Seiring berkembangnya kebutuhan dalam pengelolaan keuangan yang terintegrasi dan terakses secara online, layanan Cash Management System (CMS) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi salah satu solusi penting yang dirasa penting oleh banyak institusi. Dalam konteks ini, CMS BRI menjadi salah satu inovasi digital yang mendukung efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan bisnis.
Perlu diketahui bahwa jumlah institusi yang bekerja sama dengan BRI terkait layanan CMS mencatatkan peningkatan yang signifikan. Hingga akhir Maret 2016, jumlah tersebut mencapai 9.048 institusi. Namun, dengan kebutuhan terus meningkat, BRI menargetkan jumlah perusahaan yang menggunakan layanan CMS hingga akhir tahun 2016 mendatang bisa mencapai 20.740 perusahaan — sebanyak 257% pertumbuhan YoY. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga, keputusan ini dibuat dengan strategi memperluas jangkauan layanan melalui close financial system dan pendekatan pengembangan jaringan baik dengan debitur existing maupun pendatang baru.
Menurut Hari Siaga, penerimaan debitur BRI yang membutuhkan layanan CMS sangat terbuka terhadap berbagai skenario, termasuk perusahaan besar dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang berjumlah hingga ribuan. Dengan kebutuhan yang meningkat, BRI menyasar pelanggan yang beragam dan memiliki kebutuhan kompleks dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, layanan CMS BRI memberikan fitur yang memungkinkan transaksi dilakukan secara real-time melalui internet secara langsung, memungkinkan penggunaan akses cepat dari mana saja.
CMS BRI secara khusus dibuat untuk seluruh institusi bisnis dan non bisnis nasabah BRI, dengan sistem pengelolaan keuangan berbasis internet yang terintegrasi. Layanan ini dijelaskan sebagai bagian dari komitmen BRI dalam mendorong kepercayaan dan pengalaman penggunaan perbankan yang lebih efisien. Fitur utama layanan tersebut adalah penggunaan hard-token yang meningkatkan keamanan dan koneksi yang lebih stabil, baik di dalam maupun di luar negeri, serta penggunaan sistem yang memungkinkan konfigurasi yang lebih tinggi. Layanan ini juga disebut sebagai solusi yang cocok untuk organisasi yang memiliki struktur keuangan yang lebih kompleks.
Untuk mendukung kepatuhan pajak dan pengelolaan transaksi yang lebih efisien, CMS BRI telah mengembangkan fitur baru bernama Payment & Purchase, yang membantu menangani pembayaran e-tax MPN Gen 2. Dalam sistem ini, pengguna dapat membuat kode billing langsung dari CMS BRI, maupun mengirimkan kode tersebut melalui website Direktorat Jendral Pajak (DJP) atau Direktorat Jendral Perbendaharaan & Anggaran (DJP-A). Pengembangan ini merupakan perbaikan yang lebih baik dari Modul Penerimaan Negara Generasi 1, yang telah digunakan oleh Wajib Pajak (WP), Wajib Bayar (WB), dan Wajib Setor (WS). Ini memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi pengguna dalam melakukan pendaftaran serta pemenuhan kewajiban pemerintah dalam bentuk transaksi e-pajak.
Untuk periode 2016, jumlah transaksi yang menggunakan layanan CMS BRI telah melonjak secara signifikan dari 1,80 juta transaksi di triwulan I-2015 menjadi 7,51 juta transaksi di triwulan I-2016. Volume transaksi mencapai lebih dari Rp. 94,84 triliun dan anggaran kelolaan mencapai lebih dari Rp. 90,12 triliun. Ini menandakan kecakapan sistem dalam menggambarkan kinerja yang lebih baik. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan layanan CMS BRI telah menunjukkan keberlanjutan dalam menghadirkan kemudahan serta efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
Perlu diingat bahwa pelaksanaan layanan CMS BRI secara lebih lanjut juga merupakan langkah penting dalam mengantisipasi perubahan terhadap sistem keuangan dan kebijakan pemerintah. Ke depan, BRI menggaris bawahi implementasi yang lebih baik dalam menangani kebutuhan pelaku bisnis dan keuangan yang semakin kompleks. Implikasi dari program ini antara lain akan mendorong efisiensi dalam pengelolaan keuangan, peningkatan keamanan sistem, serta memperkuat peran BRI sebagai pelindung keuangan dan peran pemerintah dalam mendorong transaksi yang lebih teratur. Hal ini akan menunjang ketersediaan jaringan yang terbuka dan memungkinkan penggunaan layanan yang lebih inklusif.
