Blog Web & Deep Insights

ICAEW Menilai Ekonomi ASEAN Masih Positif

Icaew Menilai Ekonomi Asean Masih Seiring kehadiran pasar ekonomi yang semakin meningkat, ASEAN terus menunjukkan tren yang menarik perhatian dalam jangka panjang. Tahun 2011–2015, rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN mencapai 5%, yang berada di atas ketinggian afrika (3,4%), Timur Tengah (3,1%), dan Amerika Latin (2,1%). Kinerja ekonomi ini memberikan pandangan bahwa ASEAN telah melampaui standar pasar negara berkembang, namun juga menunjukkan keberagaman dan tantangan yang masih harus diatasi.

Berdasarkan laporan dari Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) Economic Insight, faktor utama yang mendukung ketahanan ekonomi ASEAN adalah keberadaan kebijakan yang mengurangi ketergantungan terhadap komoditas, peningkatan daya saing, dan rasio utang terhadap PDB yang stabil serta rendah. Dalam konteks ini, ekonomi ASEAN mungkin terus berada di bawah kekuatan global dan pergerakan terkait dengan investasi internasional yang semakin stabil. Namun, perhatian masih terutama pada keterkaitan ekonomi ASEAN dengan Tiongkok, yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi kawasan ini. Pemulihan perdagangan internasional yang stabil menunjukkan potensi ekspor dan investasi umum yang memperluas ruang bisnis di dalam kawasan, namun ketidakpastian ekonomi Tiongkok tetap berdampak signifikan.

Priyanka Koshore, ekonom dari ICAEW dan Oxford Economics, menekankan pentingnya mempertahankan arus modal yang kokoh bagi para perusahaan agar peluang bisnis tidak hilang. Ia menyampaikan bahwa industri dan perusahaan harus menghadapi tantangan terhadap ketidakpastian ekonomi, terutama terkait dengan kepercayaan investasi. Dalam konteks investasi, terdapat kepercayaan yang penting dalam menyalurkan modal ke segmen-proyek yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dalam pengembangan jangka panjang, perlu diperhatikan bahwa investasi dalam Indonesia, Malaysia, Singapura, serta Vietnam juga menjadi prioritas. ICAEW memperkirakan pertumbuhan investasi Indonesia pada tahun 2017 mencapai 6,2%, yang membuka ruang potensi untuk meningkatkan PDB sebesar 5,2% dari 2016. Ini menunjukkan bahwa investasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, namun perlu diperhatikan bahwa perbedaan pertumbuhan antarnegara masih terjadi akibat terlalu banyak peraturan yang menghambat pertukaran dan kompetisi bisnis antar negara.

Seiring meningkatnya daya saing, pertumbuhan ekonomi ASEAN tidak berlangsung secara merata. Berbagai isu seperti regulasi perlu ditingkatkan dan diubah agar bisa mengatasi konflik yang terjadi dalam perpindahan bisnis. Penekanan khusus harus diberikan terhadap pertumbuhan ekonomi terutama pada kawasan seperti Indonesia, yang memiliki potensi besar untuk mendapatkan anggaran investasi. Dalam konteks ini, pemerintah perlu memastikan kredit yang lancar dan tersedia untuk disalurkan kepada industri yang paling produktif. ICAEW mengatakan bahwa pengembangan ekonomi di ASEAN membutuhkan inovasi dan keterlibatan investasi, yang dapat diandalkan melalui kehadiran sistem yang mendorong keberlanjutan bisnis. Dalam pengembangan ekonomi, perlu diperhatikan bahwa keterbatasan dalam keberlanjutan dan ketidakpastian terhadap kebijakan akan mengganggu kinerja ekonomi secara keseluruhan.

Pengembangan ekonomi ASEAN masih dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Sebagai salah satu negara terbesar dalam kawasan ASEAN, Indonesia mesti berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kinerja dalam mengelola keuangan, meningkatkan daya saing, dan mempertahankan arus modal yang kokoh. Dari sisi regulasi, diperlukan kerja sama antar pihak untuk membuka akses terhadap pasar ekonomi dan meningkatkan akses investasi. Selain itu, perlu memperhatikan perubahan kondisi ekonomi internasional yang akan memengaruhi kondisi perekonomian ASEAN secara keseluruhan. Sejumlah faktor penting dalam pengembangan ekonomi seperti investasi dan keterampilan keuangan terus menjadi fokus. Penekanan paling penting adalah pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, serta perlunya keberlanjutan dalam pengelolaan keuangan yang terkait dengan ekonomi.

Seiring berjalannya waktu, keberlanjutan ekonomi akan ditentukan oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ASEAN, penting untuk mengembangkan inovasi dan membangun sistem bisnis yang dapat menarik investor. Oleh karena itu, perlu diterapkan langkah-langkah untuk memastikan sistem keuangan yang lebih baik dan mengendalikan perbedaan kepercayaan antar negara. Ini adalah keputusan penting yang harus dilakukan oleh pemerintah dan sektor swasta, agar dapat membangun infrastruktur dan keuangan yang menguntungkan bagi industri, konsumen, dan perekonomian secara keseluruhan. Penilaian kinerja keuangan yang terkendali akan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan pertumbuhan industri sepanjang waktu.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa keadaan ekonomi saat ini masih dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama kondisi global yang terjadi. Dengan memahami perbedaan kondisi antarnegara dalam pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk membuka ruang investasi yang lebih besar. Dalam konteks ini, pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengatasi perbedaan antarnegara, mengoptimalkan daya saing, dan menentukan langkah-langkah yang memperkuat kepercayaan investor dan konsumen. Seiring berjalannya waktu, pengembangan ekonomi akan terus dipengaruhi oleh kinerja ekonomi, dan akan terus diarahkan melalui pembangunan infrastruktur ekonomi terkait dengan keuangan dan pengembangan bisnis.

Exit mobile version