Semen Indonesia Capai 1 43 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi sektor riil di Rembang, Jateng, melalui pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari strategi pemberdayaan potensi perekonomian lokal di wilayah tersebut.
Salah satu program yang sudah dijalankan adalah membantu pengembangan Kelompok Tani Ternak sapi di Kabupaten Rembang. Kepala Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Indonesia, Wahjudi Heru, menjelaskan bahwa empat kelompok tani ternak sapi telah bekerja sama dengan perusahaan dalam proses pengembangan usaha peternak.
Menurut Wahjudi, dana yang disalurkan mencapai Rp1,43 miliar dalam periode satu tahun, digunakan untuk mendukung pertumbuhan peternak dengan mengembangkan bibitan sapi. Suntikan dana tersebut digunakan untuk membangun produksi, termasuk pelatihan tentang cara membuat pakan ternak secara efisien dan mengurangi biaya produksi.
Program ini dianggap penting karena memungkinkan peternak memiliki keterbatasan modal yang lebih besar, sehingga menghindari risiko investasi dan meningkatkan potensi keberlangsungan usaha. Selain itu, pelatihan yang diberikan mencakup bagaimana membuat pakan ternak yang benar, sehingga pertumbuhan sapi akan lebih cepat dan terjamin waktu penjualan.
Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru, menyatakan bahwa empat kelompok tani ternak sapi yang terkait dengan SMGR adalah Kelompok Ternak sapi Mekar Jaya, Desa Gunungsari Kec Kaliori dengan 17 mitra; Kelompok Ternak sapi Ngudi Rahayu, Desa Kumendung Kec Rembang dengan 9 mitra; Kelompok Ternak sapi Rojo Koyo Mandiri, Desa Ngotet Kec Rembang dengan 5 mitra; serta Kelompok Ternak sapi Rojo Koyo, Desa Sidomulyo Kec Gunem. Sementara itu, ketua Kelompok Tani Ternak Mekar Jaya, Sahid menambahkan bahwa peternak yang mendapatkan bantuan modal dari SMGR dapat memulai usaha dengan jumlah sapi yang lebih besar, dari satu atau dua ekor menjadi hingga lima ekor sapi, tergantung pada kebutuhan dan kebijakan kelebihan.
Wilayah ini menjadi lokasi pabrik baru PT Semen Indonesia dan berlangsung sejak 2016, dengan peningkatan pertumbuhan peternak sebagai keunggulan utama. Terdapat peningkatan modal sebesar Rp40 juta untuk setiap anggota kelompok yang terlibat. Dana tersebut dikembalikan dalam jangka waktu tiga tahun dengan angsuran sebesar Rp6 juta setiap semester, menurut penjelasan Sahid. Namun, sebelumnya, hanya 17 anggota dari kelompok tani ternak telah menerima bantuan, dan diperkirakan masih banyak anggota lain yang akan memulai usaha peternakannya.
Wahjudi menjelaskan bahwa bantuan suntikan modal ini tidak hanya mendorong pengembangan peternak, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menegaskan bahwa program ini diharapkan diperluas ke anggota kelompok tani lainnya, terutama dengan memastikan kesempatan terbuka untuk berbagai mitra peternak lainnya. Implementasi program ini akan membuka peluang ekonomi yang lebih besar di wilayah Rembang, terutama bagi peternak yang belum terbuka untuk bisnis peternakan.
Baca Juga:
Implikasi dari keberhasilan program ini dapat menjadi pengembangan ekonomi daerah dengan meningkatkan produktivitas peternak, kesejahteraan peternak, dan mendorong perekonomian lokal. Secara umum, SMGR berharap bantuan tersebut dapat dijalankan secara lebih luas, dengan mengarahkan perencanaan ekonomi daerah yang lebih baik di masa depan.











