Blog Web & Deep Insights

Jokowi: WIEF, Kunci Keunggulan Ekonomi Islam dalam Era Global

Jokowi Wief Kunci Keunggulan Ekonomi Presiden Joko Widodo memberikan keterangan dalam konteks penting pada World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 tahun 2016 yang berlangsung di Jakarta, menghadapi tantangan yang kompleks bagi ekonomi islam di era global yang sedang mengalami krisis ekonomi, teror, dan ketidakstabilan politik di berbagai negara.

Pada forum tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa tahun ini menjadi periode penuh tantangan bagi ekonomi islam, yang disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang berpotensi berdampak terhadap kewangan dan pembangunan berbagai negara Islam. Menurutnya, ekonomi islam perlu mempertimbangkan kekuatan-kekuatan yang memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Salah satu kekuatan yang diajukan adalah kekuatan pemuda-pemuda muslim, yang merupakan pusat potensi keterbukaan dan pembiayaan masa depan ekonomi islam.

Menurut Presiden Jokowi, Islam memiliki demografi yang unggul dibandingkan dengan agama lain karena memiliki jumlah usia muda yang tinggi. Jokowi menyebutkan bahwa rata-rata usia Muslim di dunia adalah 23 tahun, sedangkan untuk non-Muslimnya adalah 30 tahun. Ini menunjukkan bahwa masa penuh potensi ekonomi terjadi di masa masa muda, terutama di kalangan pemuda. Oleh karena itu, Jokowi mengajak generasi muda untuk menjadi bagian dari kekuatan perekonomian Islam yang dapat berkontribusi dalam masa mendatang.

Di samping kekuatan pemuda, Jokowi juga mengingatkan bahwa keuangan syariah menjadi satu-satunya sistem keuangan global yang mengalami pertumbuhan besar dan memiliki nilai multi triliun. Ia menjelaskan bahwa sistem ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi ekonomi yang besar, karena telah menjadi industri global dengan kemajuan yang terus menerus. Selain itu, Jokowi menekankan bahwa Islam juga memiliki kekuatan besar dalam budaya, yang dapat menjadi salah satu alat utama membuka peluang ekonomi baru. Dalam konteks tersebut, fashion, arsitektur, dan kesenian lain memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara ekonomi.

Namun, Jokowi juga mengingatkan bahwa masyarakat muslim dunia masih menghadapi tantangan besar. Salah satu tantangan terbesar adalah pengangguran, media, dan persepsi tentang Islam. Ia menekankan bahwa angka pengangguran masih tinggi, terutama bagi pemuda muslim, dan bahwa masih belum terdapat kekuatan di media, sosial, atau teknologi. Selain itu, masyarakat muslim belum mampu memenangkan persaingan dengan persepsi negara lain terhadap Islam. Jokowi mengingatkan bahwa keberhasilan ekonomi negara-negara muslim sangat tergantung pada keberhasilan pendidikan masyarakat dan pendalaman pemahaman terhadap Islam yang lebih luas.

Dalam kesimpulan, Jokowi menyampaikan bahwa perlu diwaspadai dan dicari solusi bersama dalam WIEF kali ini. Ia menekankan bahwa bila tidak diterapkannya pendidikan masyarakat, maka dunia akan meninggalkan negara-negara muslim. Karena itu, perlu diambil langkah-langkah yang terbuka dan bersama dengan berbagai pembiayaan dan pembelajaran yang lebih baik di bidang ekonomi, budaya, teknologi, dan media.

Acara ini diadakan sebagai forum global yang menangkap kebutuhan dan tantangan yang sedang dihadapi oleh masyarakat muslim. Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan negara muslim seperti Pakistan, Malaysia, Republik Tajikistan, dan Kerajaan Yordania. Selain itu, perlu diingat bahwa WIEF ke-12 ini diadakan di Indonesia dan merupakan kali kedua acara yang diadakan di negeri ini. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa ekonomi islam saat ini menghadapi tantangan global yang serius dan memerlukan pendekatan yang lebih terintegrasi.

Selain itu, dalam konteks ekonomi Islam yang sedang mengalami tantangan besar, perlu diambil langkah-langkah yang lebih terfokus pada pendidikan, pembinaan keuangan syariah, budaya, dan media. Karena itu, langkah berikutnya harus dilakukan secara menyeluruh dengan kerja sama internasional, dan perlu diingat bahwa keberhasilan ekonomi Islam tergantung pada kesadaran, pendekatan, dan kekuatan yang terus dikembangkan.

Exit mobile version