Blog Web & Deep Insights

Eximbank Dikabarkan Siap Jadi Penyalur KUR

Eximbank Dikabarkan Siap Jadi Penyalur Indonesia Eximbank, lembaga pembiayaan ekspor yang berpusat pada usaha kecil dan menengah, mengaku siap menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam program KUR berbasis ekspor (KURBE). Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Direktur, merangkap Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Susiwijono Moegiarso, di Jakarta pada Kamis, 26 Januari 2017.

Plt Ketua Dewan Direktur menuturkan bahwa keberadaan Eximbank sebagai lembaga yang fokus pada usaha sektor kecil dan menengah, menjadikan mereka sangat relevan dalam menghadapi peran penting dalam program KUR. Selain itu, penyaluran KUR menjadi salah satu prioritas yang ditangani oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menyatakan bahwa Eximbank sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi penyalur KUR. Ini menjadi perhatian besar bagi sektor ekonomi Indonesia yang mendorong pemenuhan kebutuhan modal usaha di bidang UMKM.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah bahwa pembahasan terkait Eximbank sebagai penyalur KUR telah ditangani secara terstruktur hingga tingkat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut Susiwijono, peluang ini akan menjadi puncak bagi Eximbank, karena telah memperoleh dukungan dan perhatian dari pihak terkait. Ia berharap bahwa pengajuan proposal tersebut bisa berkontribusi secara efektif pada pelatihan dan pembiayaan pelaku UMKM dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Dari sisi keterampilan dan kelebihannya, Eximbank memiliki program KURBE yang menjadi keunggulan tersendiri. Program ini merupakan bagian dari kebijakan No. 11 yang mengutamakan investasi di sektor ekspor, dengan fokus pada usaha yang lebih menghargai ekspansi bisnis luar negeri. Selain itu, Eximbank memiliki jaringan yang terbuka, berkelanjutan, dan berkompetensi tinggi, yang memudahkan proses menyalurkan pinjaman kepada pelaku UMKM dalam bidang ekspor. Dengan semua itu, dia meyakini bahwa Eximbank akan menjadi salah satu penyalur KUR terbesar yang ditangani.

Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan bahwa jumlah penyalur KUR pada tahun 2017 akan meningkat menjadi 38 lembaga, termasuk 33 bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB), yang saat ini sedang dikaji. Dari 5 penyalur KUR yang baru dibahas, meliputi Adira Finance, Mega Sentra Finance, BCA Finance, FIF, dan Kospin Jasa. Masing-masing diantara lembaga ini akan menjalankan program KUR berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Tidak terlalu menarik bahwa jumlah penyalur KUR berpotensi melonjak ke angka Rp106,4 triliun pada tahun 2017, namun dengan perencanaan yang lebih matang, nilai ini diprediksi bisa mencapai Rp110 triliun dalam waktu dekat, terutama dengan perhatian rapat Komite Kebijakan.

Sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap keterbatasan modal usaha di sektor hilir seperti pertanian, industri pengolahan, perikanan, dan perkebunan, prioritas ekonomi 2017 diharapkan dapat memperluas jumlah penyaluran KUR di bidang tersebut. Ini berarti bahwa KUR akan diarahkan lebih ke arah pengembangan produksi dan ekspor melalui pengembalian modal dan pengganti perbedaan produksi. Di tengah tantangan keuangan, program ini memiliki potensi memperkuat keberlangsungan usaha kecil dan menengah di Indonesia dengan memperhatikan aspek keuangan, ekonomi, dan pemerintahan yang membangun ekonomi nasional.

Susiwijono juga menuturkan bahwa pihak berwenang seperti Kemenko Perekonomian akan mengajukan kebijakan terhadap penyaluran KUR, dan bahwa sektor ekonomi Indonesia akan berfokus pada pemenuhan kebutuhan bisnis yang terkait dengan modal yang diperlukan. Tiga program baru yang dijadikan kepentingan, termasuk program KURBE, menjadi pilihan kunci dalam pengembangan ekonomi. Selain itu, Eximbank juga akan membuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas bisnisnya dan membangun ekonomi yang lebih inklusif.

Exit mobile version