Pascabrexit Spekulan Ancam Rugi Deutsche George Soros, investor terkenal yang dikenal dengan strategi spekulatif dalam pasar finansial, menunjukkan keberuntungan besar setelah Brexit. Setelah Inggris meninggalkan Eropa pada 23 Juni 2016, Soros Fund Management memulai posisi short pada saham Deutsche Bank, yang mencerminkan pengambilan keputusan strategis berdasarkan perubahan kondisi ekonomi global. Aktivitas tersebut dilakukan pada 27 Juni, dengan jumlah posisi sebesar 0,5% dari modal saham Deutsche Bank. Diketahui bahwa posisi tersebut setara dengan 100 miliar Euro, menandakan kekuatan posisi yang signifikan di pasar internasional.
Sang investor asal Amerika Serikat ini mempercayakan sebagian besar keuntungan dari spekulasi dalam bentuk permainan mata uang dan perbedaan antara kawasan ekonomi berbeda. Aksi short selling ini menunjukkan strategi yang terbuka dan membutuhkan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan ekonomi yang lebih luas. Sementara Bloomberg menyebut pergerakan saham Deutsche Bank berjalan sesuai dengan prediksi, keuntungan dapat dilihat dari pengurangan harga saham tersebut, meskipun perubahan ini terjadi dalam kajian panjang waktu.
Sorang investor yang memiliki reputasi luar biasa dalam mengembangkan risiko dan menguji kapabilitas pasar, George Soros terus memperkenalkan strategi trading yang mengandung potensi menguntungkan. Aktivitas ini tidak merupakan langkah pertama kali, dan sebelumnya ia telah sukses mengambil untung besar dalam spekulan mata uang. Pada 1992, Soros memperoleh keuntungan sebesar US$2 miliar dari permainan short on Poundsterling, yang memberikan bukti dari keberuntungan yang dapat dirayakan. Perusahaan ini mengungkapkan bahwa pengambilan keuntungan dapat terjadi dari proses konservatif dalam strategi pengambilan keputusan.
Penggunaan investasi yang berpotensi merugikan menjadi salah satu dari beberapa faktor yang memengaruhi ekonomi. Bank Deutsche Bank, yang menjadi salah satu bank terkemuka di Jerman, menjadi target utama dari keputusan investasi. Dengan memperhatikan krisis keuangan, angka kehilangan dari bank tersebut mencapai 6,8 miliar Euro pada tahun 2015. IMF menyebut bahwa bank ini terkena dampak dari krisis yang terjadi di wilayah Asia, yang memberikan gambaran bahwa keberagaman dalam ekonomi dunia dapat memengaruhi kepercayaan atas institusi keuangan. Dalam pengamatan ini, perubahan ekonomi juga muncul dari penjelasan mendalam tentang dampak sosial terhadap struktur ekonomi global.
Baca Juga:
Salah satu hal yang menarik dalam artikel ini adalah bagaimana Jerman menghadapi tantangan yang datang dari pergerakan pasar. Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble mengatakan bahwa Deutsche Bank masih kuat, terlepas dari kondisi ekonomi global. Dengan menyebut bahwa bank ini seperti batu, Jerman memberikan konfirmasi bahwa lembaga besar tidak akan dibebaskan dari sistem risiko. Meskipun demikian, keputusan pemerintah terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat posisi pemerintah, mencerminkan penguatan sistem keuangan melalui pengawasan dan perbaikan struktur regulasi. Jika hasil akhir dari keputusan ini menjadi terbuka, maka pengetahuan tentang keterbatasan pasar dapat mengembangkan penjelasan yang lebih kompleks tentang ekonomi dan kepercayaan pasar di masa depan.
Baca Juga:
Survei PwC: Kejahatan Keuangan Meningkat, Tapi Bisa Ditekankan Dengan Kekuatan Kriminalitas?
Untuk pengamat yang sedang mengevaluasi pengembangan keuangan saat ini, beberapa peringatan terhadap perubahan ekonomi global masih penting diketahui. Pekerjaan dari Soros telah mengungkap bahwa strategi mengambil keuntungan dari perubahan ekonomi terjadi secara tidak langsung, dan pengamat dapat memaknai hal ini sebagai indikator penting dari kenyataan. Selain itu, perubahan yang terjadi di luar sana tidak hanya berupa perubahan struktur pasar tetapi juga membuka ruang bagi investasi dan penelitian terhadap perubahan ekonomi. Dalam konteks ini, pengaruh dari spekulan besar seperti Soros harus dipertimbangkan untuk mengembangkan sistem keuangan yang lebih baik.
