Blog Web & Deep Insights

Kemenangan CAR Permata Dalam Kemenangan 18,6%

Kemenangan Car Permata Dalam Kemenangan PT Bank Permata Tbk (PermataBank) meraih peristiwa signifikan dalam masa pertumbuhan sejarahnya setelah sukses menyelesaikan rights issue sebesar Rp5,5 triliun pada Juni 2016, menjadi perusahaan yang memperoleh permodalan tertinggi sepanjang sejarah. Rasio permodalan tertinggi ini tercapai setelah Bank menggelar proses tersebut melalui konsolidasi dan sebelum audit, sejak akhir triwulan yang berakhir 30 Juni 2016.

“Kami dengan gembira mengumumkan bahwa PermataBank telah sukses menyelesaikan proses rights issue sebesar Rp5,5 triliun pada Juni 2016, di mana jumlah peminat porsi saham untuk publik melebihi kuota yang disediakan (oversubscribed). Dua pemegang saham utama kami, yaitu PT Astra International Tbk (Astra) dan Standard Chartered Bank (Standard Chartered), pun mengambil seluruh porsi saham mereka tanpa perlu menjalankan komitmen yang telah disepakati sebelumnya untuk memberikan dukungan selaku pembeli cadangan,” kata Direktur Utama PermataBank, Roy Arfandy, dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 28 Juli 2016.

Ungkapan ini menandai keberhasilan yang merupakan bagian dari strategi yang diambil oleh PermataBank sejak tahun lalu, yang bertujuan memperkuat fondasi pertumbuhan bank. Dalam konteks ekonomi yang masih di tekan oleh ketegangan makro, kebijakan yang dikembangkan mengarahkan bank melakukan perbaikan pada modal, kualitas aset, dan biaya operasional. Kepemimpinan dalam pengelolaan modal ini terus dipertahankan oleh kehadiran dua pemegang saham utama yang memberikan dukungan terhadap kebijakan utama Bank yang sedang dikembangkan.

Perkembangan ini mendasari peningkatan rasio modal inti utama (Common Equity Tier 1/CET-1) menjadi 14,7%, serta rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 18,6%. Kedua angka ini merupakan titik tertinggi dalam sejarah bank yang mengukur kinerja dan stabilitas bank tersebut. Langkah ini memperkuat posisi Perusahaan dalam menghadapi tekanan ekonomi dan menunjukkan kemampuan untuk membangun fondasi pertumbuhan yang kuat.

Untuk mencapai hasil terbaik tersebut, PermataBank telah mengadopsi strategi komprehensif yang mencakup peningkatan aset, pengembangan kualitas aset secara selektif, serta pengelolaan biaya secara efisien. Di samping itu, peningkatan likuiditas Bank yang terlihat dalam peningkatan aset likuid sebesar 32% (year on year/yoy) mencerminkan keunggulan bank dalam mengelola kapital dan mempertahankan likuiditas tetap. Tambahnya pula kinerja dalam peningkatan giro dan tabungan secara berturut-turut mencapai 22% dan 8% pada tahun 2016, yang dianggap menjadi faktor penting dalam pengembangan aset bank. Ini di dukung oleh keberhasilan Bank dalam mengembangkan program penuh sinergi dengan Astra dan Standard Chartered untuk meningkatkan kinerja keuangan.

Menurut penjelasan Roy, peningkatan pendapatan berbasis biaya (fee based income) mencapai 7% secara yoy, didorong oleh peningkatan kinerja dalam wealth management dan treasury. Namun, penurunan buku pinjaman mencatat sebesar 8% yang merupakan hasil dari upaya Bank untuk menekan kualitas aset. Dalam konteks itu, rasio NPL Gross dan Net naik menjadi 4,6% dan 2,7% masing-masing, menunjukkan peningkatan risiko dalam kredit di rekening pinjaman komersial berbagai industri. Namun, bank telah menangani risiko tersebut dengan meningkatkan beban pencadangan kredit (impairment charge) dan memperkuat struktur manajemen risiko untuk mengelola potensi kerugian lebih lanjut.

Sandeep Jain, Direktur Keuangan PermataBank, menjelaskan bahwa kehadiran beban pencadangan yang meningkat 248% dari semester pertama tahun 2015 mengacu pada proses penyesuaian yang diambil oleh Bank dalam mengelola kinerja aset. Dengan peningkatan ini, bank mengakui bahwa mereka akan melakukan penyesuaian secara teratur dengan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap layanan mereka. Laba setelah pajak tercatat sebagai kerugian senilai Rp836 milyar yang dianggap merupakan bagian dari upaya Bank untuk memperkuat kualitas aset secara sistematis dan mengelola risiko yang mungkin terjadi di masa depan.

Perlu dipahami bahwa, meskipun 2016 masih menghadapi tantangan ekonomi makro yang masih terus menerus menghambat industri perbankan, keberhasilan PermataBank dalam membangun permodalan, memperkuat fondasi ekonomi, serta menangani risiko secara efektif menunjukkan bahwa bank ini memiliki peringkat yang lebih baik dalam jangka panjang. Bank merasa memiliki jaringan kantor cabang yang luas, kekuatan finansial inti, serta basis nasabah yang kuat untuk menghadapi perubahan terus-menerus di industri perbankan.

Pada masa mendatang, Bank akan terus beradaptasi dengan perubahan yang sedang dijalankan, dengan memperkuat posisi strategis terhadap peluang baru di dalam dunia keuangan. Perusahaan berharap dapat terus meningkatkan kinerja keuangan dengan peningkatan kualitas aset, serta meningkatkan dukungan dari para nasabah, pemegang saham, dan pemegang saham utama seperti Astra dan Standard Chartered. Tindakan-tindakan ini merupakan bagian dari langkah-langkah yang dilakukan oleh bank dalam membentuk ekosistem keuangan yang lebih baik dan dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan bank yang diberikan.

Exit mobile version