Investasi Properti Mewah Di Negara Di tengah kemajuan ekonomi global, investor asing semakin terlibat dalam bisnis properti mewah di negara-negara berkembang, dengan perhatian terhadap potensi pasar yang berkembang pesat. Perkembangan ini diiringi oleh peningkatan investasi dalam berbagai wilayah mewah di negara-negara tersebut, yang secara khusus menunjukkan keberlanjutan investasi dalam sektor properti secara strategis dan bertanggung jawab.
Di Pakistan, permintaan properti mewah terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Islamabad, dengan fasilitas apartemen mewah seperti Bahria Enclave Apartments menjadi objek perhatian investor. Peningkatan ini terjadi karena peluruhan pasar properti yang dituntun oleh keberhasilan pemerintah dalam memasarkan Real Estate Investment Trusts (REITs) dan berbagai perjanjian ekonomi yang menyejari ekspansi pasar internasional. Dalam kerangka ini, pemerintah Pakistan secara menyeluruh membangun infrastruktur dan keuangan yang mengurangi risiko investasi, yang menjadikan pasar properti menjadi lebih terjangkau dan menguntungkan bagi investor eksternal.
Dalam konteks Srilank, peningkatan permintaan properti mewah mencapai 6000 unit dalam tiga tahun mendatang, sesuai hasil penelitian dari Knight Frank’s Prime Global. Ini berarti perkembangan properti di Srilank meningkat secara signifikan, terutama di kota Colombo dan daerah-daerah baru seperti Kandy, Galle, dan Nuwara. Pemerintah terus memperluas program pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah yang lebih muda dan berpotensi, memperkuat reputasi wilayah tersebut sebagai zona perniagaan properti mewah yang berkelanjutan dan terbuka.
Di Indonesia, pengembangan properti mewah di Jakarta masih tergantung pada faktor harga tanah yang semakin meningkat, menghalangi permintaan ke pasar lokal. Namun, di wilayah seperti Bali, permintaan akan properti mewah tetap dominan. Meskipun terdapat keterbatasan lahan untuk pengembangan properti, perlu diingat bahwa industri properti di Bali sudah mendapatkan peningkatan terhadap kebijakan ekonomi lokal yang melibatkan penggunaan lahan terluas dan sistem kawasan yang menarik.
Di Bangladesh, seiring kondisi ekonomi yang tidak stabil dan keadaan politik yang perlu diatasi, pasar properti di kawasan urban seperti Gulshan dan Baridhara masih menarik bagi investor asing. Ini dipengaruhi oleh kehadiran pasar yang terus bergerak dengan peningkatan jumlah pembeli dari kalangan internasional, terutama di masa-masa yang lebih lama. Tindakan pemerintah yang lebih terfokus pada pengembangan infrastruktur juga mencerminkan keterbatasan terhadap pengembangan properti di wilayah lain.
Di Myanmar, pemerintah telah mengadopsi reformasi penting dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan minat investor dalam investasi properti di negara ini. Khususnya, regulasi baru telah memungkinkan investor asing untuk berinvestasi dalam kondominium mewah di kota Yangon. Hal ini mencerminkan keberlanjutan ekonomi dan keberlangsungan pengembangan properti di wilayah strategis, yang menjadi tujuan utama bagi investor internasional di sana. Dalam jangka panjang, peningkatan minat dan keinginan pemerintah dalam mengembangkan industri properti secara sistematis menjadi fokus utama.
Baca Juga:
Di Filipina, pergerakan pasar properti mewah telah mengalami perubahan. Sebelumnya, pasar ini telah berkembang sangat cepat, tetapi kini pemerintah tengah berfokus pada pembangunan hunian untuk kalangan menengah. Namun, permintaan akan properti mewah di Metro Manila tetap tinggi karena posisi pusat ekonomi dan ekspansi ekonomi global. Keberlangsungan industri properti di Metro Manila juga menjadi fokus, baik dalam konteks pengelolaan investasi maupun investasi jangka panjang, dengan banyak pemodal memilih untuk menyewa properti di tempat yang memiliki aksesibilitas tinggi terhadap penduduk ekspatriat.
Di Mexico, industri properti di wilayah pantai menunjukkan tren ekspansi yang signifikan. Kementerian terkait terus memperluas fasilitas fasilitas properti di sepanjang pantai, dengan daerah seperti Cancun, Acapulco, dan Mazatlan menjadi lokasi prioritas. Kebijakan investasi pemerintah di wilayah seperti San Pedro Garza Garcia di Monterrey, Zapopan di Guadalajara, dan Acapulco menyumbang pada pertumbuhan harga rumah sebesar 6,38% pada tahun 2015, menunjukkan potensi perluasan pasar properti di negara ini. Penilaian oleh Global Property Guide menunjukkan bahwa penuhnya permintaan mewah dari investor eksternal terus meningkat.
Untuk menghadapi tantangan pasar properti di negara-negara berkembang, investor harus terus memperhatikan kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, serta kondisi infrastruktur di daerah yang dibutuhkan untuk kenyamanan dan keberlanjutan. Di masa depan, langkah-langkah terhadap pengembangan sistem informasi pasar, pengembangan sistem keuangan, serta pelatihan dan pendampingan pelaku bisnis dalam bidang properti akan terus menjadi fokus utama. Hal ini akan membantu mendukung pergerakan perekonomian yang lebih seimbang dan stabil dalam jangka panjang.
