Ekonomi Jadi Kunci Bank Artos PT Bank Artos Indonesia Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Exposure untuk pertama kalinya sebagai perusahaan terbuka di Hotel Grand Mercure Jakarta Harmoni, Jakarta Pusat. Acara ini menjadi titik kunci dalam proses pengungkapan keberlangsungan bisnis, keuangan, dan pengambilan keputusan manajemen secara transparan dan terbuka bagi publik.
Seiring penjelasan Direktur Utama, Reinantha Yaputra, dalam keterangannya terkait laporan tahunan perusahaan, Bank Artos melihat kepercayaan stakeholders, terutama nasabah penyimpan dana, sebagai fondasi penting yang membawa perusahaan tetap eksis dalam kondisi ekonomi yang sulit. Dalam konteks pasar perbankan yang rentan, terutama di masa 2015, perusahaan mampu menghadapi tantangan dengan strategi pengambilan keputusan yang terkendali dan bertujuan memastikan kestabilan bisnis. Di tengah prospek ekonomi yang belum pulih, keberlangsungan bisnis bank ini didukung oleh kebijakan pemenuhan kebutuhan nasabah secara optimal dan menghindari terlalu banyak penyaluran kredit ke ekspansi.
Reinantha Yaputra mengatakan bahwa Bank Artos tidak hanya memperhatikan kondisi ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga terhadap keputusan kredit yang diambil oleh masing-masing debitur. Secara khusus, dalam laporan tahunan tersebut, perseroan menyampaikan bahwa pihaknya menempatkan fokus pada pengawasan dan evaluasi risiko terhadap masing-masing keputusan perusahaan. Ini mencerminkan keberadaan perusahaan yang berkomitmen dalam menjaga keamanan likuiditas, serta mengurangi kejadian kerugian terhadap perusahaan. Keberhasilan dalam pengelolaan kredit secara terkendali menjadi salah satu indikator keberhasilan strategi manajemen pada tahun 2015.
Menurut Direktur dan Perwakilan Pemegang Saham, Lina Arto Hardy, menjadi perusahaan terbuka merupakan langkah yang membuka kesempatan bagi stakeholders, terutama para investor, untuk lebih memahami kinerja bisnis bank secara lebih komprehensif. Langkah ini juga berdampak pada meningkatnya transparansi dalam pengelolaan keuangan, serta memberikan ruang bagi kepercayaan dalam menjalankan transaksi berjalan sesuai standar. Kepada pengembang strategi yang lebih baik, manajemen Bank Artos menyampaikan bahwa peran pihak pihak ketiga serta penggunaan peraturan yang lebih terbuka telah menandai peran penting dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap pihak perusahaan. Namun, hal ini juga membutuhkan keterbukaan yang lebih dalam terhadap keberadaan perusahaan secara terus-menerus.
Sejak akhir tahun 2015, Bank Artos mencatat total aset sebesar Rp745,6 miliar, dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp563,4 miliar, penyaluran kredit mencapai Rp466,2 miliar, serta laba komprehensif sebesar Rp2,4 miliar. Dalam laporan keuangan, bank ini mencatat rasio-rasio keuangan yang terjaga di angka yang layak bagi industri perbankan. Karena itu, CAR 19,16%, NIM 5,34%, LDR 84,15%, dan NPL 2,12% menunjukkan bahwa bank memiliki tingkat keuangan yang sehat. Penyampaian informasi dalam format laporan yang transparan memberikan penilaian yang lebih baik terhadap kondisi bisnis Bank Artos selama periode tersebut. Semua data ini menunjukkan bahwa Bank Artos menunjukkan ketahanan ekonomi, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Keberhasilan dalam penyaluran kredit yang terkendali dan pengembangan bisnis terus-menerus menjadi dasar untuk mendapatkan kepercayaan investor. Terlebih dengan status Bank Artos sebagai perusahaan terbuka, manajemen berharap kepercayaan akan semakin meningkat dari sisi keterbukaan, serta perhatian terhadap perlindungan keuangan yang lebih baik. Ini juga mendorong pemerintah, serta lembaga pemeriksa keuangan untuk mengikuti kebijakan terkini dalam pengawasan perbankan. Dengan perusahaan ini menjadi perusahaan terbuka yang lebih terbuka, kepercayaan publik dan stakeholder dapat menjadi fondasi utama dalam pengembangan bisnis masa depan.
Untuk mendorong perbaikan keberlangsungan bisnis dan memperkuat kepercayaan publik, terlebih dalam menghadapi perubahan pasar, Bank Artos menyampaikan bahwa strategi manajemen dan kebijakan perusahaan terus dijalankan secara terus-menerus dengan tujuan untuk mengelola risiko secara optimal. Ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap stabilitas dan kepercayaan dalam menjalankan kegiatan keuangan secara terjangkau dan komprehensif. Perusahaan juga berkomitmen untuk memperbarui pendekatan strategis dalam mengelola keuangan, serta mengembangkan keunggulan yang lebih baik dari sisi kinerja ekonomi dan pelindung investasi. Langkah yang lebih lanjut akan mengambil jalur pembangunan keuangan dengan sistem lebih optimal dan terbuka untuk menjaga keseimbangan di masa depan.
