Kur Bank Mandiri Capai Rp7 PT Bank Mandiri Tbk (Persero) melaporkan bahwa selama periode Januari hingga Agustus 2016, perusahaan telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejumlah Rp7,817 triliun kepada 200.098 debitur, mencapai 60,1% dari target tahunan sebesar Rp13 triliun. Ini menunjukkan keterbukaan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit bagi sektor kecil dan mikro, terutama di bidang usaha yang rentan terhadap keterbatasan modal.
Perlu diperhatikan bahwa penyaluran KUR tersebut terbagi menjadi tiga skema utama: Rp2,737 triliun disalurkan kepada usaha mikro, Rp5,074 triliun ke usaha ritel, dan Rp4,7 miliar diberikan kepada Tenaga Kerja Imigran (TKI). Kategori usaha mikro ini menerima 60,1% dari total kredit, menunjukkan pendekatan penerapan KUR yang berfokus pada kelompok usaha yang paling mungkin merayap pada kebutuhan perekonomian rakyat. Angka ini juga menjadi salah satu indikator terhadap kemajuan kebijakan ekonomi mikro dalam menghadapi tantangan pembangunan ekonomi nasional yang membutuhkan sumber daya terbatas.
Saat ini, KUR menjadi salah satu solusi utama pembiayaan bagi sektor mikro dan usaha kecil di Indonesia. Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, secara konsisten menyajikan KUR membantu dalam pengembangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui efisiensi bunga dan kapabilitas kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan kredit lain di segmen mikro. Keberhasilan penerapan KUR juga melibatkan program pengembangan infrastruktur dan keuangan di tingkat lokal, yang dijelaskan dalam jangkauan jaringan kantor 2.454 cabang yang terbagi atas 994 cabang mikro dan 1.460 unit mikro di 34 provinsi.
Dalam konteks terhadap distribusi KUR, sektor usaha perdagangan mendapatkan alokasi sebesar Rp6,125 triliun, yang merupakan 78% dari jumlah total penyaluran, disusul oleh bidang usaha jasa sebesar Rp1,372 triliun. Sementara sisanya terdiri dari industri pengolahan, perikanan, pertanian, dan TKI. Penyaluran di provinsi Jawa Timur mencatat nilai terbesar sebesar Rp1,214 triliun, menggambarkan bahwa daerah ini menjadi pusat distribusi dan peluang pengembangan KUR. Ini menandakan peran penting pemerintah dalam menyelesaikan pembatasan pendaftaran dan memastikan efisiensi dalam pengelolaan keuangan mikro.
Pengembangan jaringan kantor penyalur di seluruh Indonesia juga menjadi prioritas utama Bank Mandiri, dengan peningkatan jumlah kantor sebanyak 2.454 kantor yang merangkai sistem distribusi berbasis keterbatasan infrastruktur di tingkat lokal. Langkah berikutnya terkait pengawasan dan pemberlakuan program KUR dengan lebih komprehensif termasuk peningkatan kualitas kredit dan pelatihan pelanggan. Sementara itu, pihak pemerintah melalui Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan, dan BNP2TKI juga mengadakan kegiatan sosialisasi KUR secara aktif, memastikan keberlanjutan dari kegiatan ini di masa depan.
Implikasi dari pencapaian target penyaluran KUR pada periode empat bulan terakhir ini menunjukkan komitmen bank terhadap keuangan mikro serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang, terutama dalam menggerakkan kegiatan ekonomi mikro dan usaha kecil secara konsisten. Bank Mandiri berharap dapat menyediakan layanan kredit yang lebih mudah untuk masyarakat terpilih, serta mendorong efisiensi pemanfaatan sumber daya di masa depan.
