Blog Web & Deep Insights

Gubernur BI dan Menko Perekonomian Buka ISEF 2016

Gubernur Bi Dan Menko Perekonomian Surabaya – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, resmi membuka Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) hari ini (27/10), di Surabaya. ISEF merupakan salah satu kegiatan ekonomi dan keuangan syariah yang menyatukan pengembangan keuangan syariah dan kegiatan ekonomi di sektor riil. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bank Indonesia dan dilakukan bersamaan dengan instansi pemerintah serta organisasi-organisasi islam sebagai bagian dari peran aktif dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah secara nasional.

ISEF dianggap sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dalam memperluas pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. ISEF diadakan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk keterampilan yang menarik perhatian para pemerintah dan industri keuangan syariah. Dalam konteks ekonomi modern, keberlanjutan dan distribusi pendapatan yang merata menjadi utama, sehingga ekonomi syariah dianggap menjadi solusi yang strategis dalam mengatasi tantangan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di Indonesia. Sebagai alasan utama, keberlanjutan dan distribusi yang merata menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi syariah.

Agus Marto menyatakan bahwa tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah kesenjangan dan kemiskinan. Ekonomi syariah dianggap menjadi jawaban karena menitikberatkan pada distribusi pendapatan di semua segmen masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi syariah diarahkan untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi dan merata, berbasis sinergi elemen masyarakat. Dengan demikian, kesenjangan akan terkikis dan kemiskinan berkurang. Selain itu, ekonomi dan keuangan syariah juga dianggap lebih tahan terhadap goncangan krisis pada sistem keuangan.

Dalam konteks ini, peran penting dari komite nasional keuangan syariah (KNKS) yang diperkenalkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Januari 2016 menjadi perhatian utama. KNKS dirancang sebagai wadah koordinasi antar lembaga yang akan merumuskan berbagai rekomendasi kebijakan kepada otoritas terkait, dan tidak akan memiliki fungsi yang tumpang tindih dengan otoritas yang telah berfungsi pada saat ini. Komite ini menghadirkan kerangka kerja yang memungkinkan pendekatan terhadap pengembangan ekonomi syariah secara integratif.

Penyelenggaraan ISEF telah dimulai sejak 2014 dan menjadi bentuk keseriusan BI dalam mengembangkan ekonomi syariah. ISEF kali ini dibagi menjadi dua bagian besar: Shari’a Forum dan Shari’a Fair, yang berlangsung dari tanggal 25 Oktober hingga 30 Oktober 2016. ISEF dijadikan sebagai ruang yang menyatukan berbagai aspek pengembangan keuangan syariah secara menyeluruh. Melalui penyelenggaraan ISEF 2016, Bank Indonesia berharap ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat terus meningkat, baik melalui kajian-kajian yang mendukung maupun pemahaman dan penerimaan masyarakat yang semakin tinggi. Ini menandai langkah penting dalam pengembangan ekonomi syariah yang lebih luas.

Implementasi ekonomi syariah pada skala nasional tidak hanya melibatkan kekuatan ekonomi, tetapi juga menjadi salah satu fokus dalam perbaikan sistem keuangan di masa depan. Dalam konteks pemerintah yang terus meningkatkan keragaman dan kemitraan antar pihak, maka pengembangan ekonomi syariah secara kolektif menjadi satu hal yang penting dan mengarah pada pembangunan ekonomi yang lebih adil. Kegiatan seperti ISEF menjadi salah satu bentuk kolaborasi yang menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah dan pihak terkait dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah secara merata dan terbuka.

Implikasi dari kegiatan ISEF 2016 adalah kemajuan dalam pengembangan ekonomi syariah yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas. Langkah berikutnya akan menjadi penyusunan rekomendasi oleh KNKS yang dikelola secara strategis berdasarkan hasil kajian dan konsensus dari berbagai pihak terkait. Dengan adanya tata kelola dan koordinasi yang sistematis, maka pengembangan keuangan syariah dapat terus meningkat dan menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi yang lebih seimbang dan inklusif di masa depan.

Exit mobile version