Blog Web & Deep Insights

Kebijakan Berbasis Riset Diterapkan dalam BI

Kebijakan Berbasis Riset Diterapkan Dalam Bank Indonesia (BI) terus menerapkan kebijakan berbasis riset sebagai komponen penting dalam pengambilan kebijakan sentral. Dalam rangka memperkuat keunggulan ekonomi dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem moneter, BI mengembangkan berbagai wadah penelitian, termasuk seminar, call for paper, serta publikasi jurnal yang terakreditasi internasional. Salah satu wadah yang dipilih untuk mengembangkan kerja sama ilmiah dengan berbagai pihak adalah Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BEMP) ke-10, yang diadakan pada Senin, 8 Agustus 2016 di Jakarta. Konferensi ini menghadirkan tema utama: “Mendorong Stabilitas Keuangan di Tengah Pergeseran Lanskap Keuangan Global.”

Ketika menyampaikan penjelasan dalam acara tersebut, Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memfasilitasi pertukaran ilmiah antara para peneliti, baik dari lembaga nasional maupun internasional, dengan memperkuat akademi dan keterbukaan terhadap kebijakan keuangan. Dalam keterlibatan dengan masyarakat, pihak BI juga menyelenggarakan pameran riset yang menyediakan peluang bagi masyarakat untuk mengetahui hasil penelitian yang telah disusun di Bank Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh penting yang telah pernah menjabat sebagai Gubernur BI, termasuk Rahmat Saleh, Arifin M. Siregar, Adrianus Mooy, Syahril Sabirin, dan Burhanuddin Abdullah.

Acara yang berlangsung di Jakarta menandai dua buah buku baru yang dirilis oleh BI. Buku pertama berjudul “Mengupas Kebijakan Makroprudensial” yang menyoroti peran bank sentral dalam pengembangan kebijakan yang lebih terperinci terhadap sistem moneter. Buku kedua berjudul “Perjuangan Mendirikan Bank Sentral Republik Indonesia” mengangkat sejarah bank sentral di Indonesia, mulai dari masa lalu hingga ke dunia. Dalam acara tersebut, penyerahan buku ini dilakukan dengan mempertegas peran bank sentral dalam perjalanan membangun ekonomi Indonesia. Penggunaan buku-buku yang diadakan dalam acara ini juga menggambarkan keterbatasan pada keunggulan yang bisa diakses oleh masyarakat.

Untuk memperkuat pengaruh ilmu keuangan dan menilai potensi perubahan dalam pengembangan kebijakan bank sentral, Gubernur BI menyebutkan bahwa keterlibatan mitra ilmiah dengan kegiatan riset yang dilakukan oleh masyarakat sangat penting. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan antara penilaian yang diberikan dari hasil riset ilmiah, serta keputusan kebijakan yang diambil oleh BI. Keputusan yang diambil tidak hanya melibatkan data dan analisis yang dipercaya, tetapi juga memungkinkan pihak berwewenang mengambil kebijakan yang lebih terbuka terhadap perubahan lingkungan ekonomi global. Ini juga menjadi langkah penting dalam perubahan kebijakan keuangan yang tidak hanya memperkuat kepercayaan, tetapi juga mencerminkan tindakan penuh pengaruh terhadap sistem moneter Indonesia.

Secara umum, kegiatan yang diadakan dalam konferensi dan pameran riset ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia memperkuat perannya sebagai lembaga sentral dalam pengembangan kebijakan ekonomi dan keuangan. Dengan memperkenalkan hasil riset melalui forum ilmiah dan media publik, BI memperbaiki efektivitas dalam mendorong kebijakan ekonomi. Keberlanjutan dan kepercayaan masyarakat merupakan aspek penting dari keberlanjutan ekonomi, dan dengan cara ini BI berusaha mengatasi tantangan global dalam pengambilan kebijakan yang lebih terdokumentasi dan dapat dipercaya. Langkah berikutnya diharapkan dari pihak BI untuk melanjutkan pengembangan berbagai program riset secara berkualitas, serta memperkuat hubungan dengan pemerintah, lembaga keuangan, dan pemerintah lokal melalui pendekatan yang lebih terbuka dan transparan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *