Blog Web & Deep Insights

Dampak Tax Amnesty pada Pertumbuhan Ekonomi 2017: Analisis Faktual dan Kinerja Tonjolkan Peran Perpajakan

Dampak Tax Amnesty Pada Pertumbuhan Seiring berkembangnya kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi topik diskusi yang semakin menarik dalam keterkaitan dengan arus modal, pasar keuangan, dan kebijakan pemerintah. Kebijakan ini, meskipun dianggap bisa memberikan manfaat ekonomi dalam jangka panjang, tergantung pada penyelesaian kejelasan dan keberhasilan pencapaian target dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya, kebijakan ini mungkin menimbulkan reaksi yang lebih cepat dari pada perubahan ekonomi yang diharapkan oleh para penilai ekonomi terkait dengan kondisi pasar yang sedang mengalami perubahan yang terlihat secara langsung.

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Rinaldy menyatakan bahwa dampak dari tax amnesty pada jangka pendek sudah terlihat dalam berbagai bentuk seperti repatriasi dan pengalaman yang terjadi di pasar keuangan. Namun, dampak yang akan terjadi pada ekonomi makro secara langsung masih diharapkan untuk terjadi pada tahun depan. Dia menekankan bahwa pengaruh dari kebijakan ini tidak hanya terbatas pada jumlah penerimaan pajak yang dijaring, tetapi juga pada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan keputusan-keputusan ekonomi yang mempertahankan stabilitas dan kepercayaan pasar. Tidak terlalu berdasarkan target yang direncanakan, namun bagaimana langkah yang akan diambil oleh pemerintah untuk memenuhi rencana tersebut menjadi faktor penting dalam menilai keberhasilan kebijakan ini.

Mengutip dari pernyataan analis NH Korindo Reza Priyambada, kebijakan tax amnesty telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap arus modal asing yang memperkuat posisi pasar. Hal ini disebabkan oleh kenaikan sentimen positif terhadap kondisi ekonomi yang berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data yang diungkapkan oleh perusahaan analis tersebut menunjukkan bahwa IHSG meningkat 1,35% pada 20 Juli lalu, mencapai level 5.242,823 poin. Dari penilaian terhadap tren tahunan, IHSG telah menguat 14,15% dalam waktu satu tahun yang lalu, memperpanjang angka pengungkapan dari harga saham yang lebih stabil di akhir tahun 2015, menjadi level 4.593,008 poin. Tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengadakan tax amnesty juga menjadi pengecekan oleh pasar dan menunjukkan potensi perubahan ekonomi yang lebih besar dari rencana sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dari tax amnesty tidak hanya terbatas pada kinerja keuangan yang dijaring, tetapi juga pada pengaruh ekonomi secara keseluruhan.

Mengutip pernyataan Reza Priyambada, pengaruh dari kebijakan ini dapat mendorong arus modal asing, sehingga pasar secara keseluruhan dapat mengalami kenaikan kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia. Namun, penilaian yang lebih dalam menunjukkan bahwa kebijakan ini bisa mengalami perubahan yang dihadapi dari keberhasilan yang lebih baik dari rencana target yang disetujui oleh pemerintah. Ini juga menunjukkan bahwa kebijakan ini memiliki potensi besar dalam memperkuat arus modal dan memperbaiki kinerja ekonomi Indonesia. Tapi sejalan dengan hal ini, ada risiko bahwa target kebijakan tersebut gagal, menyebabkan dampak yang lebih mengganggu terhadap kinerja pasar. Dalam jangka panjang, pengaruh dari tax amnesty jangka pendek terus berlanjut dalam pengembangan ekonomi dan pemanfaatan modal.

Untuk memenuhi target yang ditargetkan oleh pemerintah, diperlukan sejumlah dana yang cukup besar. Dari data yang disampaikan oleh Leo Rinaldy, target yang diharapkan oleh pemerintah adalah sebesar Rp165 triliun. Artinya, untuk mencapai target tersebut, diperlukan sejumlah dana antara Rp4.000 triliun hingga Rp5.000 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ini membutuhkan keputusan dan pelaksanaan kebijakan yang lebih tepat. Meningkatnya keberhasilan pada pengeluaran atau rencana investasi dapat menjadi faktor penentu keberlangsungan dari arus modal yang lebih tinggi dalam negeri. Keterbatasan yang terjadi dalam jangka pendek dari pengeluaran pemerintah yang diperoleh oleh kebijakan ini harus dijadikan perhatian. Selain itu, perubahan dari kabinet pemerintah juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan terkait implementasi kebijakan ini, karena hal ini memengaruhi kinerja keputusan yang dilakukan oleh masyarakat di bidang keuangan dan ekonomi.

Penutupan terhadap arus modal yang didukung oleh tax amnesty juga menunjukkan perbedaan antara potensi keberhasilan dan efek dari kebijakan ini. Meskipun kebijakan ini dianggap menjadi berita positif, namun jika tidak tercapai, maka akan menyebabkan dampak yang berpotensi mengganggu dan menghambat pengembangan ekonomi. Karena itu, kebijakan ini perlu dilihat dengan lebih jelas terhadap keberhasilan dari implementasinya, serta pengaruhnya terhadap kepercayaan pasar dan arus modal. Sehingga, dari pemerintah harus terus memantau dan menangani pengaruh yang dihasilkan oleh kebijakan ini, terutama terhadap pengeluaran dan keputusan yang diambil. Kondisi ini dapat menjadi langkah pertama untuk mengakuisisi perubahan yang lebih baik dari pengeluaran pemerintah. Sebagai tambahan, peningkatan dari kebijakan tersebut harus terus memperhatikan hal tersebut untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Exit mobile version