Perkuat Daya Saing Sektor Maritim Indonesia, negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan dan memiliki garis pantai terpanjang di dunia, dianggap memiliki potensi besar sebagai poros maritim dalam mengembangkan ekonomi nasional. Dalam diskusi publik yang diadakan di Batam pada Jumat, 12 Agustus 2016, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo mengulas strategi pengembangan wilayah di sektor maritim dan pariwisata, yang menjadi fokus utama dalam perencanaan pembangunan ekonomi sekarang dan masa depan.
Agus menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2016 mencapai angka 5,18%, yang menjadi indikator penting terhadap kemajuan ekonomi nasional. Pada masa itu, Sumatera dinyatakan sebagai salah satu pulau yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Pulau Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan ekonomi di daerah seperti Sumatera sangat berpotensi untuk mendukung pertumbuhan secara besar-besaran sebagai pusat ekonomi maritim.
Agus mengemukakan bahwa perubahan struktural harus dilakukan dalam beberapa bidang, bukan hanya terkait fiskal namun juga moneter dan struktural. Karena itu, keberadaan penguatan sektor riil menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, penguatan daya saing di bidang kemaritiman dan pariwisata menjadi fokus utama. Di tengah keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan dan inklusifitas menjadi penting untuk terus diperhatikan, serta harus dilakukan melalui rencana reformasi yang lebih lanjut.
Baca Juga:
Agus menekankan bahwa terdapat beberapa potensi maritim Indonesia yang dapat dikembangkan saat ini, termasuk dalam bidang wisata maritim, perikanan, migas/energi, industri manufaktur, serta galangan kapal. Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan seperti infrastruktur pendukung yang belum memadai dan sumber daya alam (SDA) yang belum memadai. Untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, kerja sama dan keseriusan semua pihak harus digaransi agar pembangunan sektor maritim lebih lancar dan efektif.
Baca Juga:
Mengutip dari sumber terkemuka, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan bahwa pentingnya membangun industri maritim Indonesia menjadi kompetitif dengan negara-negara lain. Tidak lepas dari faktanya, masih banyak masalah yang perlu diselesaikan terkait dengan konektivitas antardaerah. Dalam pengembangan maritim, kerja sama dan integrasi antara berbagai sektor harus dilakukan, serta perlu ditangani secara terbuka masalah-masalah yang berkaitan dengan perizinan, tanah, serta infrastruktur lainnya.
Menurut Luhut, langkah-langkah ini dapat ditempuh jika setiap sektor menghilangkan ego dan bekerja untuk kepentingan negara. Keberadaan kerja sama yang terbuka dan terbentuk dapat mengurangi beban masing-masing pihak agar mampu menyediakan jaringan ekonomi yang lebih luas dan efektif dalam pengembangan maritim Indonesia. Hal tersebut juga dijelaskan bahwa integrasi kelebihan dan kekuatan masing-masing sektor dapat membuka jalan untuk membangun perekonomian maritim Indonesia yang lebih seimbang dan inklusif.
Untuk mengimplementasikan keberlangsungan pengembangan sektor maritim, harus dilakukan pelbagai langkah yang mendukung. Terutama dari segi struktur, penguatan sektor riil, termasuk pengembangan daya saing, perlu dilakukan secara berkelanjutan dan berkelanjutan. Hal ini akan memungkinkan Indonesia menjadi pusat maritim yang berperan lebih besar di pasar internasional. Selain itu, pengembangan infrastruktur pendukung seperti jaringan transportasi dan pemulihan sumber daya laut juga perlu didukung secara ekonomi dan sosial. Implikasinya adalah peningkatan ekonomi nasional, penguatan sektor ekonomi maritim, dan pembangunan daerah-daerah tertentu yang secara aktif berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi nasional secara lebih luas.











