Ihsg Hari Ini Rawan Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka naik 10,30 poin atau 0,19% pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2017, mencapai level 5.303,05. Dalam laporan yang diperkenalkan, Indeks LQ 45 juga mengalami pergerakan positif sebesar 2,56 poin atau 0,29% ke posisi 887,78. Meski berpotensi mengalami koreksi akibat penurunan sentimen pasar, terutama dari dampak kekecewaan terhadap kebijakan baru yang diambil oleh presiden terpilih Trump, pergerakan IHSG hari ini tetap berada di kawasan konsolidasi dengan tren naik berdasarkan pertimbangan dari berbagai faktor ekonomi dan politik.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, harga saham Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan pada hari itu karena kekecewaan investor mengenai konferensi pers pertama presiden Trump. Meski Trump tidak mengalami keterlambatan dalam menyampaikan kebijakan dalam pertemuan tersebut, banyak investor menganggap bahwa keputusan pengambilan kebijakan yang belum diterangkan secara jelas, seperti reformasi pajak, deregulasi sektor tertentu, dan stimulus fiscal, mungkin akan menimbulkan risiko risiko ekonomi yang masih berjalan dalam kondisi yang berbeda. Hal ini menyebabkan keputusan investor untuk memperbesar kejelasan peran kebijakan ini secara konservatif.
Sentimen positif terhadap pasar ekonomi di dunia masih terdapat dalam bentuk penurunan data jobless claims yang mengindikasikan kehadiran pertumbuhan lapangan kerja di AS. Dalam laporan yang diterbitkan, data tersebut menunjukkan jumlah sebesar 247.000, yang lebih rendah dari konsensus 255.000, yang menunjukkan bahwa industri kerja sedang mengalami pertumbuhan yang lebih stabil. Kembali mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi saat ini masih berada dalam konsistensi yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Meski demikian, perhatian investor tetap didorong untuk memantau data keuangan penting seperti laporan keuangan dari JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Bank of America, yang dijadwalkan di rilis hari ini.
Dari sisi ekonomi, peningkatan dalam kondisi pasar komoditas menjadi satu dari faktor yang mendukung pergerakan harga saham Indonesia. Pasar minyak dan emas pagi ini bergerak lebih tinggi, menandakan bahwa investor menilai kondisi global dalam kondisi yang lebih baik dari biasanya. Ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk komoditas terus meningkat dengan kontribusi dari faktor eksternal dan dalam negeri. Selain itu, beberapa indeks di wilayah Asia Tenggara, seperti APAC, juga bergerak naik, menunjukkan bahwa pergerakan pasar di wilayah tersebut sedang memperoleh momentum yang lebih positif dalam jangka panjang.
Kedua, dalam konteks kebijakan pertambangan, pasaran Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap revisi Peraturan Pemerintah (PP) yang berhubungan dengan pertambangan. PP tersebut memuat tiga poin penting, yaitu perubahan ketentuan divestasi saham dengan 51% secara bertahap, perubahan jangka waktu perpanjangan izin untuk perusahaan tambang IUP, serta penerbitan aturan mengenai harga patokan penjualan mineral dan batubara. Selain itu, perusahaan tambang pemegang kontrak karya (KK) juga diminta mengubah izinnya menjadi IUP. Ini merupakan perubahan penting dalam regulasi pertambangan dan dapat memperbaiki transparansi serta efisiensi dalam operasi perusahaan tambang.
Baca Juga:
Sentimen ekonomi di Indonesia masih menerima pengaruh dari kondisi global, terutama dari perubahan politik di Amerika Serikat dan pertumbuhan ekspansi bisnis di luar negeri. Namun, perubahan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia di bidang pertambangan dapat menjadi katalis utama dalam menyelesaikan konflik keputusan yang belum diketahui secara jelas oleh masyarakat yang membutuhkan kepercayaan. Selain itu, pengaturan harga patokan juga dapat menjadi langkah langkah awal dalam mengurangi kekhawatiran terhadap fluktuasi harga yang bisa mengganggu kinerja bisnis. Langkah-langkah berikutnya termasuk memperluas analisis dan memperhitungkan potensi risiko serta dampak dari perubahan ini terhadap keberlangsungan ekonomi yang lebih jangka panjang.











