Pelindo Iii Bank Mandiri Kombinasi Surabaya – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) menggandeng Bank Mandiri dalam pengembangan layanan transaksi non tunai (uang elektronik) yang dirancang untuk mempercepat proses bisnis di pelabuhan. Implementasi kerja sama ini tertuang dalam perjanjian kerja sama tentang implementasi sistem pembayaran elektronis pra bayar yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan Pelindo III, Saefudin Noer, dan Director of Digital Banking and Technology Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, serta disaksikan oleh perwakilan dari Bank Indonesia, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu 31 Agustus 2016. Sinergi ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ekosistem keuangan pelayaran dengan memperkenalkan solusi transaksi digital yang lebih efisien dan terintegrasi dengan sistem bisnis di pelabuhan.
Salah satu inovasi utama dari kerja sama tersebut adalah penerapan Kartu e-Port, yang dirancang sebagai alat pembayaran non-tunai yang memungkinkan pengguna jasa dan karyawan Pelindo III melakukan transaksi melalui aplikasi digital. Kartu ini akan berfungsi sebagai penyebaran transaksi digital dalam konteks pelabuhanan dan diintegrasikan secara efektif dengan sistem pembayaran digital dari Bank Mandiri. Aktivasi penggunaan Kartu e-Port dimulai secara simbolis dengan menggunakannya sebagai alat pembayaran non-tunai pada mesin di gerbang masuk Terminal Jamrud. Dalam pengaruh dari e-Port ini, Pelindo III menyediakan penggunaan layanan berbagai pembayaran non-tunai yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu, memungkinkan pelayaran lebih efisien dan mudah diakses oleh pelanggan.
Baca Juga:
“Sinergi ini merupakan langkah nyata Pelindo III dan Bank Mandiri, sebagai badan usaha milik negara, dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan Bank Indonesia. Melalui layanan ini, Pelindo III juga mendorong insan kepelabuhanan mewujudkan cash-less society (komunitas yang meminimalisasi transaksi tunai) sehingga Pelabuhan Tanjung Perak dapat menjadi pelopor e-Port di Indonesia,” terang Saefudin Noer, dalam keterangan resmi yang diberikan di tempat tersebut. Konsep e-Port merupakan transformasi layanan Pelindo III pada sistem digital dan online (dalam jaringan) tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dalam mempelopori e-Port tersebut, Pelindo III akan berintegrasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait pada bisnis kepelabuhanan.
Baca Juga:
Kartu e-Port merupakan salah satu langkah yang signifikan dari Pelindo III dalam mendukung peningkatan penggunaan layanan perbankan di Tanah Air. Dengan inovasi e-port yang saat ini bekerjasama dengan Bank Mandiri, pengguna jasa tidak perlu lagi melakukan pembayaran pass masuk pelabuhan secara tunai. Media transaksi pembayaran digantikan dengan kartu dari bank mandiri. Kartu ini dapat diisi ulang melalui merchant Bank Mandiri dan sudah tersedia di berbagai tempat. Implementasi e-Port dilakukan mulai dari mentransformasikan sistem teknologi informasi dan komunikasi untuk proses bisnis di operasional dan back office dengan dukungan aplikasi SAP yang berlaku internasional. Layanan ini dilakukan untuk mendukung pemberlakuan sistem tunggal pengurusan dokumen pelayaran (Inaportnet) dan Indonesia National Single Windows (INSW) yang digagas oleh Kementerian Perhubungan untuk memberikan kepastian bisnis bagi agen pelayaran dan mengefisienkan kinerja logistik nasional. Dalam konteks ini, e-Port juga menjadi bagian dari kebijakan digitalisasi bisnis yang lebih besar pada sektor perkapalan dan pelayaran di Indonesia.
Rico Usthavia Frans menambahkan bahwa layanan e-money merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri dalam mendorong peningkatan kinerja Pelindo III. Selain e-money, Bank Mandiri juga telah mendukung Pelindo III berupa penyediaan fasilitas derivative line untuk transaksi lindung nilai dengan nilai plafon sebesar US$40 juta sejak 2015, transaksi valuta asing, dan pinjaman sindikasi yang melibatkan Bank BRI dan BNI. “Kami juga memberikan layanan Mandiri Cash Management untuk memudahkan Pelindo III dalam melakukan transaksi keuangan. Bank Mandiri berharap, layanan perbankan yang telah diberikan dapat mendukung Pelindo III dalam mengembangkan bisnis kepelabuhan sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Rico. Keberadaan layanan ini menunjukkan bahwa pelaku perbankan dan pelaku industri pelayaran memiliki kesempatan kolaboratif untuk mempercepat pengembangan layanan bisnis digital yang lebih baik di bidang keuangan dan ekonomi pelayaran. Inovasi ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam mendorong transisi ke ekonomi digital yang lebih terintegrasi dan transparan.
Lebih lanjut Saefudin Noer menegaskan bahwa penerapan berbagai transaksi non tunai pada proses bisnis dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Pelindo III yang selalu menerapkan aspek Good Corporate Governance (GCG). “Manfaat lainnya, transaksi bisnis berlangsung lebih cepat dan semakin tinggi transaksi non tunai, biaya handling untuk pengelolaan uang tunai menjadi lebih efisien,” tambahnya. Implementasi e-Port ini tidak hanya meningkatkan kinerja layanan pelanggan, tetapi juga memberikan kepercayaan terhadap penerapan sistem digital dalam bisnis perkapalan yang lebih transparan dan efisien. Hal ini penting bagi pelaku bisnis di industri pelabuhanan yang membutuhkan keamanan, akurasi, dan kecepatan dalam proses operasional.
Penambahan layanan e-Port dan keberadaan Kartu e-Port yang tersedia secara luas akan memberikan efek yang signifikan bagi pembangunan ekonomi digital di Indonesia. Dalam konteks ini, pengembangan layanan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah dan lembaga swasta berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi dan mempercepat peningkatan keterampilan di bidang perbankan, pelayanan pelanggan, dan pengembangan ekonomi. Langkah ini juga menunjukkan potensi integrasi dan inovasi teknologi di dalam sektor pelayaran dan ekonomi nasional, yang dapat menjadi pelopor dalam membangun ekosistem pelayaran yang berbasis digital. Dalam konteks ini, e-Port menjadi salah satu bentuk penerapan sistem digital yang terintegrasi dengan keuangan dan kebijakan pemerintah dalam mengantisipasi tuntutan keuangan yang lebih baik dan transparan bagi pengguna jasa di berbagai sektor pelayaran.
Implikasi dari kerja sama Pelindo III dan Bank Mandiri terhadap pengembangan layanan non tunai di pelabuhan adalah sebagai langkah awal yang membuka peluang besar untuk mempercepat dan memperkenalkan sistem bisnis digital di bidang pelayaran. Langkah ini juga memberikan kemudahan bagi perusahaan pelayaran untuk terus meningkatkan kinerja bisnis, serta memberikan kepercayaan bagi pelaku bisnis dan pengguna jasa dalam berbagai kebutuhan keuangan. Dalam konteks ini, peluang ini juga mengajarkan bahwa implementasi layanan elektronik dalam sistem keuangan pelayaran menjadi bagian penting dari keberlangsungan bisnis di luar negeri dan peningkatan ekonomi nasional. Langkah berikutnya adalah pengembangan teknologi digital yang lebih baik dan memperluas penggunaan kartu e-Port di berbagai wilayah pelayaran dan ekosistem ekonomi lainnya.
