Blog Web & Deep Insights

Keturnan di tengah kelemahan

Keturnan Di Tengah Kelemahan Para direksi baru bank-bank syariah masih menghadapi tekanan besar untuk menunjukkan kinerja yang memadai dalam mengatasi masalah pembiayaan yang kualitasnya terganggu. Menghadapi kondisi pasar yang melemah dan risiko pembiayaan yang meningkat, perbankan syariah terus mengalami perbaikan yang terbatas dalam mengatasi aset yang tidak produktif (NPF), terutama karena kondisi industri yang terus melambat.

Banks syariah yang memimpin industri terbukti memiliki tantangan besar dalam menjalankan rencana turn around. Secara khusus, BSM dan Bank Muamalat menjadi dua bank yang mencapai peringkat terburuk dalam kinerja. Sebelumnya, dirinya dirombak karena kondisi kinerja mereka yang buruk di akhir tahun lalu. Namun, dalam konteks tersebut, pergerakan perusahaan tersebut menjadi penjelasan penting mengenai efektivitas dan kepercayaan dari manajemen bank syariah yang baru. Pemegang saham tidak hanya menilai kinerja secara profesional, tetapi juga kepercayaan mereka terhadap manajemen yang dipilih.

Berbagai informasi dari Biro Riset Infobank menunjukkan bahwa kinerja separuh bank syariah telah turun tiga tahun terakhir. Selain keberhasilan menumbuhkan kinerja yang lebih baik, perusahaan syariah perlu menyelesaikan keadaan ekonomi secara cepat dan efektif. Selain menangani kinerja, mereka juga perlu memperhatikan ketersediaan kapital, termasuk dalam proses perumahan, perbankan, dan keuangan yang lebih luas. Kinerja yang buruk dalam aset produksi bisa berdampak pada kinerja keseluruhan bank syariah yang lebih tinggi, sehingga membutuhkan lebih banyak upaya untuk memperbaiki kinerja dan kepercayaan pelaku pasar.

Setidaknya, Biro Riset Infobank merangkum bahwa NPF perbankan syariah sekarang telah naik sejak tahun lalu, dan terus terus meningkat. Terdapat tiga tahun terakhir, NPF yang lebih tinggi di atas 5% menunjukkan rasa waspada bagi pemerintah dan investor. Di antara perbankan syariah, Bank Maybank Syariah mencapai NPF 35,15%, merupakan angka yang sangat tinggi, dan merupakan batu loncatan bagi kepercayaan terhadap kinerja perbankan syariah secara keseluruhan. Meskipun demikian, beberapa bank syariah lain seperti BSM dan Bank Muamalat masih berada dalam kondisi yang terlalu tinggi, dan membutuhkan pemantapannya secara cepat. Tapi terdapat perbankan yang cukup memungkinkan untuk melanjutkan kinerja yang baik. Berdasarkan data yang diberikan, di antara 22 unit usaha syariah (UUS), tujuh bank yang memiliki NPF melampaui batas maksimal yang ditentukan regulator. Ini berarti bahwa beberapa perbankan syariah tidak hanya terbatas dalam kinerja, tetapi juga merasa perlu memperbaiki sistem perbankan mereka yang lebih baik.

Beberapa perusahaan yang tumbuh positif dalam industri syariah mencakup bank, asuransi, dan multifinance syariah yang memiliki tingkat kinerja yang lebih baik dari yang diperkirakan. Terdapat tiga keuntungan dari hasil kajian yang diberikan oleh Biro Riset Infobank dalam publikasi edisi “The Best Sharia Finance Institution 2016”. Dari 22 unit usaha syariah yang dianalisis, hanya tiga unit yang terus menangani NPF-nya di atas 5%. Namun, dari 22 unit, hanya tiga unit memperoleh peringkat yang lebih baik dari yang diberikan oleh Biro Riset Infobank. Jika di luar keberhasilan ini, maka perbankan syariah yang berada di bawah batas 5% menjadi fokus utama untuk perbaikan dan perubahan strategis. Pemegang saham dan investor perlu lebih memilih perbankan yang memiliki keuangan yang lebih baik, serta mempertimbangkan kinerja terus meningkat. Ini menjadi pengaruh terhadap pilihan manajemen dan kepercayaan. Untuk langkah berikutnya, perlu diperhatikan adanya rencana yang lebih jelas dalam pengembangan dan pengalaman terhadap kinerja dan perbankan syariah.

Terakhir, seiring dengan pertumbuhan yang terus meningkat dari industri keuangan syariah, terdapat berbagai kesulitan dalam menangani kondisi pasar yang terus melemah. Ini menjadi tantangan besar bagi perbankan syariah, terutama dalam hal kinerja, manajemen, dan pengembangan. Namun, keberlanjutan dari kepercayaan yang lebih baik akan mendorong perusahaan untuk memperbaiki tindakan mereka dengan cepat. Langkah berikutnya harus melibatkan pengembangan yang terus mendorong perbaikan yang lebih baik dalam berbagai aspek bisnis perbankan syariah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *