Kontrak Baru Ptpp Capai Rp21 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) melanjutkan perkembangan penjualan properti dalam kuartal pertama tahun 2016 dengan mengumumkan kontrak baru sebesar Rp21 triliun per minggu, menjadikan total order book PTPP mencapai Rp60 triliun pada pekan ketiga September 2016.
Menurut Direktur Utama PTPP, Tumiyana, raihan kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk sebesar Rp17,90 triliun dan anak usaha sebesar Rp3,13 triliun. Dalam periode tersebut, PTPP juga melanjutkan peningkatan kinerja dengan menghasilkan kontrak baru dari berbagai jenis proyek termasuk pembangunan properti, infrastruktur, dan jaringan listrik.
Setidaknya, dalam penjelasan yang disampaikan, kontrak baru PTPP tergolong dari pelan-pelan peningkatan dari sumber kontrak yang sudah ditargetkan sebelumnya sebesar Rp31 triliun per tahun. Dalam waktu setahun, penambahan hasil keuangan ini mencerminkan pergerakan pasar properti yang lebih terbuka dalam waktu pendek. Terkait kinerja tersebut, PTPP menerangkan bahwa pihaknya berharap dapat mengikuti target kontrak baru tersebut hingga akhir September 2016 dengan memperkirakan total kontrak baru mencapai Rp23,51 triliun atau sekitar 75,81% dari target total kontrak pada tahun yang sama.
Penghasilan kontrak baru dari PTPP berbasis dari penawaran produk terbaru seperti perumahan di jalan tol dan pengembangan properti. Terdapat pula banyak proyek penting yang disebutkan dalam pengumuman, meliputi kontrak baru dengan pembangunan infrastruktur, termasuk penanganan sambungan listrik dan jaringan listrik terbaru, serta penambahan fasilitas pendukung untuk kenyamanan masyarakat. Beberapa proyek terkait dengan penilaian kinerja dari keterapan yang dilakukan oleh pihak terkait juga termasuk pelaksanaan sistem teknik dalam pembangunan kawasan industri dan pengembangan ekosistem pabrik.
Menurut Tumiyana, perolehan kontrak baru dari anak usaha seperti PT PP Properti Tbk (PPRO), PT PP Pracetak, dan PT PP Peralatan berkontribusi dalam penambahan kapasitas usaha, meskipun hanya berlangsung hingga akhir Agustus 2016. Proyek-proyek ini mencerminkan peningkatan pada pemanfaatan produk jangka panjang yang terintegrasi oleh pihak terkait, sejumlah proyek ini memiliki pertimbangan penting dalam pengembangan jangka panjang dari berbagai sektor industri. Terdapat juga kejadian terkait penambahan sumber daya yang dikelola dalam pengembangan jaringan listrik dan pengembangan teknologi informasi, serta pengembangan sistem infrastruktur di wilayah tertentu.
Pembangunan kontraktor terkait di wilayah Jawa, Bali, Lampung, dan Sulawesi serta berbagai kawasan lainnya membuktikan kinerja yang mengandung pertumbuhan ekonomi. Beberapa proyek termasuk pembangunan gedung, penambahan fasilitas pemerintahan, dan jaringan perhubungan transportasi. Proyek jaringan listrik yang dilaksanakan memiliki jumlah besar dari berbagai pihak yang terkait dalam pengelolaan infrastruktur terkait dengan pengadaan listrik. Semua data dari pernyataan yang diumumkan dalam keterangan pers menyatakan bahwa keberlanjutan dari PTPP berdasarkan keuangan jangka panjang menjadi kunci utama dalam pengembangan kinerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam rangka meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah, pemerintah daerah, dan pihak terkait, pengembangan infrastruktur ini mendukung penguatan ekonomi nasional melalui perumahan yang terus berkembang.
Implikasi dari pencapaian hasil yang dijelaskan dapat menjadi salah satu penentu dari perjalanan PTPP dalam memenuhi tujuan jangka panjang dalam bidang konstruksi properti. Langkah berikutnya yang diharapkan oleh perusahaan adalah penambahan fokus pada penelitian keuangan, pengembangan sistem pengambilan keputusan, dan peningkatan kompetensi internal. Terdapat juga perlunya peningkatan dari pengambilan keputusan dan penerapan strategi terkait pengembangan jangka panjang dalam industri properti, serta pemenuhan kebutuhan pasar. PTPP juga akan terus memperhatikan peraturan terkait pengawasan pasar, perluasan kapasitas infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi informasi.