Tangkapan Waktu Btn Pemuda Runtuh Sejumlah alumni perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia menggelar ketoprak humor bertema “Menyatukan Kembali Nusantara” sebagai perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Acara yang diadakan di Jakarta pada Minggu, 21 Agustus 2016, menjadi sebuah pentas seni yang menampilkan sejumlah tokoh penting dari berbagai bidang, termasuk para pemimpin alumni PTN yang tergabung dalam wadah Himpuni. Sebanyak 80 orang tokoh berpartisipasi dalam acara yang dibuka oleh Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono, dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai pihak termasuk Dwi Soetjipto (Dirut PT Pertamina), Budiharto (Dirut PT Adhi Karya), dan lainnya.
Acara ini diselenggarakan oleh IKA Undip, UGM, dan ITB, dalam rangka memperkuat ide yang menggambarkan bagaimana alumni PTN dapat berkontribusi bagi kelestarian budaya bangsa dan keberlanjutan nasional. Dalam kenyataannya, kegiatan ini merupakan upaya untuk menyatukan niat kolektif alumni PTN dalam mengingatkan pentingnya persatuan bangsa, sekaligus merayakan perjuangan pergerakan bangsa yang merdeka. Latar belakang acara ini didesain oleh kelompok ini untuk menunjukkan bahwa mereka menghadapi tantangan beragam, mulai dari permainan isu global hingga tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.
Baca Juga:
Baca Juga:
Sebagai bagian dari acara seni ketoprak, berbagai tokoh penting dari berbagai bidang juga ikut serta dalam pertunjukan yang menggambarkan tema persatuan dan kebangsaan. Di antaranya, Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) memerankan Patih Gajah Mada, Djarot Saiful Hidayat (Wakil Gubernur), Sirra Prayuna (Advokat Senior), Fauzi Bahar (Walikota Padang 2004-2009), Dwi Larso (Dosen SBM ITB), Haiban Hadjid, dan para pemimpin alumni PTN yang tergabung dalam Himpuni. Menurut Maryono, direktur utama BTN, kegiatan ini dirancang sebagai manifestasi keterlibatan alumni PTN untuk menyatukan semangat cinta negara dan mewujudkan solidaritas nasional. Ia menjelaskan bahwa acara ini diharapkan sebagai semangat cinta negeri dari seluruh alumni PTN di Indonesia.
Perwakilan dari berbagai institusi PTN juga berperan dalam penyusunan dan pengembangan visi dari Ikatan Alumni PTN (HIMPUN). Menurut Maryono, IKA Undip, UGM, dan ITB mengajukan ide tentang peran pemimpin dari berbagai institusi untuk membangun kerjasama antar alumni agar bisa menyelesaikan masalah yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Tujuan dari HIMPUN, yang dianggap bersifat simbolis namun juga penuh makna, adalah menggambarkan bagaimana intelektualis alumni bisa menyatukan kepentingan nasional dengan membentuk kepercayaan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Akhirnya, terlihat bahwa acara ini mengandung nilai dan semangat yang penting dalam menghadapi tantangan global yang sedang dihadapi Indonesia.
Ketika mengutip keterangan dari Maryono, acara ini diharapkan dapat memberikan solusi mengenai makna persatuan dalam konteks ke-Indonesiaan kita, di tengah gempuran modal asing, rayuan negara-negara besar, dan berbagai persoalan mendasar bangsa ini. Acara ini juga dijadikan sebagai perwujudan gagasan bahwa keberlangsungan bangsa Indonesia masih tergantung pada integrasi dan kerjasama masyarakat dalam bentuk kebersamaan. Dari beberapa kegiatan yang telah dilakukan, hari ini yang cukup lengkap banyak yang hadir dalam acara seni Ketoprak Guyonan Campur Tokoh Adhi Budaya. Dalam pengembangan ini, terlihat bahwa acara ini dijadikan sebagai bentuk keberlanjutan dan pengungkapan makna dalam bentuk seni etis, moral, dan politik yang mampu mengajak masyarakat mengambil keputusan dengan memperjuangkan kebaikan.
Sebagai penggabungan kolektif dalam masyarakat yang dihadapi tantangan besar, terlihat bahwa keberadaan HIMPUN memperlihatkan sejalan dengan visi kesehatan, kesejahteraan, dan keterbukaan. Langkah berikutnya yang harus diambil adalah penguatan koordinasi dari semua pihak terkait dalam pengembangan nilai-nilai yang telah terbentuk secara kolektif, termasuk pengembangan program dan kegiatan yang menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial dan kepentingan bangsa. Oleh karena itu, berbagai organisasi yang terlibat dalam pengembangan HIMPUN diharapkan memperjuangkan keberlangsungan dan pembangunan sistem kepercayaan sosial dengan menghindari konflik, mempertahankan kejujuran dan keterbukaan dalam menyelesaikan isu yang ada. Maka dari itu, ini juga menjadi pengembangan terus-menerus yang berfungsi sebagai tindakan strategis untuk memperkuat keberlangsungan nilai-nilai kebangsaan di masa depan.











