25 Merek Franchise Terkenal Di Indonesia Digital Popular Brand Award 2016 diselenggarakan kembali oleh TRAS N CO Research dan IM Focus dalam konteks digitalisasi pasar bisnis franchise, lisensi, dan kemitraan. Acara ini berfokus pada penilaian brand berdasarkan popularitas digital dan penyebaran dampaknya terhadap market share di sektor industri yang terkait dengan ekosistem kemitraan digital. Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan kedua kali oleh keduanya dalam rangka mengukur kondisi industri bisnis yang bergerak di tengah trend digitalisasi yang kian dominan di sektor ekonomi modern.
Dalam konteks ini, kategori Bisnis Franchise, Lisensi dan Kemitraan menjadi fokus utama dari survei tahunan. Menurut Tri Raharjo, Chairman TRAS N CO dan penggagas Indonesia Digital Popular Brand Award, tren digitalisasi telah memengaruhi kebiasaan konsumen secara signifikan. Konsumen tidak hanya memilih produk melalui media sosial atau situs web, tetapi juga mempertimbangkan brand berdasarkan pergerakan sosial dan pergerakan digitalnya. Dalam survei tersebut, kondisi popularitas brand di internet berdampingan dengan kondisi riil di dunia offline. Oleh karena itu, kinerja brand pada aspek ini menjadi indikator keberhasilan atau keterlibatan industri.
Tri Raharjo menegaskan bahwa hasil survei yang dipilih melengkapi kinerja brand di tengah pergerakan digital. Di dalam kategori bisnis franchise, beberapa merek terpilih memiliki keberhasilan dalam membangun komunitas melalui strategi digitalisasi. Dari hasil tersebut, merek yang berhasil memasuki peringkat tertinggi di kategori tersebut dapat dianggap sebagai rujukan awal bagi pelaku bisnis franchise. Menurut Tri Raharjo, keberhasilan brand dalam mengelola media digital, melakukan aktivasi dan kegiatan dengan konsumen, secara langsung memengaruhi penjualan dan penyerapan pasar di bidangnya.
Penyelenggaraan Indonesia Digital Popular Brand Award 2016 dilakukan berdasarkan metode survey yang terdiri dari tiga aspek utama: Search Engine Based, Social Media Based, dan Website Based. Dengan demikian, para penilai mengambil data berdasarkan pergerakan digital media terkini, baik dari hasil pencarian, posting media sosial, maupun situs web. Strategi ini memungkinkan hasil penilaian lebih tepat, memperhatikan bagaimana brand berperan dalam mendukung atau mendukung komunitas keuangan yang tergabung di dalamnya. Dalam survei tersebut, tidak hanya merencanakan strategi, tetapi juga menilai dampak dari aktivitas digital dalam membangun keselarasan komersial.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, merek-merek yang menerima peringkat paling tinggi dalam kategori bisnis franchise, lisensi, dan kemitraan adalah perusahaan yang sudah banyak berkembang di dunia digital. Beberapa merek terpilih mencerminkan kemajuan digital di bidang pemasaran dan pelatihan kinerja digital. Misalnya, Alfamart, JNE, Martha Tilaar, Salon Day Spa, Carvil, Shop & Drive, Quick Chicken, Arfa Barbershop, Diva Karaoke, Robotics Education Centre, Rocket Chicken, Depo Air Minum Biru, Sabana Fried Chicken, Bebek Jumbo, MOZ5, Tiki, Kiddy Cuts, Bakmi Naga Resto, ERA, Miracle, Voltras Agent Network, Snapy, Gian Pizza, Auto Bridal, ESL Express, Apotek Kimia Farma. Kedua perusahaan di atas juga tercatat sebagai perusahaan yang mendukung kompetensi digital dalam konteks kemitraan dan pemasaran bisnis franchising yang lebih kompleks. Ini menggambarkan pengembangan industri yang terbuka untuk pertumbuhan digital dalam skala besar dan lebih banyak perusahaan.
Baca Juga:
Sebagai pendukung utama keberlangsungan keputusan pengembangan industri, Indonesia Digital Popular Brand Award menawarkan pemetaan dan peringkat kinerja merek di dalam bidang kemitraan digital. Di samping hasil yang dipilih secara formal, data dan perhatian terhadap kenyamanan pengguna juga menjadi elemen penting dalam membangun strategi yang lebih baik. Karena itu, setiap perusahaan yang terpilih dalam survei ini dapat dilihat sebagai contoh dalam membangun sistem digitalisasi yang berkelanjutan. Hal ini sangat penting, terutama karena perubahan ekonomi dan keberlanjutan dari industri bisnis yang semakin tergantung pada digitalisasi yang berkembang. Di tengah tren ini, merek-merek yang menerima peringkat tinggi dapat menjadi sumber referensi bagi pemilih dan pelaku bisnis yang mengembangkan strategi mereka dalam bidang franchising.
Untuk menjangkau lebih banyak keberlanjutan dari industri digital dan merek, penilaian yang dilakukan oleh TRAS N CO Research dan IM Focus menyoroti potensi brand yang bergerak dalam sistem digital terkait kemitraan dan lisensi. Dengan hasil tersebut, penggunaan digital dalam pemasaran, kemitraan, dan pengembangan branding dapat menjadi pilihan utama di industri bisnis yang berkelanjutan. Implikasi dari ini melibatkan penilaian kinerja dan perancangan strategi digital yang mendukung pengembangan ekosistem bisnis dalam jangka panjang. Dengan berbagai pilihan dalam peringkat utama yang dihasilkan, keberlanjutan dari bidang digitalisasi dan pengembangan pemasaran menjadi tujuan utama di masa depan.











