Maybank Women Ecoweb Penjelasan Maybank Menyatakan Maybank Group, melalui Maybank Foundation, secara resmi meluncurkan program pemberdayaan ekonomi di tingkat regional bagi komunitas perempuan pengrajin tenun dengan nama “Maybank Women Eco Weaver” di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peluncuran program ini dilaksanakan dalam suasana yang meriah, di hadirkan oleh para pemimpin perusahaan, pemangku kepentingan, serta perwakilan pemerintah dan lembaga non profit di masa kini, yang semuanya ikut membuka jalan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Program ini merupakan inisiatif yang telah diprioritaskan Maybank Group sejak akhir 2015 sebagai salah satu program kunci dalam strategi corporate responsibility dan pemberdayaan masyarakat. Kini program ini sudah beroperasi di dua negara: Indonesia dan Kamboja. Dalam konteks itu, program ini ditujukan untuk membangun kembali industri tekstil dengan memperkuat peran perempuan sebagai pengusaha, khususnya pengrajin tenun tradisional, yang merupakan kunci dalam membangun ekonomi lokal dan berkelanjutan di ASEAN.
Di Indonesia, kegiatan pemberdayaan perempuan pengrajin tenun dimaksudkan untuk memperluas peran mereka dalam ekonomi lokal melalui berbagai inisiatif kinerja yang menyediakan modal, pelatihan, dan akses ke pasar. Program ini dipusatkan di empat daerah: Lombok Timur, Lombok Tengah, Sawahlunto, dan Tanah Datar di Sumatera Barat. Berdasarkan hasil pelatihan yang diadakan, lebih dari 400 pengrajin tenun perempuan telah menerima dukungan dalam waktu tiga tahun melalui pengajian teknik tenun, pewarnaan alami, promosi, dan literasi keuangan. Keberlanjutan program ini tergantung pada keterkaitan langsung dengan kebutuhan pasar dan keunggulan lokal dalam industri tenun.
Di Kamboja, Maybank meluncurkan kerjasama dengan Ngorn Vanntha dan Color Silk, menggambarkan langkah strategis yang memungkinkan terwujudnya pengembangan industri tekstil di wilayah tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat mengaktifkan pusat pelatihan Maybank Silk Weaving Centre yang dibangun pada awal tahun ini. Kegiatan ini menunjukkan eksistensi Maybank dalam membangun ekosistem lokal dengan menyediakan pelatihan dan pengembangan teknik tenun secara bersamaan dengan petani yang mendukung penanaman pohon murbai sebagai bahan utama produksi benang sutera. Dari dua tahap tersebut, Maybank menargetkan ekspansi ke Laos pada tahun 2017 untuk memperluas inisiatif di wilayah lain yang lebih luas dan lebih inklusif, memberi ruang bagi lebih banyak perempuan pengrajin tenun untuk mewujudkan ekonomi lokal sekaligus memperkuat keberlanjutan industri tekstil di wilayah tersebut.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan bahwa pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu prioritas penting dalam perjalanan Maybank Indonesia menghadapi tantangan masyarakat modern. Keterlibatan perempuan pengrajin tenun menjadi bagian dari misi humanizing financial services yang menjadi kunci dalam penguatan ekonomi lokal. Program ini tidak hanya membuka jalan bagi pengembangan komunitas perempuan, tetapi juga membangun jaringan industri yang memperkuat ekonomi lokal di masa depan.
Sejalan dengan keberlanjutan dan ekonomi berkelanjutan yang menjadi prioritas Maybank Group, langkah berikutnya dalam pengembangan program ini adalah memperluas program ke lebih banyak negara ASEAN. Dalam langkah berikutnya, Maybank Group mengembangkan program pemberdayaan ekonomi di berbagai wilayah lainnya di sektor industri tekstil, dengan menarik perhatian masyarakat lokal terhadap peran perempuan yang menjadi penguasaan keuangan ekonomi. Penambahan inisiatif ini akan memperluas dampak positif yang didapatkan dari program pemberdayaan ekonomi dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi di masing-masing negara.











