Blog Web & Deep Insights

Kunci Asumsi Rupiah dalam Era Sustainable Finance

Kunci Asumsi Rupiah Dalam Era Di Jakarta, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.300 per US$ dalam ekonomi makro tahun 2017 (RAPBN). Menurut BI, asumsi tersebut masih dalam kisaran yang realistis, dengan angka 13.300-13.600, dan disampaikan sebagai target dalam RAPBN 2017.

Menurut Gubernur BI, asumsi rupiah tersebut dapat tercapai jika pemerintah konsisten membangun sumber daya fiskal yang berkelanjutan serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara positif. Ia menyampaikan bahwa pergerakan nilai rupiah sejalan dengan tren penurunan defisit neraca transaksi berjalan dan menurut data BI, dalam tahun 2016 defisit neraca transaksi berjalan mencapai 2,5% terhadap PDB, sedangkan pada tahun 2017 angka tersebut diharapkan berada pada level 2,41%.

Agus Marto menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 dipatok sebesar 5,3% dan dianggap masih konservatif. Ia menyebut bahwa keberhasilan dalam kebijakan tax amnesty akan berperan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, dan dana dari pengembalian pajak yang melalui amnesti akan terus masuk ke dalam anggaran pada kuartal IV-2016 hingga kuartal pertama tahun depan.

Lebih lanjut, pemerintah dan BI memperkirakan bahwa dana repatriasi dari kebijakan tax amnesty akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan menekankan bahwa asumsi rupiah pada level Rp13.300 tercapai jika fiskal dan ekonomi memenuhi kenyataan yang diharapkan. Penekanan terhadap stabilisasi keuangan secara menyeluruh menjadi prioritas utama dalam pengembangan kebijakan ekonomi masa depan.

Di dalam pernyataan tersebut, Gubernur BI membagikan analisis tentang keputusan ekonomi dan fiskal, mengacu pada hasil dari RAPBN dan perkembangan ekonomi yang diharapkan di masa depan. Ia juga menginformasikan bahwa asumsi rupiah pada level Rp13.300 dianggap masih dalam rentang yang dapat diterima dan berdasarkan tren ekonomi domestik dan dinamika global. Penjelasan ini menunjukkan bahwa keuangan Indonesia secara keseluruhan telah menunjukkan tren yang lebih berjalan positif dibandingkan kondisi sebelumnya. Menurut Gubernur BI, langkah-langkah berikutnya harus diambil untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sistem keuangan Indonesia di masa depan.

Pengamat ekonomi menyampaikan bahwa asumsi nilai tukar rupiah di level Rp13.300 dalam RAPBN 2017 menunjukkan kebijakan yang terus dijalankan dengan berbagai keputusan yang membutuhkan penilaian yang lebih mendalam. Namun, peran dari penekanan pada stabilitas fiskal dan penerapan kebijakan ekonomi pada bidang pajak sangat penting dalam menjamin bahwa rupiah tidak mengalami penurunan. Hal ini menjadi penting karena kondisi ekonomi di masa depan masih mengharuskan pemerintah melakukan pengawasan terhadap keuangan berkelanjutan.

Exit mobile version