Kunjungan Kapal Tanjung Perak Surabaya – Pelabuhan Tanjung Perak, yang merupakan pelabuhan utama di wilayah Nusantara, mengalami perubahan signifikan dalam jumlah kunjungan kapal pada semester I tahun 2016. Dalam periode tersebut, jumlah kunjungan kapal mencapai 7.261 unit, menunjukkan pertumbuhan 1,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menarik perhatian, kapal pengangkut peti kemas menjadi kapal yang paling banyak datang, dengan 2.875 kunjungan, diikuti kapal pengangkut general cargo sebanyak 1.074 kunjungan, serta kapal penumpang sebanyak 723 kunjungan. Data ini mencerminkan tren kenaikan aktivitas kapal dalam jangka panjang, terutama di luar negeri dan dalam negeri, yang menandai peran strategis pelabuhan dalam menangani berbagai jenis komoditas.
Perkembangan ini disampaikan oleh Joko Noerhudha, General Manager Pelindo III Tanjung Perak, yang menegaskan bahwa pencapaian target kunjungan kapal menjadi suatu kinerja positif terhadap kinerja pelabuhan dalam memenuhi kebutuhan pelayaran di Indonesia. Sejumlah pertimbangan teknis juga disampaikan, terutama mengenai arus kapal yang tumbuh secara signifikan pada Juni 2016, mencapai kenaikan 41% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini menandai perkembangan pelayaran domestik yang menjadi kunci dalam menangani komoditas yang beragam dan mendukung ekonomi nasional.
Kepentingan penting yang dijelaskan oleh Joko dalam pernyataan tersebut terkait rasio perbandingan antara kapal asing dan kapal domestik, yakni 1 banding 6, dengan rincian 1.034 kunjungan kapal asing dan 6.227 kunjungan kapal domestik. Ini menunjukkan bahwa pelayaran domestik berkontribusi lebih besar terhadap aktivitas perdagangan, meskipun jumlah kapal asing masih terdapat dalam rangkaian pelayaran internasional yang tidak terlalu terdorong. Namun, terdapat kejelasan bahwa rasio perbandingan tonase komoditas juga terkoreksi, terjadi pada 1 banding 1,2, dengan rincian tonase kapal asing 21 juta ton dan kapal domestik 25 juta ton. Ini menandai bahwa meskipun tonase lebih tinggi, jumlah kapal beragam, dan perbedaan ini tidak mengurangi potensi pelabuhan dalam mengangkut barang secara berkelanjutan.
Baca Juga:
Selain itu, Pelabuhan Tanjung Perak berhasil menangani komoditas general cargo secara efektif. Terjadi peningkatan tajam pada penanganan komoditas general cargo, terutama dalam kategori curah kering dan curah cair, yang mencapai 46% dari target yang ditetapkan dalam satu tahun, yakni 650.766 TEUs. Meski demikian, pelabuhan ini belum mencapai target total penanganan seluruh komoditas seperti terhadap peti kemas, yang diperkirakan mencapai 296.137 TEUs, sebanyak 46% dari target yang ditetapkan. Penggunaan kapal untuk penanganan komoditas peti kemas tersebut masih merupakan komponen penting dalam pengembangan jaringan logistik, yang mencakup terminal terpisah seperti Terminal Petikemas Surabaya dan BJTI Port. Hasil ini menjadi penandaan bahwa pelabuhan terus memperbaiki infrastruktur dan strategi pelayaran.
Perlu disampaikan bahwa jumlah penumpang kapal laut yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada semester I 2016 tercatat sebanyak 206.248 orang. Komposisi tersebut menunjukkan bahwa 56% penumpang adalah penumpang debarkasi, sedangkan 44% adalah penumpang embarkasi. Rata-rata jumlah penumpang per bulan mencatat sekitar 65.000 orang, dengan variasi berdasarkan waktu dan komoditas yang dikirim. Ini mencerminkan keterbatasan kapasitas pelabuhan yang dijalankan secara optimal dan perlu diperhatikan secara terus-menerus. Dengan menangani kapasitas dan kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat, pelabuhan menjadi bagian penting dalam pelayaran nasional, memastikan keberlangsungan dan efisiensi sistem logistik di Indonesia.
Selain itu, perlu diberikan perhatian bahwa pelabuhan menangani komoditas dengan tingkat kepercayaan tinggi, serta menjadi kunci dalam memperkuat jaringan pelayaran. Tidak mengherankan jika pelabuhan tersebut dapat mencapai target lebih baik dari 8% dalam beberapa kategori utama. Hal ini mencerminkan strategi pelayaran yang dijalankan oleh Pelindo III dan terintegrasi dengan baik. Namun, ada perluasan yang diharapkan terkait pelayaran dan pelaksanaan operasi terhadap komoditas lain, terutama untuk mengatasi tantangan terkait kapasitas dan keterbatasan infrastruktur. Tindakan dan kebijakan yang terus terus diperlukan untuk melanjutkan pelayaran secara lebih efisien, mengingat perluasan komoditas terhadap pelayaran dan keterbatasan infrastruktur lainnya. Pelabuhan Tanjung Perak harus terus beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang semakin memperluas, serta meningkatkan efisiensi dan pelayanan yang membutuhkan.
