Blog Web & Deep Insights

Keuangan Syariah: Solusi Nyata untuk Perlambatan Ekonomi Global

Keuangan Syariah Solusi Nyata Untuk Seiring perkembangan ekonomi global yang terus menunjukkan tren inklusif dan berkelanjutan, keuangan syariah menjadi salah satu solusi penting dalam memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, menyampaikan bahwa sistem keuangan syariah memiliki potensi besar dalam memenuhi beragam tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam konteks keberlanjutan ekonomi dan sosial.

Menurut Muliaman, prinsip-prinsip keuangan syariah yang mendasari pemberantasan kemiskinan, pemerataan pendapatan, serta prioritas terhadap kegiatan sosial dan lingkungan membuatnya menjadi sangat relevan dengan pencapaian target-taruh SDGs. Hal ini bukan hanya terkait pada aspek ekonomi, tetapi juga mendukung kenyataan bahwa keuangan syariah memang dapat menjadi alat utama dalam menyelesaikan tantangan sosial dan lingkungan yang saat ini menggugah perhatian global.

Pada seminar yang diselenggarakan di Washington DC oleh World Bank dan Islamic Financial Services Board, Muliaman mengutarakan bahwa keuangan syariah bukan hanya dapat menjangkau aspek pengembangan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, penyediaan pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, mitigasi perubahan iklim, dan penurunan ketimpangan pendapatan.

OJK menggarisbawahi bahwa pemerintah dan perbankan di Indonesia telah terus mendorong perkembangan sektor keuangan syariah secara menyeluruh, mulai dari sektor perbankan syariah, IKNB syariah, hingga pasar modal syariah. Dalam konteks global, kondisi keuangan makin tergantung pada regulasi dan peningkatan kepercayaan publik dalam menjaga keamanan transparansi dan keberlangsungan jangka panjang dari keuangan syariah.

Dalam acara yang diselenggarakan di bawah pengawasan World Bank dan Islamic Financial Services Board, data dari penelitian dan analisis internasional menunjukkan bahwa konflik politik dan bencana alam dalam beberapa waktu terakhir telah mengakibatkan 1 miliar populasi dunia berada dalam kategori kemiskinan, sedangkan 1,1 miliar penduduk belum memiliki akses listrik dan 2,5 miliar penduduk belum memiliki sanitasi yang layak.

Beberapa hal ini menjadi dasar utama dalam memahami skala krisis keuangan dan sosial yang terjadi di berbagai wilayah, termasuk beberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim, seperti Indonesia yang menyumbang sekitar 28 juta orang miskin di dunia. Sehingga keuangan syariah dianggap memiliki potensi besar dalam mengatasi masalah keuangan dan sosial yang sedang mewibawa tantangan pembangunan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Secara khusus, Muliaman menyampaikan bahwa pengembangan keuangan syariah di Indonesia tidak hanya mengambil bentuk berbasis kewajiban yang seharusnya mengacu pada nilai-nilai etik, tetapi juga terbuka dalam pengambilan keputusan berdasarkan kebijakan yang terkait dengan prinsip-kejujuran, keterbukaan, dan transparansi. Ini menunjukkan bahwa keuangan syariah tidak hanya memiliki peran dalam menciptakan kesejahteraan, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendorong kehidupan yang lebih berkelanjutan secara ekonomi dan sosial di masa depan.

Implikasi dari peran keuangan syariah dalam pencapaian SDGs, mengingat kondisi ekonomi dan sosial yang saat ini menghadapi tantangan besar, perlu diperhatikan secara terus-menerus dan terus ditingkatkan. Langkah berikutnya adalah pengembangan regulasi yang lebih ketat dan terpadu dengan standar internasional, keterbukaan pasar yang lebih tinggi, serta pembentukan kerjasama antar negara dan lembaga swadaya yang memberikan dukungan lebih besar terhadap keuangan syariah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *