Grab Impian Pasar Indonesia Capai Grab, perusahaan teknologi terkemuka dalam bidang pemasaran kendaraan, menargetkan pertumbuhan ekspansi besar dalam industri pemesaran kendaraan di Asia Tenggara dengan rencana pengembangan platform yang lebih lanjut. Sejak awal, perusahaan telah menguasai pasar di Indonesia dengan 250 juta penduduk, yang merupakan sebagian besar dari populasi di wilayah Asia Tenggara. Di Jakarta, kota yang terdampak oleh pertumbuhan jumlah penduduk mencapai 30 juta jiwa, Grab menargetkan pengembangan layanan yang lebih efisien, intensif, dan diversifikasi untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna.
Anthony Tan, Group CEO & Co-founder Grab, mengatakan bahwa layanan GrabCar, GrabBike, GrabTaxi, dan GrabFood memiliki potensi menjadi layanan yang relevan dan transformatif di Jakarta. Dalam pengembangan bisnis, pihak Grab akan melalui strategi yang terus-menerus meningkatkan fokus pada pengalaman pengguna melalui proses yang lebih efisien, terutama di kota-kota besar yang memiliki potensi pasar yang besar. Indonesia, sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, memiliki peningkatan pesat di seluruh layanan Grab, terutama dalam tahun 2016, yang mencatat tumbuh lebih dari 250 kali dalam setahun. Dengan keterbatasan layanan di luar Indonesia, Grab berencana melakukan pengembangan ke lebih banyak kota besar di Indonesia untuk membuka peluang bisnis lebih luas di wilayah tersebut.
Di bidang teknologi, Grab akan mengembangkan pengembangan utama pada sistem pembayaran yang disebut GrabPay. Karena sebagian besar populasi di Asia Tenggara belum menggunakan layanan perbankan, maka pengembangan Layanan Mobile Wallet merupakan peluang besar yang dapat membantu mendorong penggunaan pembayaran secara digital di wilayah tersebut. Dalam pengembangan ini, Grab telah bekerja sama dengan Bank Mandiri sebagai mitra awal untuk menyediakan layanan mobile wallet yang memungkinkan pengguna membayar berbagai transaksi di berbagai ruang layanan, seperti supermarket, bioskop, kafe, dan platform e-commerce yang tergabung dalam jaringan Lippo Group. Pengembangan ini juga menunjukkan kemitraan antara Grab dan bank lokal yang memiliki kekuatan besar dalam mengatasi tantangan digital. Sambil berada di posisi di luar negeri, Grab mengklaim bahwa perusahaan juga telah membangun kemitraan dengan Citi untuk memungkinkan pemegang kartu kredit membayar tumpangan dengan Citibank Point. Ini merupakan salah satu kemitraan ridesharing pertama yang dilakukan dengan bank global. Dengan perusahaan yang sudah mewujudkan inovasi pembayaran, Grab berharap meningkatkan penyaluran fitur pembayaran digital di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Untuk memperkuat posisi teknologi, Grab juga berencana mengembangkan fitur seperti machine learning dan data science dalam pengembangan layanan yang lebih canggih. Melalui teknologi ini, Grab dapat melakukan analisis prediksi, penargetan pengguna, dan penentuan kebutuhan yang lebih akurat. Perusahaan juga memperkenalkan pembiayaan kecil yang terkait dengan penerapan machine learning dan pemrosesan data untuk meningkatkan efisiensi, termasuk dalam penggunaan fitur seperti flash yang menyatukan mobil dan taksi. Karena kebutuhan ini, Grab menyusun rencana pengembangan di lokasi pusat pengembangan terdistribusi di Singapura, Beijing, dan Seattle. Dengan berbagai keterampilan di tempat pengembangan utama tersebut, Grab akan meningkatkan fitur-fitur inovatif, termasuk sistem routing yang lebih efisien dan pembangunan database POI (Point of Interest) yang unik.
Untuk mengatasi tantangan terhadap penerapan teknologi dalam pemasaran kendaraan, Grab berusaha untuk menjaga perbedaan terkait pengembangan bisnis yang terus-menerus meningkat dalam jangka panjang. Dengan peluang bisnis yang besar, Grab mempertahankan eksistensi di atas wilayah yang dijaga oleh pihak pengembangan yang berlokasi di beberapa negara terkemuka. Dalam pengembangan ini, Grab menyatakan bahwa perusahaan akan terus memperluas jaringan bisnis dengan memperkuat teknologi dan membangun peluang pelaku bisnis di wilayah Asia Tenggara. Penyelenggaraan yang terus berjalan memperkuat potensi pengembangan bisnis di Indonesia dengan membangun sistem pelatihan dan penelitian yang lebih berkelanjutan. Dalam pengembangan bisnis di bidang ini, Grab tidak hanya berusaha mengembangkan teknologi, tetapi juga membangun sistem pembayaran yang lebih modern untuk para pelaku bisnis.
Untuk mengembangkan perusahaan secara strategis, Grab membangun pengembangan bisnis yang berbasis di Indonesia dengan keberhasilan dalam membangun sistem pembayaran digital yang dapat diakses oleh berbagai pengguna. Karena perusahaan memiliki target pasar yang besar dan kebutuhan teknologi terkini di bidang pengembangan layanan transportasi, maka Grab berencana mengembangkan solusi teknologi di bidang inovatif seperti prediksi dan penanganan pengguna. Perusahaan yang telah menunjukkan inovasi dalam pengembangan layanan digital di masa lalu berharap untuk menjaga posisi yang berkelanjutan di bidang ini. Dengan pengembangan yang terus-menerus, Grab berharap dapat mendukung pertumbuhan pesat di bidang bisnis teknologi dan memperkuat posisi industri pemasaran kendaraan di Asia Tenggara.











