Blog Web & Deep Insights

BNI Tangani Kondisi Pasar dengan Perbaruan Bunga Kredit

Bni Tangani Kondisi Pasar Dengan Bank Negara Indonesia (BI) terus mendorong penurunan suku bunga kredit di tahun ini dengan memantau kondisi pasar yang tergantung pada eksternal dan internal faktor ekonomi.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengungkapkan bahwa kebijakan suku bunga acuan BI akan dipengaruhi oleh perkembangan suku bunga market global, terutama dari langkah-langkah yang diambil oleh Federal Reserve (Fed) di Amerika Serikat.

Menurut Direktur Treasury dan Internasional BNI, Panji Irawan, sinyal yang ditawarkan oleh Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunganya sebanyak dua kali di tahun ini akan menggerakkan keputusan BI dalam mengevaluasi kebijakan suku bunga acuan tersebut.

“Ini adalah tindakan yang penting dari sisi eksternal, yaitu dari suku bunga yang diharapkan oleh pasar internasional. Meski terdapat kepercayaan bahwa suku bunga akan meningkat hingga dua kali, pernyataan ini masih tergantung pada kondisi inflasi yang stabil dan keadaan eksternal yang mungkin tidak terlalu cepat berubah,” terangkan Panji Irawan saat mengulas keputusan BNI di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2017.

Suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate saat ini akan dipengaruhi oleh dua faktor utama: inflasi dan arah suku bunga market yang terjadi di New York. Karena itu, perubahan suku bunga acuan tersebut sangat bergantung pada penilaian eksternal yang berlangsung di luar negeri.

Menurut Panji Irawan, meskipun Fed menunjukkan keinginan untuk menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali di tahun ini, reaksi pasar tidak akan terlalu positif. Ini karena perubahan suku bunga secara luas akan ditangani oleh BI yang menganggung keadaan inflasi yang diharapkan tetap stabil.

Untuk mendukung kebijakan suku bunga, BNI juga memantau kondisi perekonomian domestik dan global, termasuk tren inflasi. Selain itu, kebijakan pengaruh suku bunga acuan oleh kegiatan pasar internasional sangat terbatas pada keadaan awal periode berlaku. Tapi, dalam evaluasi terhadap suku bunga acuan, faktor inflasi dan arah suku bunga eksternal tetap menjadi prioritanya.

Implikasi dari penurunan suku bunga oleh BI dalam jangka pendek adalah perlu memastikan bahwa inflasi tidak terlalu tinggi, dan langkah-langkah penurunan suku bunga tersebut tidak terjadi secara terlalu lambat atau terlalu cepat. Sementara itu, BNI diharapkan mengawasi lebih lanjut perkembangan pasar ekonomi, termasuk perubahan kebijakan suku bunga lainnya dalam kaitannya dengan kondisi global dan domestik.

Implikasi dari reaksi pasar yang terus mendorong penurunan suku bunga adalah bahwa perbankan harus tetap memperhatikan keadaan inflasi dan arah suku bunga internasional secara lebih baik. Langkah berikutnya akan dilakukan oleh BNI dalam memantau keadaan tersebut untuk mengevaluasi potensi pengaruh suku bunga acuan BI terhadap kinerja ekonomi, serta memberikan informasi yang memadai kepada pelanggan dan pihak-pihak terkait. Ini merupakan langkah yang penting untuk menjaga konsistensi dalam kebijakan dan menghindari risiko penurunan kepercayaan terhadap sistem keuangan.

Exit mobile version