Rupiah Dibayangi Kedua Aksi Profit Perdagangan hari ini (13 Juli 2016) mengalami keterbatasan pada nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, dengan perkiraan terjadinya pergerakan yang terkait dengan tindakan ambil untung (profit taking) yang terjadi akibat kegagalan Rupiah menembus target resistensi psikologis di level Rp13.100. Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, menyatakan bahwa kondisi ini memperkuat risiko terhadap kenaikan lebih lanjut pada harga rupiah dalam jangka pendek.
Reza Priyambada mengatakan bahwa dalam kondisi ini, pergerakan Rupiah telah terbentuk dari beberapa faktor, termasuk pergerakan teknikal yang mulai berbalik arah setelah mengalami penguatan signifikan dalam pekan terakhir. Saat ini, penguatan terhadap Rupiah terus digambarkan sebagai proses yang terbatas, meskipun indeks Dolar AS mengalami penurunan tipis. Aksi ini dianggap sebagai bagian dari strategi pasar yang dikembangkan oleh pelaku pasar untuk mengantisipasi kemungkinan pergerakan harga di pasar. Namun, sisi positif dari pergerakan ini ditandai dengan rencana pelantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri baru yang diharapkan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan. Namun, secara mendalam, sebagian besar investor tetap berada dalam posisi mengungkapkan ketidakpastian dan belum menyediakan sentimen yang jelas.
Baca Juga:
Perubahan dalam struktur keuangan yang terjadi seiring dengan kegagalan Rupiah mencapai level resistensi Rp13.100 menyebabkan kenaikan dari kinerja pasar yang terjadi pada sebelumnya. Terlebih dari dalam negeri, ketidakpercayaan terhadap penurunan suku bunga secara signifikan oleh Bank of England menjadi keinginan utama. Dalam pernyataan tersebut, terdapat kepercayaan bahwa penurunan suku bunga 25 basis poin tersebut akan menimbulkan reaksi positif dari para investor. Sementara itu, performa Euro dan Poundsterling terhadap Dolar AS juga berkontribusi terhadap perbaikan sentimen, mencerminkan penguatan harga terhadap Dolar AS secara lebih besar dari sebelumnya.
Analisis teknikal yang ditangani oleh Reza Priyambada menyebutkan bahwa terdapat potensi terjadinya fluktuasi harga yang berjalan melalui kawasan support 13.135 dan resistance 13.092, serta memperkuat peringkat harga Rupiah yang terjadi. Peran utama dari kenaikan dalam pergerakan Rupiah ini disebabkan oleh perubahan dalam kondisi pasar yang terkait dengan pelibatan pemain investasi yang berusaha membangun strategi terkait kinerja keuangan. Namun, keadaan ini tidak secara langsung memudahkan proses penyelesaian, karena sebagian besar pelaku pasar masih menghadapi kecemasan mengenai dampak negatif terhadap kinerja pasar.
Sebelumnya, Reza Priyambada menyatakan bahwa Rupiah akan terus mengalami penguatan untuk menguji target resistensi Rp13.000. Terlebih dari dalam negeri, penjelasan ini dikaitkan dengan keberadaan kandidat baru yang dilantik sebagai Kapolri, yang menunjukkan kehadiran dari peluang baru untuk mendorong sentimen positif. Namun, sejauh ini, pergerakan pasar masih berada dalam fase awal, dengan hasil yang diharapkan sebagai perubahan pada arah kinerja terhadap Rupiah yang terus ditangani secara strategis oleh para pemain pasar. Keadaan ini menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar masih tergantung pada perubahan dalam kepercayaan dan peran dari beberapa faktor eksternal dan internal yang saling bersinergi.
Secara keseluruhan, perubahan ini menjadi perwujudan dari keputusan pasar yang terus berubah. Dengan adanya kecenderungan penurunan harga Rupiah terhadap Dolar AS, terdapat potensi keberlanjutan dalam jangka panjang terhadap kondisi pasar yang terjadi. Namun, pemerintah dan badan pemerintah masih diharapkan untuk memperhatikan perkembangan ini secara berkelanjutan, dengan mengambil langkah-langkah strategis terhadap penguatan keuangan. Dari segi implikasi, langkah berikutnya yang diharapkan adalah peningkatan kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta memperbaiki struktur sistem keuangan yang mempengaruhi kondisi harga pada pasar. Dengan demikian, sejumlah inisiatif pemerintah dapat diambil sebagai pendekatan terhadap penanganan kenaikan dalam pasar yang terus berlangsung.
