Kredit Umkm Raih Cap 1 Bank Sinarmas Tbk terus memperluas portofolio kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan tujuan mencapai target penyaluran kredit sebesar Rp1,8 triliun pada tahun 2016. Direktur Utama Bank Sinarmas, Freenyan Liwang, mengungkapkan bahwa sejak awal 2016, bank ini telah berhasil menyalurkan kredit sejumlah Rp1,25 triliun. Ini merupakan hasil dari berbagai strategi yang telah dilakukan oleh Bank Sinarmas untuk memperluas akses kredit ke pasar UMKM yang memiliki potensi besar di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk mencapai target tersebut, Bank Sinarmas telah membangun jaringan 166 titik mikro yang tersebar di berbagai provinsi dan kota di seluruh Indonesia. Titik-titik ini berfungsi sebagai pusat layanan kredit bagi para pelaku usaha mikro, termasuk di daerah seperti Makassar, Bengkulu, Lampung, Bogor, Solo, Cirebon, Indramayu, Tegal, Cilacap, Pekalongan, Magelang, Purwokerto, Semarang, Kudus, Demak, dan Gresik. Kekuatan jaringan ini dianggap penting dalam mempercepat proses layanan dan mendorong keberlanjutan ekonomi daerah.
Saat ini, Bank Sinarmas juga menyalurkan kredit ke dalam berbagai segmen usaha, termasuk peternak sapi di wilayah Tuban, Jawa Timur, melalui program Strengthening Agricultural Finance in Rural Areas (SAFIRA) yang diselenggarakan pada Juli lalu. Program ini memperkuat jaringan keuangan di sektor pertanian dan dianggap sebagai salah satu program penting dalam mengurangi kemiskinan. Sejauh ini, Bank Sinarmas telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp147,5 miliar untuk pengembangan sapi, sebagai bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Australia dalam upaya mendorong pengembangan ekonomi siber dan pengungkapan keuangan yang lebih baik bagi masyarakat pedesaan.
Di samping pengembangan usaha pertanian, Bank Sinarmas juga memperluas fasilitas penukar kredit kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah. Proses ini merupakan bagian dari program Jaring (Jangkau, Sinergi dan Guideline) yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Penyaluran kredit ini berlangsung melalui kerja sama antara Bank Sinarmas dan otoritas perbankan di sektor perikanan, yang membuka peluang besar untuk pengembangan usaha dan pelindung perekonomian lokal.
Baca Juga:
Selain UMKM dan industri pertanian, Bank Sinarmas juga menyediakan kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bank ini memiliki cabang di berbagai kantong TKI seperti Cirebon, Indramayu, Tegal, Brebes, Cilacap, Semarang, Surabaya, Lampung, dan Banyuwangi. TKI yang mendapat pinjaman dari Bank Sinarmas biasanya merupakan kelompok kerja yang bekerja di luar negeri, terutama di kawasan seperti Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Kepemimpinannya terhadap pengembangan ekspor dan investasi di luar negeri menjadi fokus utama dalam pengembangan ekonomi Indonesia. Bank ini juga merencanakan memperluas akses kredit kepada TKI tujuan Korea Selatan dan Brunei Darussalam, yang akan dimulai dengan kerja sama dengan perusahaan PPTKIS dan lembaga keuangan di Taiwan dan Hongkong. Ini menunjukkan bahwa Bank Sinarmas tidak hanya fokus pada sektor lokal, tetapi juga berperan dalam ekspansi bisnis di segmen internasional.
Untuk menjaga kepercayaan dan menjaga nilai pasar, Bank Sinarmas melalui program kerja sama dengan perusahaan dan lembaga di luar negeri juga menjadi kegiatan utama. Program ini membuka peluang lebih besar bagi peningkatan pengembangan usaha di wilayah terpencil, terutama dalam bidang usaha yang rentan terhadap perubahan iklim dan perubahan ekonomi. Bank Sinarmas terus berupaya membangun infrastruktur keuangan yang dapat membuka peluang baru bagi masyarakat yang terikat pada ekonomi kecil dan mikro. Seiring perjalanan progres ini, terdapat peluang besar untuk mendorong perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama di segi industri pertanian, perikanan, dan perindustrian yang tidak terjangkau oleh pasar yang lebih besar.
Implikasi dari keberlangsungan program ini sangat besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia, terutama dalam memperluas akses keuangan dan meningkatkan daya saing masyarakat. Program-program yang dilakukan oleh Bank Sinarmas dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk penguatan infrastruktur yang dapat mengurangi ketidakseimbangan pendapatan masyarakat dan mendorong keterbatasan dalam pengembangan ekonomi. Langkah berikutnya adalah terus mengembangkan jaringan perbankan yang terstruktur secara sistematis dan terus memperluas kegiatan ekonomi di luar negeri agar bisa memberikan solusi lebih besar untuk kebutuhan masyarakat Indonesia di segi keuangan dan ekspor.











