Blog Web & Deep Insights

Indonesia Raih Supir WIEF 2016

Indonesia Raih Supir Wief 2016 Sebagai bagian dari rangkaian acara global yang menghubungkan ekonomi dan keuangan di tengah keberlanjutan, World Islamic Economic Forum (WIEF) tahun ini akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 2-4 Agustus 2016. Dalam perjalanan beruntun yang telah melalui sejumlah edisi sebelumnya, WIEF menjadi salah satu forum internasional penting yang menekankan pada kepentingan dan pertumbuhan ekonomi berbasis Islam. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah acara ini yang ke-12, memberikan kesempatan bagi para pemegang kekuasaan, pengusaha, dan pelaku bisnis untuk menyusun strategi terkait dengan keberlanjutan dan perkembangan ekonomi berbasis Islam.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, WIEF merupakan forum yang berbeda dengan World Economic Forum dalam fokusnya terhadap bisnis keuangan dan kegiatan yang lebih terkait dengan kehidupan berkelanjutan. Terlebih, acara ini memiliki fokus pada dunia Islam dan memperkenalkan keberlanjutan ekonomi berbasis syariah, yang menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi yang berbasis Islam tidak hanya menggambarkan sistem keuangan tradisional, tetapi juga terwujud dalam usaha-usaha baru yang diadakan secara global.

Bambang menjelaskan bahwa WIEF didirikan di Malaysia dan merupakan perwujudan dari sebuah organisasi yang mewakili kelompok pemangku kepentingan dalam bidang ekonomi Islam. Setiap edisi acara ini diadakan di negara berbeda, dan tahun ini acara akan digelar di Indonesia, dengan pilihan lokasi yang ditujukan untuk memfasilitasi interaksi lintas negara. Sebelumnya, Indonesia pernah mengadakan WIEF pada tahun 2009, menunjukkan keterbukaan yang terus meningkat terhadap acara bisnis internasional dengan nuansa Islam. Di tahun 2016, pihak berwenang dalam pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis Islam memilih Jakarta sebagai ruang paling tepat untuk menyelenggarakan forum ini karena fasilitas penerapan dan aksesibilitas yang dibuka secara luas untuk pengusaha, pemangku kepentingan, dan para pembuat keputusan tingkat nasional.

Acara WIEF ini dijadikan sebagai forum yang memperkenalkan berbagai tema terkait ekonomi, ekosistem keuangan, dan inovasi ekonomi berbasis Islam. Sebagai bagian dari komunitas yang menghadirkan keberlanjutan ekonomi, acara ini menjadi ajang penting untuk menghubungkan para pemain bisnis dari berbagai negara, termasuk pelaku usaha muda dan UKM. Masyarakat terus memperhatikan penampilan dari pemimpin keuangan dan pemangku kepentingan lainnya di bidang ekonomi Islam, serta mengembangkan keterampilan dan pendidikan yang dibentuk melalui pelatihan dan sesi kegiatan. Dalam rangka mengembangkan inovasi ekonomi, WIEF memiliki fokus pada pengembangan bisnis baru, kegiatan pameran, serta interaksi antar lembaga di berbagai bidang, termasuk ekosistem bisnis dan kreatif.

Terutama dalam acara tahun ini, tema utama WIEF adalah “Decentralizing Growth and Empowering Future Business”, dengan fokus terhadap pengembangan ekonomi yang lebih terbuka dan berbasis syariah. Salah satu aspek penting dalam acara ini adalah topik Islamic finance dan keuangan syariah, yang merupakan bagian besar dari konsep keuangan berbasis Islam. Penyelenggaraan acara ini juga mencakup pameran produk, diskusi dan pertukaran ide yang menggambarkan potensi bisnis dan pengembangan ekonomi terus berkembang secara global. Dalam rangka memperluas keterbukaan ekonomi dalam kategori ekonomi, terutama bisnis berbasis Islam, acara ini memberikan kesempatan bagi pengusaha muda dan pengusaha UKM untuk tukar-pertukar pengalaman dan bisnis baru yang dapat terus berkembang.

Untuk pemerintah terkait dalam menyelenggarakan WIEF ini, berbagai kebijakan dan inisiatif terkait pengembangan ekonomi berbasis Islam menjadi prioritas utama. Menurut Bambang, terutama Presiden Joko Widodo mengarahkan pemerintah untuk mempromosikan Islamic fashion and design, yang merupakan pengembangan dari ekosistem industri dan seni benda yang berbasis syariah. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memperhatikan peningkatan inovasi, kreatifitas, dan ekonomi terarah di bidang ekonomi Islam. Dalam konteks tersebut, terdapat kemungkinan pembukaan kegiatan dalam pengembangan ekonomi dan industri kreatif yang didukung oleh produk halal dan pengembangan pariwisata Islam, yang terutama diarahkan dalam membangun ekosistem pariwisata yang sesuai dengan kaidah Islam.

Sebagai pernyataan akhir dari rangkaian pujian, WIEF ini akan dihadiri oleh sekitar 2.500 peserta dari 60 negara, termasuk pemimpin negara, menteri, pimpinan perusahaan multinasional, akademisi, seniman, pelaku bisnis, dan pengusaha UKM. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mendapatkan konfirmasi kehadiran tiga kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat, yaitu Presiden Malaysia Datuk Najib Tun Razak, Presiden Guinea Alpha Condé, Presiden Srilankar Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon. Di atas itu, kehadiran para pemimpin negara ini menjadi pengembangan dari forum yang membutuhkan keberagaman dan komunikasi yang lebih kuat dalam bidang ekonomi berbasis Islam. Acara ini juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, yang akan memberikan keynote pembuka dan pidato-pidato dari pelaksana negara. Acara ini akan diakhiri dengan Gala Dinner, yang menjadi perwujudan dari kegiatan pembukaan dan penghargaan yang menjadi acara puncak dari WIEF.

Perlu diketahikan bahwa acara ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Agustus 2016. Setelah pembukaan, acara akan diikuti oleh diskusi dan pertemuan dari berbagai bidang ekonomi dan keuangan, dengan perhatian khusus terhadap pengembangan ekonomi berbasis syariah dan keterlibatan pengusaha terhadap inovasi ekonomi terus berkembang. Dalam konteks ini, langkah berikutnya adalah untuk memperoleh kerjasama terus menerus yang lebih kuat dari berbagai institusi dan pemerintah, dengan fokus terhadap ekonomi dan pengembangan ekonomi yang diatur secara kreatif dan terbuka. Dengan pengembangan ekonomi berbasis Islam, serta penerapan kebijakan dan inovasi terkait industri dan ekosistem bisnis, Indonesia diharapkan dapat mewujudkan kemandirian ekonomi yang lebih kuat di bidang ekonomi berbasis Islam, dan memberikan kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk terus membangun keputusan dan strategi baru dalam ekonomi terus berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *