Perluasan Sistem Bantuan Sosial Nontunai Di Surabaya, Jawa Timur, Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia secara resmi melakukan uji coba implementasi sistem penyaluran bantuan sosial dan subsidi nontunai yang digunakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Uji coba ini merupakan tahap baru dalam pengembangan sistem yang memadai untuk memastikan efisiensi dan keamanan dalam proses pemberian bantuan sosial, khususnya di wilayah kota besar.
Periode uji coba ini dilaksanakan di Kelurahan Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, pada Sabtu (6 Agustus 2016). Tujuannya adalah untuk menguji fitur baru dalam sistem e-Warung KUBE, terutama penyaluran subsidi pupuk dan LPG 3 kilogram. Ini merupakan langkah penting dalam memperbaiki sistem pembayaran sosial yang lebih praktis dan efisien bagi masyarakat penerima manfaat.
Kerja sama antara Kemensos dan BNI dilakukan dengan memasukkan sistem baru dalam proses pembayaran dan penerimaan bantuan sosial. Sistem yang disebut e-Warung KUBE berfungsi sebagai alat transaksi nontunai yang didukung oleh aplikasi mini-market yang terintegrasi. Kartu yang digunakan adalah Kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera, yang dilengkapi e-wallet dan memungkinkan satu kartu untuk berbagai program sosial, sehingga memudahkan proses penggunaan bantuan bagi masyarakat penerima manfaat.
Baca Juga:
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi uji coba di Surabaya dan menyaksikan secara langsung bagaimana sistem e-Warung KUBE berfungsi di atas kejadian yang disediakan oleh BNI. Proses penjualan dan pencatatan barang yang dibeli dapat dilakukan secara efisien tanpa menggunakan tunai. Menteri juga menguji coba penarikan bantuan sosial melalui layanan BNI Layanan Gerak menggunakan Kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera. Ini menunjukkan bahwa sistem dapat dilengkapi dengan fitur seperti tarik tunai dan penggunaan Kartu sebagai kartu debit di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Pada kesempatan tersebut, beberapa pemegang kekuasaan berpartisipasi dan membuka pertemuan dengan menteri dalam rangka memberikan panduan dan peran penting. Termasuk Direktur BULOG Djarot Kusumayakti, Direktur Utama Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, dan Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto. Semua hadir dalam pertemuan ini untuk memberikan masukan, memperkuat kerja sama, dan membentuk sistem baru yang lebih inklusif dan terintegrasi dalam pengadaan bantuan sosial.
Uji coba ini juga diadakan untuk memperdalam pengembangan e-Warung KUBE di wilayah lainnya, yang memungkinkan peluang bisnis yang lebih luas dan memperluas jaringan layanan yang dikelola oleh BNI. Ini terutama memperkenalkan keagenan Branchless Banking atau yang disebut Agen 46 yang memungkinkan pelayanan dan manfaat yang lebih luas, mulai dari perluasan layanan pembayaran listrik, telepon, dan pulsa.
Menurut Sekretaris Perusahaan BNI, Ryan Kiryanto, sistem yang dilakukan secara nontunai memberikan keuntungan besar bagi penerima manfaat. Bantuan sosial yang diterima akan langsung masuk ke rekening penerima manfaat dan dapat digunakan untuk membeli barang yang telah ditetapkan, atau bisa langsung diatur untuk menarik tunai, atau disimpan dalam tabungan. Selain itu, kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera juga dapat digunakan sebagai kartu debit untuk bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Uji coba di Surabaya menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan sistem penyaluran bantuan sosial nontunai. Ini merupakan langkah penting dalam pengelolaan anggaran sosial dengan sistem yang lebih efisien dan lebih aman bagi masyarakat yang terjangkau. Langkah berikutnya adalah pengembangan sistem ini secara luas di seluruh wilayah Indonesia, serta memastikan bahwa penerapan sistem ini diharapkan menjadi bagian dari kebijakan sosial berkelanjutan yang lebih besar.
