Blog Web & Deep Insights

Kesinambungan dalam Peningkatan Kualitas SDM

Kesinambungan Dalam Peningkatan Kualitas Sdm Di dalam konteks perkembangan ekonomi negara, penting untuk diperhatikan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan fondasi utama dalam menghasilkan daya saing nasional. BI Institute, sebagai lembaga yang mewadahi BI, menyelenggarakan Presidential Lecture pada tanggal 13 Februari 2017 dengan tema “Peningkatan Daya Saing Indonesia Melalui Penciptaan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas.” Acara ini diadakan di Gedung BI, Jakarta, dan diikuti oleh para tokoh terkemuka dari berbagai bidang.

Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, menyampaikan bahwa perencanaan SDM harus dilakukan secara matang dan tidak terbatas hanya dalam waktu lima tahun. Ia menekankan bahwa pengembangan sumber daya manusia perlu terus berproses melalui pendidikan yang mendalam dan terus mempertahankan keberlanjutan. Keprihatinan Habibie terhadap keterbatasan waktu dalam pembangunan SDM menunjukkan bahwa perubahan harus berlangsung secara strategis dan berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Habibie menganggap bahwa penerapan pendidikan di Jerman merupakan contoh yang dapat diacu sebagai model dalam pengembangan sumber daya manusia. Di Jerman, keberhasilan sistem pendidikan yang ditujukan ke tingkat pendidikan strata 1 hingga strata 2 mengacu pada pendekatan yang mengembangkan keahlian ilmiah. Penerapan pendidikan yang terus menerus menuntut kehadiran ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam. Sebagai konsekuensinya, kualitas sumber daya manusia Indonesia menjadi terjamin melalui proses ini.

Habibie menyatakan bahwa perencanaan matang tidak dapat terlepas dari adanya sinergi ilmu pengetahuan, terutama di era digital saat ini. Ia menyoroti bahwa internet memainkan peran penting dalam memperkuat penguasaan pengetahuan dan pengembangan manusia. Tindakan ini tidak hanya melibatkan sektor pendidikan tapi juga harus terintegrasi dengan teknologi dan sistem ekonomi yang lebih modern. Keberadaan kebebasan informasi saat ini telah memperdalam tantangan pembentukan SDM yang unggul dan berdaya saing.

Untuk menghindari gangguan dalam kehidupan bersama, Habibie menyampaikan bahwa penting membangun kerja sama dalam menghadapi berbagai perbedaan. Ia menyampaikan bahwa tidak mungkin menciptakan kebersamaan tanpa adanya rasa persatuan dan kebhinekaan. Masalah kebhinekaan, yang dianggap sebagai permasalahan utama dalam pengembangan bangsa, menjadi sorotan dari sisi kepercayaan dan integrasi sosial. Kebahagiaan di dalam masyarakat Indonesia tidak bisa terjadi tanpa adanya keberagaman budaya yang dihadapi secara damai.

Menurut Habibie, keberagaman masyarakat Indonesia adalah salah satu nilai-nilai yang sangat baik dan perlu menjadi tanda kepercayaan dan tanggung jawab dalam membangun SDM yang berkelanjutan. Penyampaian ini mencerminkan bahwa pemerintah tidak hanya perlu membangun sumber daya manusia yang terampil secara profesional tapi juga berperan dalam membangun kepercayaan kolektif dan nilai-nilai sosial. Kebijakan keberlanjutan di masa depan juga harus diwujudkan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Penutupan acara dengan pesan dari Habibie mengarahkan bahwa masyarakat harus mampu menjalankan tugas-tugas dengan kesungguhan dan tanggung jawab, sekalipun di tengah persaingan global. Sebagai pelengkap, Habibie mengungkapkan bahwa para generasi muda di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan SDM yang unggul. Namun, tindakan penuh harus dilakukan oleh semua pihak termasuk generasi muda, pemerintah, dan masyarakat sebagai bagian dari upaya bersama. Implikasi dari pesan ini adalah perlu terus membangun sistem pendidikan dan pendukung yang mampu mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas secara berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *