Blog Web & Deep Insights

2017: Komoditas Perkirakan Naik 1% – Pemendekan, Pemulihan, dan Potensi Pertumbuhan

2017 Komoditas Perkirakan Naik 1 Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga komoditas akan membaik dan meningkat pada tahun depan, meskipun masih mengalami penurunan pada tahun ini. Peningkatan harga komoditas diharapkan menjadi faktor penunjang perekonomian nasional, meskipun kinerja perdagangan belum dapat diandalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Secara umum, indeks harga komoditas mengalami kontraksi hingga 4% dalam tahun ini. Komoditas seperti crude palm oil (CPO), batu bara, dan timah terjadi penurunan harga yang tidak terlalu berarti secara keseluruhan. Namun, penurunan ini belum dapat menjadi jaminan pertumbuhan ekonomi. Menurut data dari pemerintah, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan positif di kuartal II 2016, sebesar 5,18%, yang merupakan peningkatan dari kuartal II 2015 yang sebesar 4,67%. Dalam konteks ini, BI menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi telah mengalami perbaikan terus menerus setelah mencapai level tertingginya sebelumnya pada kuartal sebelumnya.

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa penurunan harga komoditas tahun ini tidak seburuk pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, harga komoditas akan terus mengalami perbaikan, dan bahkan pada tahun 2017, prediksi terkait kenaikan harga sebesar 1%. “Dari harga komoditas, saya rasa penurunannya tidak seburuk seperti tahun lalu, sekarang ini hanya 4% penurunannya, tapi tahun depan sepertinya tidak akan turun lagi bahkan akan naik 1%,” ujar Perry kepada Infobank di Gedung BI, Jakarta, Senin, 26 September 2016.

Penurunan harga komoditas tahun ini, meskipun terjadi, tetap menjadi faktor mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. BI menyebut bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik telah terjadi sejak tahun lalu, meskipun kondisi tersebut mengalami kenaikan setelah mencapai level tertingginya pada triwulan II 2015. Sejak saat itu, ekonomi Indonesia terus mengalami perbaikan. Ini mencerminkan kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi, baik dari segi ekspansi produksi maupun konsumsi yang berdampak positif terhadap daya beli dan pertumbuhan perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perbaikan ini berarti ekspansi kegiatan ekonomi nasional berjalan lebih baik. Tidak hanya memengaruhi perbaikan secara ekonomi, tetapi juga terus mempercepat ekspansi produksi, terutama pada sektor industri. Kinerja perdagangan komoditas, meskipun terkendala, terlihat mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa pertumbuhan ekonomi berkepanjangan tidak akan terjadi tanpa pengaruh dari pemerintah dalam membangun kepercayaan terhadap pasar ekonomi. Jika hal ini terus berlangsung, maka keberlangsungan ekonomi nasional akan mengalami perkembangan yang stabil dan positif.

Tetapi, perlu diingat bahwa faktor lain yang juga menentukan pertumbuhan ekonomi termasuk kinerja kebijakan moneter dan kebijakan fisik oleh pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah perlu memperhatikan keterbatasan sumber daya dan pengembangan ekspansi produksi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut penting karena harga komoditas tidak bisa menjadi satu-satunya faktor utama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Perlu diperhatikan juga bahwa perubahan harga komoditas hanya merupakan bagian dari peran yang lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sehingga, dengan perbaikan harga komoditas, BI memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional terus mengalami perbaikan. Meski terdapat ketidakpastian terhadap kinerja perdagangan, kondisi pasar dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih mendekati ke arah positif. Perlu dicatat bahwa BI secara umum mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi di masa depan akan terus berlangsung, meskipun dalam kondisi yang lebih terkendali.

Exit mobile version