Bandara Soetta Dicapai Dalam Daftar Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menjadi sorotan dalam konteks peringkat global penerbangan, setelah mendapat perhatian dari ajang Skytrax World Airport Awards. Menurut data terbaru, bandara ini telah mendapat perhatian atas posisi terbaiknya sebagai satu dari 50 besar bandara di dunia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pada hari Kamis, 2 Februari 2017, dalam konteks rencana penghargaan yang lebih lanjut di tengah masa pandemi dan pertumbuhan industri pariwisata yang terus berkembang.
Bandara Soekarno-Hatta memperoleh perhatian secara mendalam dari industri penerbangan global dengan menangani tantangan yang diturunkan oleh kondisi keterbatasan sumber daya yang sebelumnya menghambat pertumbuhan. Sebelumnya, pada tahun 2016, bandara tersebut mengaku sebagai poin ke-63 dalam peringkat The World’s Top 100 Airports, yang menjadi permulaan bagi kepercayaan bahwa perbaikan layanan terus dilakukan dan diinginkan di seluruh industri. Dalam konteks ini, peningkatan kualitas pelayanan menjadi fokus utama dalam mengukur reputasi dan peringkat kualitas pelayanan pengguna.
Menurut Menteri Pariwisata, perbaikan keberlanjutan serta keterbukaan dalam pelayanan bandara menjadi faktor penting, terutama mengingat kepentingan penurunan rasa kekecewaan pengguna jasa maskapai. Arief Yahya menyatakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta bisa menjadi salah satu peringkat 50 terbaik di dunia, dengan kondisi yang telah terpenuhi secara mendalam. Menurut informasi dari Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin, penghargaan tersebut akan menjadi acuan bagi industri, dan penting bagi masyarakat untuk memberikan suara langsung melalui e-voting yang dilakukan oleh Skytrax sejak 28 Februari 2017.
Skytrax World Airport Awards merupakan ajang penghargaan prestisius di industri penerbangan yang berlangsung setiap tahun untuk menilai kondisi kepuasan pengguna jasa di bandara secara independen. Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan survei yang menekankan aspek pengalaman pengguna dan kualitas pelayanan. Dalam tahun 2017, keberadaan bandara Soekarno-Hatta dijadikan sasaran untuk mengukur peringkat dan kualitas terbaik yang dapat tercapai di seluruh dunia.
Peran penting dari teknologi digital dalam mendukung operasional bandara Soekarno-Hatta menjadi salah satu fokus utama dalam perluasan keterbukaan layanan. Selain itu, keberadaan Terminal 3 yang telah dicanangkan menjadi bandara pariwisata berskala internasional juga menjadi indikator penting dalam perbaikan layanan dan fasilitas yang tersedia untuk pengunjung. Seluruh fasilitas bandara, mulai dari sistem manajemen data, keamanan, serta pelayanan pelanggan, telah diprioritaskan demi meningkatkan pengalaman penggunaan pelayanan penerbangan tersebut.
Pada akhirnya, Arief Yahya membagi keuntungan dari program penghargaan ini, di mana semua keberlangsungan kegiatan penggunaan teknologi digital dan keterbukaan layanan mengarah pada peningkatan reputasi, kepercayaan, dan perolehan penghargaan yang menggandakan reputasi bandara Soekarno-Hatta. Langkah berikutnya yang direkomendasikan adalah penyusunan hasil dari e-voting secara terbuka dan terpercaya. Juga harus dijaga bahwa semua penilaian dilakukan oleh pihak independen agar tidak ada unsur kecurangan atau pengaruh dari pihak tertentu. Sebagai hasil dari semua ini, diharapkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta dapat menjadi satu di antara pusat pelayanan penerbangan terbaik di dunia, dengan penghargaan masyarakat dan industri di masa depan. Penyelenggaraan program penghargaan ini juga dapat menjadi acuan bagi masyarakat dan pemerintah mengembangkan keberlanjutan infrastruktur penerbangan secara global.
