Adira Finance Optimistis Tumbuh 7 Seiring kenaikan pertumbuhan ekonomi yang masih terpaku, industri pembiayaan menghadapi tantangan semakin besar dari kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan. Di tengah sulitnya kondisi tersebut, PT Adira Dinamika Multifinance, Tbk (Adira Finance) tetap harus bekerja keras dalam mencapai target pertumbuhan pembiayaan yang lebih rendah dari yang sebelumnya ditargetkan.
Sebelumnya, Adira Finance memasangkan target pertumbuhan pembiayaan antara 10% hingga 15%. Namun, setelah semester pertama tahun ini, perusahaan hanya berharap pertumbuhan pembiayaan mencapai 7%, sedikit di bawah target sebelumnya. Menurut Willy S. Dharma, Direktur Jenderal Adira Finance, penurunan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh perubahan kondisi pasar yang belum memenuhi persyaratan pertumbuhan.
Pada semester pertama tahun ini, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp14,9 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan angka Rp15 triliun. Willy mengungkapkan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pertumbuhan ekonomi dan efek dari pelonggaran kebijakan keuangan yang belum berakhir secara efektif.
Willy menambahkan bahwa pada semester kedua, Adira Finance akan mengoptimalkan berbagai aspek bisnis. Hal tersebut mencakup pengembangan saluran baru, peningkatan jaringan, serta peningkatan aktivitas dalam bidang marketing communication, analisis, dan peninjauan value proposition perusahaan. Kinerja kinerja ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan dan memperkuat daya tarik perusahaan dalam pasar yang kompleks.
Pertumbuhan pembiayaan pada jangka panjang masih tergantung pada kondisi pasar. Selain mobil bekas, pembiayaan kendaraan roda empat di lini bisnis syariah menjadi salah satu opsi yang sangat menguntungkan. Menurut Willy, pembiayaan mobil bekas mempunyai potensi besar, terutama karena kondisi pasar yang mengalami perubahan. Pada masa ini, 60% portofolio pembiayaan Adira Finance didominasi oleh pembiayaan mobil bekas, sedangkan 40% berada pada pembiayaan kendaraan roda empat. Sedangkan jumlah pembiayaan kendaraan roda dua mencapai 47%, dengan roda empat menguasai 51% dari total pembiayaan baru, serta 2% pada pembiayaan alat elektronik.
Penanganan kebijakan pengampunan pajak juga dianggap menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan sekaligus membuka peluang pertumbuhan pembiayaan. Pada semester kedua ini, Adira Finance berharap sentimen positif dari kebijakan pengampunan pajak dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas. Kehadiran ini diharapkan akan memperkuat kinerja perusahaan melalui pengembangan keuangan yang lebih optimal.
Baca Juga:
Untuk menyelesaikan tantangan terkini, Adira Finance mengambil langkah strategis dalam menjaga keseimbangan antara risiko dan keuntungan. Langkah-langkah ini termasuk dalam pengembangan infrastruktur yang terkait dengan pengembangan jaringan yang telah terbentuk. Adanya perubahan strategis pada bidang pengembangan bisnis, terutama dalam bidang marketing, analisis data, dan peninjauan layanan konsultasi yang lebih efektif, sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
Implikasi dari penurunan pertumbuhan pembiayaan pada Adira Finance akan memengaruhi kinerja secara langsung, namun juga akan mengubah strategi perusahaan dalam beberapa bidang. Dengan peningkatan dalam pengelolaan bisnis dan pemanfaatan teknologi, Adira Finance akan terus berkembang dalam menjalankan kinerja terbaik. Namun, untuk mempertahankan stabilitas dan kinerja perusahaan, peningkatan inovasi dan pengembangan produk harus disusun dalam rangka pemanfaatan peluang pasar yang terus berkembang.
