggaran belanja untuk sektor pariwisata, Kelompok Kerja (Pokja) Pariwisata Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menghadirkan diskusi yang serius bersama Kementerian Pariwisata pada tahun 2016.

Ketua KEIN, Sutrisno Bachir, menekankan bahwa harapan sektor pariwisata dapat mencapai pertumbuhan ekonomi nasional di atas 10 persen. Menurutnya, ini merupakan harapan yang wajar berdasarkan peluang yang dimiliki sektor ini dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, faktanya, sektor pariwisata lebih bersifat multi-faktor, mengandung peluang besar bagi pengusaha pemodal baik besar maupun kecil serta memiliki potensi yang kompleks.

Sutrisno Bachir menekankan bahwa sektor pariwisata memiliki keunggulan yang sangat signifikan dalam penghasilan devisa, karena tidak banyak negara yang mengandalkan sumber devisa dari sektor pariwisata. Hal ini membuat kepentingan ekonomi dari sektor pariwisata menjadi sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam pengembangan ini, terdapat beberapa kekuatan yang dianggap dapat menjadi sumber daya utama, termasuk potensi wisatawan dari wilayah Timur Tengah, serta keberadaan kebudayaan dan sumber daya alam yang komplit.

Dalam konteks ini, KEIN menegaskan bahwa kepentingan ekonomi dari sektor pariwisata akan menjadi andalan dalam membangun ekonomi nasional di masa depan. Penanggulangan tantangan yang dihadapi terutama dalam pengembangan sektor ini harus dilakukan secara cepat dan efektif. Hal ini karena sektor pariwisata terbentuk dari berbagai stakeholder, dan tidak hanya berhubungan dengan pengaruh ekonomi, tetapi juga terkait dengan peranan sosial, kebudayaan, dan lingkungan.

KEIN menyampaikan bahwa roadmap khusus sektor pariwisata yang disusun akan berlaku hingga tahun 2045, bersama Kementerian Pariwisata. Rancangan ini tidak hanya disusun untuk dihadirkan kepada Presiden, tetapi juga kepada parlemen, dengan tujuan agar semua rencana dan keputusan yang diambil dapat terwujud secara nyata. Sutrisno Bachir juga menyatakan bahwa keberadaan sektor pariwisata sangat cocok dengan program Presiden Jokowi yang mendukung pengembangan sumber daya alam dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat yang memiliki pendidikan rendah.

Penyusunan roadmap pariwisata dijadikan strategi utama untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama dalam membangun ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Menurutnya, sektor pariwisata tidak hanya berperan dalam memperkuat kehadiran ekonomi di masa depan, tetapi juga dalam mendukung keberlangsungan pembangunan berkelanjutan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, KEIN melihat peran penting dari peluang yang terdapat dalam wilayah geografis Asia Pasifik, serta kawasan Timur.

Karena itu, dengan adanya kelebihan yang cukup besar dalam hal potensi ekonomi, pemerintah akan terus menyusun kebijakan yang lebih baik dan memperluas keunggulan sektor ini. Dari hasil Forum Diskusi (FGD) yang diselenggarakan oleh KEIN, disusun rencana pengembangan yang lebih baik untuk sektor pariwisata. Dari perumusan roadmap ini, diharapkan sektor pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan, dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperkuat perekonomian secara nyata.

Terakhir, penanganan tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata membutuhkan kerjasama yang lebih baik antara berbagai pihak. Dengan memanfaatkan potensi ekonomi yang besar, pemerintah harus terus mendorong keberlanjutan ekonomi dengan membangun peran masyarakat yang lebih aktif dalam pengembangan sektor pariwisata. Keberhasilan rencana roadmap ini akan menjadi dasar pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Exit mobile version