Penerapan Npg Dan Btn Mampu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengakui bahwa sinergi antara Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dalam membentuk perusahaan prinsipal untuk memfasilitasi proses switching transaksi secara nasional dapat meningkatkan efisiensi operasional BTN. Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan bahwa upaya ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat pengembangan sistem pembayaran dan perwujudan Nasional Payment Gateway (NPG), yang dianggap memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.
Menurut Maryono, sinergi tersebut akan membuka peluang bagi perbankan Indonesia untuk tergabung dalam sistem transaksi secara nasional, yang diperkirakan dapat menciptakan efisiensi 15%-20% dalam pengeluaran terkait investasi mesin ATM. Ia menekankan bahwa keberadaan ATM Himbara di luar bantuan dari sistem tersebut akan sangat membantu, mengingat jumlah ATM BTN saat ini mencapai 1.300 unit, yang saat ini dianggap tergolong mahal secara investasi.
Baca Juga:
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara bank-bank BUMN dan Telkom dilakukan oleh perwakilan utama dari setiap lembaga, termasuk Direktur Utama BTN Maryono, BRI Asmawi Syam, Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, BNI Achmad Baiquni, dan Dirut Telkom Alex J Sinaga. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo. Tindakan ini dianggap sebagai langkah awal untuk membangun infrastruktur pembayaran nasional yang lebih modern dan efisien dalam sistem digitalisasi.
Menurut data Bank Indonesia, jumlah transaksi kartu debit Indonesia meningkat secara signifikan dari 138 juta transaksi pada tahun 2011 menjadi 349 juta transaksi pada 2015, dengan perkembangan tersebut diperkirakan akan mencapai 217% pada tahun 2020. Jumlah transaksi kartu debit itu akan mencapai 1,1 miliar pada tahun 2020. Sementara itu, jumlah transaksi kartu kredit pada 2015 mencapai 281 juta transaksi, yang meningkat 34% dibandingkan dengan tahun 2011, dan direncanakan akan meningkat 45% menjadi 407 juta transaksi pada 2020.
“NPG akan menciptakan efisiensi di dalam sistem pembayaran nasional,” ucap Maryono dalam keterangan yang diberikan di Kementerian BUMN. Menurut dia, sistem tersebut memiliki potensi besar untuk menyelaraskan pergerakan transfer secara lebih cepat dan mengurangi biaya dalam proses switching transaksi yang terkait antar bank. Dalam konteks ini, sinergi antara bank-bank BUMN dan Telkom dianggap sebagai langkah penting bagi pembangunan ekosistem pembayaran nasional yang lebih terintegrasi dan efisien, serta menjangkau masyarakat secara lebih luas dengan layanan lebih baik.
Salah satu keuntungan dari keberadaan sistem tersebut adalah mampu mengurangi biaya investasi mesin ATM dari BTN karena dapat menilai ketersediaan infrastruktur pembayaran yang lebih murni dalam sistem yang ditandai oleh keterbukaan yang lebih besar antar lembaga keuangan. Selain itu, langkah ini juga dapat berdampak pada peningkatan efisiensi secara luas di seluruh perbankan Indonesia, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam perekaman pembayaran digital dengan lebih baik. Ini akan menjadi salah satu langkah penting untuk menyelaraskan infrastruktur perbankan dan pembayaran nasional dalam masa depan.











