Lebih dari setahun kemudian, latar belakang peringkat utama Indonesia oleh Fitch Ratings pada level Investment Grade kembali ditunjukkan dalam siaran pers yang dikeluarkan pada 23 Mei 2016. Pemilahan ini menggambarkan bahwa peringkat kredibilitas negara tersebut kini masih dipertahankan dalam kondisi yang mendukung investasi, dengan hasil peringkat yang menggambarkan kestabilan ekonomi dan peluang pertumbuhan yang mengandalkan struktur ekonomi yang lebih sehat.
Fitch mendorong keputusan ini atas dasar beberapa faktor kunci yang mencakup rendahnya beban utang pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil, serta risiko sektor perbankan yang tergolong rendah. Perlu diketahui bahwa ekonomi Indonesia menghadapi tantangan di bidang eksternal maupun domestik, namun terus berupaya mengambil langkah dalam mengatasi masalah secara efektif.
Reformasi struktural yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak September 2015, menjadi satu dari poin utama yang diperhatikan oleh Fitch. Perbaikan proses perizinan usaha, perampingan jumlah izin, serta penetapan formula upah minimum dianggap menjadi kunci utama dalam memperbaiki iklim investasi. Selain itu, revisi Daftar Negatif Investasi juga menunjukkan kebukaan terhadap investor asing, yang merupakan salah satu indikator penting bagi kepercayaan pasar.
Menurut Fitch, keberlanjutan iklim investasi menjadi faktor kunci dalam mendukung kondisi ekonomi Indonesia yang berkembang secara stabil. Keterbukaan pasar terhadap investasi luar negeri dan penerapan sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang mempercepat proses pengelolaan kegiatan usaha juga menjadi salah satu indikator yang menunjukkan perbaikan iklim ekonomi. Peran tersebut menunjukkan pemerintah memiliki kebijakan yang tepat untuk mendukung stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, menyampaikan bahwa keputusan Fitch mempertahankan posisi Indonesia pada Investment Grade merupakan indikasi bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh solid. Penekanan pada kemampuan adaptasi negara dalam menghadapi tantangan baik internal maupun eksternal membuka ruang bagi kepercayaan pasar. Langkah-langkah ini merupakan bukti dari kemampuan pemerintah dalam menangani tantangan secara berkelanjutan dalam konteks ekonomi yang dinamis.
Untuk meningkatkan ketahanan ekonomi, Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting dalam pengelolaan utang luar negeri, termasuk kebijakan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Utang Luar Negeri bagi korporasi non-bank. Selain itu, pengelolaan nilai tukar yang fleksibel terkait dengan nilai fundamentalnya, pengelolaan cadangan devisa, serta peningkatan jangkauan pengawasan keuangan dengan sistem second line of defense dari berbagai aspek, termasuk bilateral, regional, maupun global, juga menjadi kunci penting.
Reformasi struktural di segi ekonomi telah menunjukkan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Penurunan risiko terhadap ekonomi Indonesia di masa depan disampaikan oleh Fitch. Kinerja ini ditandai oleh stabilnya nilai tukar Rupiah dan pengaruh positif terhadap sentimen pasar yang menjadikan peringkat tersebut menjadi keputusan yang dapat dipercaya. Dengan demikian, langkah-langkah yang telah diambil merupakan komitmen ke arah kembangan ekonomi yang lebih sehat dan terkendali.
Implikasi dari peringkat ini terhadap keuangan luar negeri masih di tengah proses evaluasi. Indonesia terus memperhatikan perbaikan kondisi ekonomi dalam konteks global, dan pengembangan kebijakan yang terfokus pada keamanan ekonomi, stabilitas ekonomi, serta penguatan sistem pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
