Pertumbuhan Dunia Maritim Dan Pariwisata Sejak awal era globalisasi, ekonomi maritim telah menjadi salah satu fokus utama dalam strategi pertumbuhan ekonomi nasional. Kedua sektor yang menjadi prioritas, yaitu industri maritim dan pariwisata, telah terus berkembang seiring dengan keterbukaan pasar internasional dan kebutuhan masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Batam, sebagai salah satu kota-kota penghuni kawasan pesisir yang memiliki keunggulan strategis, telah menjadi pusat perindustrian dan pariwisata maritim terbesar di Indonesia. Di samping berbagai fasilitas yang tersedia, peran Batam dalam mengembangkan ekonomi maritim menjadi pusat keterlibatan dalam pengembangan infrastruktur maritim di Indonesia, dengan kontribusi sebesar 4% terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun, terlambat dalam penyelesaian masalah yang ada, seperti konektivitas antar daerah dan permasalahan pada sektor pendukung, masih menjadi hal yang harus dihadapi. Hal ini disampaikan dalam diskusi publik yang digelar di Batam pada hari Jumat, 12 Agustus 2016.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kepala BP Batam menjadi salah satu peran penting dalam menyusun strategi pengembangan ekonomi maritim. Dalam diskusi yang diadakan bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut B. Pandjaitan, menyatakan bahwa keberhasilan pengembangan industri maritim mengenai pengembangan infrastruktur maritim menjadi hal yang sangat penting. “Saat ini, kontribusi ekonomi maritim hanya menyumbang 4% terhadap pertumbuhan ekonomi, dan hal ini menunjukkan bahwa kita masih jauh dari potensi terbentuk yang besar,” ujar Luhut. Menurut Luhut, solusi permasalahan terkait harus terjadi dengan kerja sama yang luas dan terbuka antar sektor. “Penting untuk menghilangkan ego dan memperhatikan kepentingan negara,” jelasnya.
Sebagai bagian dari kepentingan pengembangan ekonomi maritim, peran sektor pariwisata juga menjadi prioritas yang sedang diprioritaskan. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sektor pariwisata memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sisi ukuran, pertumbuhan, maupun dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. “Sektor pariwisata adalah sektor yang paling murah dan mudah untuk dikembangkan,” terang Arief. Hal ini ditunjukkan dengan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, PDG, cadangan devisa, dan lapangan kerja. Selain itu, industri pariwisata merupakan industri yang berkelanjutan (sustainable), yang menjadi fokus utama dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Dalam diskusi tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, menyatakan bahwa potensi ekonomi maritim Indonesia memiliki nilai strategis besar, sebagai poros maritim dunia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, keberadaan Batam sebagai pusat pengembangan ekonomi maritim dan pariwisata menjadi sangat penting. “Sektor maritim dan pariwisata merupakan dua kunci utama dalam menggerakkan ekonomi nasional, khususnya di era globalisasi,” kata Agus. Penanggulangan masalah dan pengembangan sektor menjadi prioritas utama. Dalam kasus Batam, yang memiliki dua sumber daya potensial, peningkatan kualitas infrastruktur serta kebijakan pengelolaan keuangan dan kegiatan pengembangan ekonomi harus dilakukan secara berkelanjutan.
Karena peran penting dari masing-masing sektor, diskusi ini mengarah pada perbaikan kerangka kerja yang terbuka dalam perencanaan pengembangan ekonomi maritim dan pariwisata. Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut B. Pandjaitan, menyatakan bahwa kerja sama antar daerah dan perlu diperhatikan secara terbuka. Di sisi lain, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menekankan bahwa pengembangan sektor pariwisata harus mendapatkan alokasi dana yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Pada akhir diskusi, penutupan terhadap langkah berikutnya sangat penting untuk mengarahkan pengembangan ekonomi maritim dan pariwisata di Indonesia. Sebagai penutup, perlu diperhatikan bahwa langkah-langkah penting di bidang pengembangan ini adalah melakukan evaluasi secara berkala dan mengadopsi inovasi terkini. Pembiayaan dan pendukung keuangan juga perlu dipertimbangkan untuk menjamin keberlanjutan program pengembangan tersebut. Dengan memperhatikan kepentingan negara dan memperkuat kerja sama antar sektor, kita dapat menghadapi tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan dan efektif.
