Smartphone Remaja Lupa Lebih Sering Tidak hanya menjadi sarana komunikasi, smartphone juga menjadi bagian penting dari kehidupan remaja, sebagaimana terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa remaja lebih sering mengalami kehilangan atau pencurian perangkat mobile dibandingkan dengan orang dewasa, dengan hasil yang menarik untuk diperhatikan. Dalam satu tahun terakhir, sekitar 17% pengguna remaja mengalami kehilangan perangkat, sedangkan 13% mengalami pencurian. Namun, terjadi keterlambatan dalam tindak lanjut, sehingga akibat dari kehilangan atau pencurian bisa sangat beragam, mulai dari kehilangan akses ke akun online hingga kerusakan data pribadi.
Angka tersebut meningkat menjadi 26% untuk pengguna di bawah usia 24 tahun, menunjukkan peningkatan kecurian yang signifikan pada kalangan muda. Sebanyak 83% dari remaja usia 16 hingga 24 tahun yang mengalami kehilangan atau pencurian mengalami konsekuensi buruk, termasuk kerugian terhadap data pribadi, seperti foto atau video pribadi yang bernilai tinggi. Khususnya, 32% dari remaja yang terkena gangguan keamanan melaporkan perangkat mereka hilang atau dicuri secara langsung atau melalui aplikasi, tetapi kebanyakan tidak memilih tindakan keamanan yang lebih lanjut. Kebanyakan yang mengalami kehilangan atau pencurian tidak pernah mencoba melacak perangkatnya menggunakan alat seperti “find my device” atau menghapus data dari perangkat yang hilang. Ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital masih menjadi salah satu bentuk kebencian dan keterbatasan dalam perlindungan data.
Menurut Evgeny Guryanov, Product Manager di Kaspersky Lab, perangkat mobile tidak hanya sebagai alat pribadi, tetapi juga sebagai pusat kehidupan yang mengandung banyak informasi pribadi dan sensitif. Dengan begitu, serangan terhadap perangkat tersebut menjadi ancaman bagi keamanan individu, karena kehilangan atau pencurian perangkat bukan hanya masalah teknis, tetapi juga mengancam identitas dan privasi. Mengenai perlindungan data, perangkat yang hilang atau dicuri bisa menjadi “digital frenemies” yang mengancam keselamatan. Ini menunjukkan bahwa penanganan keamanan dalam konteks kehilangan perangkat mobile harus lebih serius. Salah satu solusi adalah mengembangkan fitur anti-pencurian, seperti blokir pihak ketiga, menemukan perangkat, serta membersihkan data-data pribadi, yang sangat membantu dalam melindungi pengguna setelah kejadian tersebut terjadi. Namun, masih ada masalah dalam kebanyakan kebijaksanaan pengguna, karena mereka belum secara rutin memperhatikan keamanan dalam penggunaan perangkat mobile. Ini menunjukkan bahwa pentingnya pemahaman dan pelatihan penggunaan teknologi digital, serta pelindungan data, harus ditingkatkan. Tindakan penting yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah untuk membiasakan diri dengan keamanan digital, sehingga menghindari bahaya yang dihasilkan oleh kehilangan atau pencurian perangkat mobile.
Beberapa fakta penting dari penelitian ini adalah: sebanyak 17% pengguna remaja mengalami kehilangan perangkat; sebanyak 26% dari pengguna di bawah usia 24 tahun mengalami kehilangan perangkat; 32% mengalami peretasan akun online, dan 25% mengalami kerugian dalam foto atau video pribadi yang bernilai tinggi. Selain itu, 24% mengalami bocorannya informasi pribadi yang sensitif. Kepentingan penggunaan teknologi digital dan perlindungan data harus diingat sebagai prioritas. Penggunaan alat anti-pencurian, serta penggunaan fitur seperti “find my device” adalah solusi yang dapat membantu menjamin perlindungan pengguna. Namun, masih perlu peningkatan di level pengguna, serta pengelolaan penggunaan perangkat, sehingga dapat memastikan keamanan. Masa depan yang lebih baik dalam penggunaan teknologi digital harus diakui dan ditingkatkan dengan kebijaksanaan dalam penggunaan dan perlindungan data.
Dari penelitian tersebut, banyak dari pengguna remaja mengalami perangkat yang hilang atau dicuri, yang mengakibatkan kerugian terhadap data pribadi dan akun online. Tindakan yang perlu dilakukan untuk meminimalkan kehilangan data, terutama terhadap informasi sensitif, harus lebih tergantung pada penggunaan teknologi dan pelatihan pemakai yang lebih baik. Keamanan digital adalah kunci untuk mencegah serangan digital dan perlindungan dari bahaya. Oleh karena itu, pelatihan dan kebijaksanaan dalam menggunakan fitur keamanan menjadi hal yang penting. Dalam konteks penggunaan perangkat mobile, pengguna harus lebih memperhatikan keamanan dan perlindungan data, sehingga dapat mencegah kehilangan data dan peretasan akun mereka. Solusi yang dapat dilakukan melalui fitur keamanan dan penggunaan teknologi harus dijadikan prioritas, agar masyarakat dapat menikmati kehidupan dengan lebih aman. Keberlanjutan digital dan perlindungan data harus terus dilakukan oleh semua pihak, karena ini merupakan bagian penting dari kehidupan modern. Tindakan yang perlu dilakukan untuk menghindari serangan digital dan melindungi informasi pribadi adalah kunci utama dari pengalaman digital yang lebih baik.
