Ksei Ajak Bpd Ikuti Program PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengambil langkah penting dalam memperkuat pasar modal di Indonesia dengan memastikan adanya dukungan yang efektif dari bank-bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN). KSEI melalui kooperasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dapat meningkatkan aksesibilitas investor, terutama di kota-kota besar. Pada saat ini, KSEI menggandeng BPD sebagai mitra penting dalam mempercepat pengembangan keberlanjutan pasar modal.
Menurut Direktur KSEI, Syafruddin, saat ini terdapat sembilan bank administrator RDN yang bekerja sama dengan KSEI. Salah satu bank yang sedang dalam proses penjajakan adalah Bank Jatim, yang merupakan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Ini menjadi satu-satunya bank yang mengutamakan peluang pertumbuhan ekonomi daerah Jawa Timur dalam penambahan investor saham di pasar modal.
Tentu saja, keberlangsungan pengembangan pasar modal tidak hanya tergantung pada adanya banyaknya bank administrator, tetapi juga pada keterhubungan sistem, kualitas layanan, serta motivasi perbankan tersebut untuk berkontribusi secara luas. KSEI menilai bahwa pengembangan jaringan dan layanan bank administrator yang berkualitas menjadi faktor penting dalam memastikan investor dapat menyelesaikan investasi dengan lebih mudah dan lebih efisien.
Saat ini, jumlah subrekening efek di C-BEST mencatat sebanyak 613.848 investor, yang mengindikasikan pertumbuhan pasar modal di Indonesia secara pesat. Namun, pengelolaan ini tidak semudah terlihat. KSEI menilai bahwa perlu pemilihan bank yang mampu memberikan layanan terbaik terhadap investor dengan menggunakan sistem yang dapat diintegrasikan secara langsung dengan KSEI. Saat ini, ada empat hingga lima bank yang berpotensi menjadi bank administrator RDN, dan pihak KSEI sedang menilai berbagai faktor khusus seperti infrastruktur dan fasilitas digital yang dimiliki oleh masing-masing bank.
Baca Juga:
Untuk memastikan bahwa pengembangan industri pasar modal tidak hanya menjadi keberlanjutan, KSEI juga melihat motivasi bank tersebut untuk terus berkembang secara menyeluruh. Masyarakat yang berinvestasi di pasar modal akan lebih menanggung keberlanjutan jika bank-bank yang bekerja sama memiliki semangat untuk mengambil bagian dalam pengembangan jangka panjang. Jadi, pemerintah dan pihak industri perlu terus melihat potensi pengembangan yang dilakukan dengan benar.
Baca Juga:
Sejauh ini, ada beberapa bank yang telah berkomitmen untuk menjadi bank administrator RDN. Antara lain, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Syariah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Sinarmas Tbk, dan PT Bank Syariah Mandiri. KSEI menilai bahwa keseimbangan antara infrastruktur, layanan yang dijalankan, serta motivasi investor akan menjadi kunci utama dalam menentukan apakah suatu bank terpilih cocok dalam mengembangkan industri pasar modal Indonesia.
Adapun pengembangan ini menjadi kunci utama dalam membangun pasar modal yang lebih luas dan lebih efisien. Dengan menggandeng BPD, KSEI akan mendukung pengembangan keberlanjutan, mengakomodasi kebutuhan investor di wilayah besar, serta menciptakan lingkungan pasar yang lebih transparan dan kompeten. Dengan semakin banyaknya bank administrator yang muncul, investor akan dapat memilih bank yang memiliki sistem dan layanan yang baik di luar dan dalam negeri. Hal ini akan mendukung keberlanjutan pasar modal yang lebih besar di masa depan.
Langkah-langkah berikutnya dapat diambil oleh KSEI dan pihak berkepentingan dalam mengembangkan sistem ini secara lebih teratur. Masing-masing bank administrator RDN akan berperan sebagai mitra dalam membangun jaringan investasi yang lebih terbuka dan berkelanjutan. Serta KSEI juga akan mengevaluasi keberlanjutan sistem dan perluasan layanan secara lebih berkelanjutan dalam menjaga keberlangsungan pasar modal Indonesia.
