Blog Web & Deep Insights

Rp8 Triliun: Transaksi Harian Bursa Capai Rekor, Kinerja Pasar Meningkat

Rp8 Triliun Transaksi Harian Bursa Denpasar–Kebijakan Tax Amnesty yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia secara merata telah membawa dampak positif terhadap investor pasar modal, menandai pengembangan pasar yang lebih dinamis dan memperkuat kepercayaan para pemodal terhadap ekosistem finansial nasional.

Sampai akhir September tahun ini, transaksi harian bursa atau transaksi harian yang dicatatkan Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkat secara drastis. Berdasarkan data yang diberikan, transaksi harian yang tercatat di BEI mencapai Rp8 triliun per hari, mengalami pertumbuhan lebih besar dari sebelumnya, saat transaksi harian hanya mencapai Rp5,5 triliun per hari. Menurut Direksi BEI, jumlah transaksi harian saat ini telah mencapai lebih dari 300 ribu kali transaksi per hari.

“Apakah ini efek dari Tax Amnesty? Bisa saja, karena dana yang masuk ke dalam negeri juga sudah banyak. Sampai saat ini, transaksi harian yang dimiliki BEI sudah 4 kali lebih besar dari Singapura yang hanya 70 ribuan transaksi per hari. Kita juga sudah lebih besar 2 kali dari transaksi harian Malaysia, dan sudah 6 kali lebih besar dari Filipina,” kata Direktur BEI dalam sesi perbincangan terkait pertumbuhan pasar modal.

Tito juga mengakui bahwa perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia masih belum berada dalam posisi yang sama dengan Singapura dan Malaysia dalam hal kapitalisasi pasar. Meski demikian, peningkatan transaksi dan kapitalisasi pasar telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi yang memungkinkan pasar modal Indonesia untuk mengalami perkembangan yang lebih besar dari sebelumnya. Menurut data yang diberikan, pasar modal Indonesia sekarang sudah lebih besar dari Malaysia dan Filipina, namun masih jauh kalah dari Singapura dalam hal kapitalisasi pasar.

Perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia juga terus meningkat secara relatif cepat, dengan pertumbuhan jumlah perusahaan yang listing mencapai 26% per tahun selama 25 tahun terakhir. Namun, tren ini di Indonesia belum dapat mengalahkan Singapura dan Malaysia. Selain itu, di negara-negara tersebut, pertumbuhan jumlah perusahaan listing terus menurun, dengan Malaysia mencatat penurunan sebesar 5% per tahun dan Singapura sebesar 1% per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar modal Indonesia masih mengalami kepercayaan yang lebih tinggi terhadap investasi dengan cara IPO daripada pasar modal Singapura dan Malaysia.

Di masa depan, pemerintah dan badan keuangan di Indonesia diminta agar tetap mengawasi kemajuan pasar modal dan memantau perkembangan pasar secara konsisten. Tito mengaku bahwa dengan tindakan terhadap pembiayaan pasar modal, investor Indonesia dapat memilih lebih banyak perusahaan yang ingin mengelola keuangan dengan cara I.P.O. Dan tergantung pada keterampilan dan kepercayaan pasar terhadap industri, maka pemerintah dan lembaga keuangan di Indonesia akan berusaha memperbaiki posisi pasar melalui berbagai strategi ekonomi terkait.

Mengakui bahwa pertumbuhan pasar modal Indonesia dalam waktu dekat dapat menghasilkan pencapaian yang lebih baik dalam hal pertumbuhan pasar dan investasi. Oleh karena itu, pemerintah dan para perusahaan yang bergerak di industri ekonomi perlu terus mengembangkan strategi ekonomi yang tepat untuk mengakuisisi kepercayaan dari investor global, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara lebih terencana dan efektif.

Exit mobile version