Blog Web & Deep Insights

Peran Media Sosial dalam Mendorong Pengembangan Digital Banking

Peran Media Sosial Dalam Mendorong Seiring munculnya era digital banking, perubahan perilaku masyarakat menjadi pendorong utama dalam memperluas akses ke layanan keuangan secara elektronik. Perkembangan ini tercermin dalam berbagai aktivitas sosial dan ekonomi yang berlangsung melalui media sosial, transaksi elektronik, penyimpanan data digital, serta fasilitas perbankan online. Interaksi sosial melalui platform media sosial telah menjadi salah satu faktor utama dalam memperluas dampak digital di seluruh lapisan masyarakat, baik di dalam maupun luar bidang ekonomi.

Di Indonesia, populasi penduduk mencapai 259,1 juta jiwa, yang merupakan potensi pasar digital yang sangat besar. Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah nomor ponsel di Indonesia telah melebihi jumlah penduduk, dengan peningkatan penetrasi mencapai 126% atau 326,3 juta. Ini menandai perubahan besar dalam ekosistem digital di negara kita. Namun, keberadaan perangkat digital lainnya tidak berlangsung dengan baik, terutama dalam hal penggunaan internet, dengan angka pengguna aktif internet mencapai 88,1 juta dan penetrasi sebesar 37%. Penurunan keterbatasan terhadap jaringan internet menyiratkan bahwa peran pengguna digital terus meningkat dan berdampak luas terhadap ekosistem keuangan.

Pada level sosial media, jumlah pengguna aktif Facebook mencapai 79 juta, terhitung dari data tahun 2015, dengan angka tersebut melonjak dari 65 juta pada 2013. Angka ini menunjukkan perubahan yang signifikan dalam penggunaan media sosial. Namun, terdapat keterbatasan dalam mengukur jumlah pengguna aktif media sosial karena penggunaan internet lebih luas. Dalam konteks ini, pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 30%, menunjukkan adanya potensi penggunaan digital yang berpotensi meningkat dalam bidang ekonomi.

Menghadapi tantangan tersebut, perusahaan perbankan seperti PT Bank Central Asia (BCA) telah merespons perubahan trend masyarakat dengan memperkenalkan berbagai inovasi layanan elektronik. BCA mengaku berusaha keras mengikuti tren kebutuhan nasabah dan terus memperkuat dukungan terhadap media sosial dalam layanan perbankan. Menurut Head of Funding and Services Division BCA, Ina Suwandi, bank harus masuk ke sosmed untuk mendukung proses transformasi perbankan. Tindakan ini menunjukkan bahwa perbankan harus menggantikan posisi perusahaan yang hanya melayani kantor cabang, ATM, dan call center dengan layanan digital yang lebih modern.

Sebagai regulator, OJK juga memperluas regulasi untuk mendorong evolusi digital banking. Dalam keberlangsungan pelaksanaan, OJK menerbitkan Consultative Paper (CP) Digital Banking pada tanggal 2 Mei 2016. Dalam CP tersebut, pengaturan digital banking terbagi menjadi dua jenis: digital branch dan banking everywhere. Pengaturan ini diharapkan untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan layanan perbankan digital. Selain itu, peninjauan regulasi OJK juga menunjukkan adanya upaya dalam menghadapi tantangan digital yang semakin kompleks dan bergerak cepat.

Mengingat tren perubahan ini, banyak perusahaan perbankan mengambil langkah untuk memperluas layanan yang lebih terjangkau dan efisien. Penyelesaian ini ditunjukkan melalui penggunaan teknologi terbaru yang memungkinkan penggunaan digital yang lebih terpadu dalam berbagai bidang, mulai dari keuangan hingga layanan pendidikan dan keterbatasan. Penanganan teknologi yang berbeda menunjukkan perubahan besar dalam cara masyarakat berinteraksi dengan sistem keuangan. Karena itu, perubahan ini menjadi wujud dari kemajuan digital dalam perbankan. Di masa depan, terus menerapkan inovasi ini akan menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan perbankan untuk menciptakan layanan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Urusan perbankan yang semakin berkembang di masa depan akan semakin tergantung pada keterbukaan dalam bidang digital. Dengan mengikuti tren masyarakat yang terus berkembang dan perbedaan yang terus ditunjukkan dari hasil digital, perbankan di Indonesia harus mempersiapkan keuangan yang lebih terintegrasi dengan teknologi. Ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi, tetapi juga peluang besar untuk memperluas pelayanan terhadap masyarakat. Implikasi dari langkah berikutnya adalah penerbitan peraturan yang lebih khusus terhadap perbankan digital dan penerapan regulasi yang lebih tepat dalam memastikan keamanan dan efisiensi layanan digital. Dengan pengembangan lebih dalam, keuangan digital akan menjadi pusat pelayanan yang lebih terbuka bagi semua pemegang kartu identitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *