Elvyn G Massasya Pelabuhan Kelas Elvyn G. Massasya, yang sebelumnya dikenal sebagai bankir dan profesional di jasa keuangan, menjadi Direktur Utama PT Pelindo II pada bulan April lalu, menggantikan R.J. Lino. Penambahan kebijakan dan struktur baru dalam pemerintah BUMN menunjukkan bahwa penggantian ini tidak hanya berlangsung secara teratur, tetapi juga menandai transisi dari satu bidang keuangan ke bidang logistik yang kompleks. Namun, perubahan ini diakui secara tidak langsung sebagai keterbukaan yang menggiring tantangan dalam masyarakat industri saat ini.
Elvyn G. Massasya, seorang pria kelahiran Medan pada 18 Juni 1967, memiliki karier yang luas dalam bidang keuangan dan bisnis, dengan pengalaman yang beragam di perusahaan seperti PermataBank, Bank Bali, dan BNI. Namun, dalam keputusan ini, peran baru yang diberikan kepada dirinya menggariskan tugas yang tidak biasanya terkait dengan bidang ekonomi konvensional. Pengalaman keterampilan manajemen dalam perusahaan yang berbasis jasa menjadi kunci dalam menghadapi tantangan baru dalam industri pelabuhan.
Sebelumnya, Elvyn menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, di mana ia membentuk struktur manajemen yang terintegrasi dengan berbagai pihak di bidang manajemen dan pengelolaan keuangan. Pengalaman tersebut dipakai dalam peran baru di Pelindo II, di mana pengembangan pelabuhan menjadi fokus utama. Karena Pelindo II membutuhkan kecerdasan dalam menjalankan pelabuhan yang menangani barang dengan kualitas tinggi, Elvyn harus menilai dengan lebih dalam dan strategis perbedaan dalam tatanegara pengelolaan di bidang perusahaan.
Secara khusus, dalam pengembangan pelabuhan, Elvyn menyatakan bahwa perusahaan harus memperhatikan empat aspek utama, yaitu kecepatan, akses, fisik, dan kepuasan konsumen. Keempat aspek ini dapat dikembangkan melalui teknologi, khususnya IT, agar proses pelayanan dapat lebih cepat dan efisien. Mengingat pelabuhan menjadi bagian penting dalam sistem logistik nasional, maka pengembangan ini sangat penting untuk mendorong keberlanjutan dan efisiensi distribusi barang.
Pengembangan pelabuhan di bawah otoritas Pelindo II tidak hanya menjadi fokus perusahaan, tetapi juga merupakan tanggung jawab besar bagi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ini, Elvyn menyatakan bahwa pengembangan pelabuhan di bidang ekosistem sangat penting, terutama karena infrastruktur di wilayah perkotaan dan industri perlu terhubung dengan pelabuhan. Ini memberikan kesempatan bagi pelabuhan untuk lebih terintegrasi dengan berbagai aspek ekonomi dan transportasi. Dengan membangun sistem perluasan dari arah timur seperti KBN, terbentuklah hubungan antara pelabuhan dan industri di wilayah Cikarang yang dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas.
Pengembangan pelabuhan di Indonesia tidak dapat dilakukan secara independen, tetapi perlu integrasi dengan sistem infrastruktur yang lebih besar. Pengembangan di sektor pengelolaan pelabuhan akan menjadi pusat dari perubahan yang mendalam, yang tidak hanya terjadi secara teknis, tetapi juga secara sosial dan ekonomi. Karena itu, pengembangan pelabuhan menjadi bagian penting dari kebijakan keuangan yang diberikan oleh pemerintah BUMN. Tantangan besar di tengah proses ini adalah membangun kepercayaan dan kompetensi yang sangat tinggi dari manajemen dan pelanggan.
Menghadapi tantangan terhadap penerimaan peran baru, Elvyn menekankan pada pentingnya kepercayaan antar pihak dalam bidang pelabuhan. Dalam pengembangan pelabuhan, peran penting dalam menentukan kualitas kepuasan konsumen harus diperkuat oleh penggunaan teknologi dan pengembangan jaringan yang lebih luas. Ini juga mencerminkan bahwa pelabuhan bukan hanya menjadi tempat pernah barang dan perizinan, tetapi menjadi pusat yang memberikan nilai tambah dan mengembangkan ekonomi nasional secara utama.
Sebagai pemimpin BUMN, Elvyn menekankan bahwa pengembangan pelabuhan harus menjadi bagian dari kebijakan pemerintah yang lebih besar. Dalam menghadapi tantangan perubahan, dia menganggap bahwa perlu terus-menerus terus memperbaiki proses dan teknologi dalam pengelolaan pelabuhan untuk mengatasi tantangan. Dengan peran aktif sebagai pemimpin BUMN, Elvyn mewujudkan visi bahwa pelabuhan yang dijadikan pusat strategis dalam ekonomi Indonesia akan lebih mungkin menjadi pelabuhan kelas dunia jika terus berkembang secara ekonomi, teknologi, dan sosial. Ini adalah tantangan besar yang harus diatasi dengan keberlanjutan, manajemen yang baik, dan pengawasan yang terintegrasi.
