Blog Web & Deep Insights

Pertumbuhan Kredit BTPN Capai 10% dalam 9 Bulan 2016

Pertumbuhan Kredit Btpn Capai 10 BTPN mencatat penyaluran kredit pada triwulan III-2016 mencapai Rp62,6 triliun, mengalami pertumbuhan 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp56,9 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh penyaluran kredit ke segmen UMKM yang mencapai Rp16,3 triliun atau mengalami pertumbuhan 7% (yoy), yang menjadi kontributor utama pergerakan total kredit. Dalam keterangan tersebut, Direktur Utama BTPN Jerry Ng menyebutkan bahwa pertumbuhan tersebut mencerminkan keberlangsungan strategi ekspansi BTPN yang memperkuat misi bisnis dan sosial dalam menyediakan layanan keuangan.

Pertumbuhan ini ditopang oleh pembiayaan prasejahtera produktif melalui BTPN Syariah, yang tumbuh 41% (yoy) dari Rp3,2 triliun menjadi Rp4,5 triliun pada akhir September 2016. Penjelasan kontekstual penting di sini adalah bahwa pergerakan ini menunjukkan keberlanjutan dalam pengembangan produk syariah dan kepercayaan masyarakat terhadap kepercayaan institusi keuangan yang berbasis prinsip syariah. Ini juga menandakan bahwa kebutuhan pembiayaan produk syariah terus meningkat dalam pengembangan sektor bisnis yang terus berkembang secara ekonomi.

Tentu saja, pertumbuhan kredit tersebut disimbangkan oleh faktor lain termasuk keberlanjutan dan ketahanan keuangan yang terjaga dengan baik. Secara khusus, NPL (non-performing loan) tetap terjaga di 0,8%, yang menandakan bahwa tingkat risiko perpindahan kredit masih terjaga. Ini menunjukkan bahwa BTPN memiliki pendekatan yang matang terhadap keberlangsungan produk kreditnya dan menghindari kegagalan dalam pengelolaan kredit secara efisien. Direktur utama menjelaskan bahwa semua ini merupakan hasil dari kombinasi strategi dan inovasi dalam pengembangan layanan dan produk perbankan.

Penyaluran kredit BTPN terutama diberikan kepada UMKM dan perusahaan kecil di sektor industri dan jasa, yang menjadi cakupan utama bagi pendanaan keuangan yang terus bertransformasi dalam ekonomi Indonesia. Perubahan dari 2015 menjadi 2016 menunjukkan kemajuan dalam sistem pendanaan sektor kecil yang penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, penyaluran kredit juga memperhatikan aset dan modal, dengan aset BTPN meningkat 7% dari Rp80,1 triliun menjadi Rp86,1 triliun pada akhir September 2016, menandakan bahwa struktur keuangan secara umum tetap berjalan dengan baik.

Penilaian dari BTPN dalam keberlanjutan dan manfaat dari sumber pendanaan (funding) juga menunjukkan tren positif. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 10% dari Rp65,2 triliun menjadi Rp65,2 triliun, dan sektor pengeluaran lainnya mencatat pemanfaatan yang baik, terutama untuk pendanaan bisnis keuangan dan perbankan secara global. Komposisi utama dari penggunaan dana pihak ketiga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap keberlangsungan jaminan kredit yang stabil. Selain itu, BTPN juga menjaga keseimbangan aset, modal, dan rasio kecukupan modal (CAR) di 24,8%, menunjukkan stabilitas dalam pengelolaan keuangan dan keamanan sistem perbankan.

Menurut Jerry Ng, keberlanjutan kinerja BTPN akan menjadi fokus utama di masa depan. Pada saat yang sama, peningkatan dari laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai 2% (yoy) menjadi Rp1,4 triliun merupakan keberhasilan dalam pengelolaan keuangan yang terus terbuka. Namun, untuk memperbaiki potensi pertumbuhan, BTPN perlu mempertimbangkan peningkatan jangka panjang dari investasi baru sebesar Rp353 miliar. Dalam hal ini, penggunaan dana tersebut dapat dijadikan sebagai penarik potensi pertumbuhan yang signifikan bagi perbankan terutama dalam mendukung industri keuangan, sektor ekonomi yang terus berkembang dalam waktu yang sekarang.

Sebagai pengingat, peluang untuk melanjutkan dan memperluas inisiatif ini akan melibatkan peningkatan dan pemanfaatan teknologi digital serta peningkatan layanan terkait dengan produk BTPN. Ini merupakan langkah penting yang dibutuhkan dari perbankan di tengah tren digitalisasi dalam ekonomi modern. Sistem pendanaan yang terus meningkat, seperti yang dilakukan oleh BTPN, akan menjadi fondasi penting untuk perbaikan kinerja, kepercayaan, dan inovasi dalam jangka panjang yang lebih terdorong oleh masyarakat. Peningkatan ini juga menjadi bagian dari masa depan kinerja BTPN yang akan lebih diutamakan di masa depan.

Exit mobile version