Blog Web & Deep Insights

BTN Biayai 120 Ribu Unit Rumah Dukung Program Pemerintah

Btn Biayai 120 Ribu Unit Program pembangunan satu juta unit rumah oleh pemerintah secara kontinu terus berjalan di tengah upaya membangun kenyamanan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Salah satu pihak yang mendukung program ini adalah PT Bank Tabungan Negara (BTN), bank yang khusus mengembangkan pembiayaan rumah secara strategis. Menurut Direktur Utama BTN, Maryono, program ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan aksesibilitas huni bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Di kuartal pertama tahun 2016, BTN telah membangun sebanyak 120.000 unit rumah, dengan sebagian besar memanfaatkan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) subsidi. Dalam penjelasan tersebut, Maryono menyebutkan bahwa keberadaan KPR subsidi masih mendominasi, dengan angka sekitar 95-98%. Namun, hanya sebagian kecil yang merupakan kredit nonsubsidi, mencatatkan angka 2-5% secara relatif kecil. Dalam konteks ini, kebijakan ini memberikan keleluasaan bagi MBR dalam membangun rumah hingga memenuhi kebutuhan khusus pengembangan ekonomi dan sosial.

Sejumlah data menunjukkan bahwa selama kuartal pertama 2016, BTN telah memberikan pembiayaan untuk 58.712 unit rumah, dengan total dana sebesar Rp7,6 triliun. Pembiayaan tersebut terdiri dari 44.449 unit rumah yang berasal dari kredit subsidi dan 14.263 unit rumah dari nonsubsidi. Keberadaan program ini mencerminkan bahwa pembangunan rumah merupakan komponen penting dalam kebijakan pemerintah untuk menghadirkan keadilan dan kenyamanan sosial bagi masyarakat.

Untuk mencapai target 570 ribu unit rumah pada 2016, BTN menargetkan peningkatan dalam kapabilitas pembiayaan. Dalam tahun 2015, perusahaan tersebut berhasil menyediakan pembiayaan untuk 440 ribu unit rumah. Sejumlah perbaikan dalam struktur produk dan strategi layanan pembiayaan telah memungkinkan kinerja bank meningkat. Penambahan segmentasi ini akan menjadi kunci utama dalam membentuk ekosistem pembiayaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Saat ini, BTN memperkuat posisi sebagai salah satu pemimpin pasar dalam sektor kredit rumah. Pada bagian nonsubsidi, BTN mencatatkan pangsa pasar sebesar 30,6% dan di bidang FLPP (Fasilitas Lembaga Pengembangan Pembiayaan Rumah), BTN menguasai 98% pasar. Untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar yang tinggi terhadap rumah, sistem suku bunga dasar kredit (SBDK) bagi KPR sekarang sudah berada pada level 10,5%. Dalam waktu dekat, berdasarkan panduan yang diberikan, harapan terhadap penurunan suku bunga tersebut menjadi lebih baik, dengan harapan pada bulan September nanti, suku bunga tersebut dapat turun di bawah 10%. Untuk nonsubsidi, suku bunga masih di angka 11%.

Program satu juta rumah menjadi salah satu program penting dalam pengembangan ekonomi dan pemerataan fasilitas huni bagi masyarakat. Hal ini juga menjadi penilaian dalam pelaksanaan pemerintah dengan pengembangan program pembiayaan yang terus mengalami kinerja yang baik. Peran bank seperti BTN sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan rumah menjadi sangat penting dalam menjangkau target yang telah ditetapkan. Namun, untuk menjaga kualitas, keberlanjutan, dan efisiensi dalam pengelolaan dana, maka berbagai langkah lanjutan perlu diambil terutama dalam pengelolaan anggaran, sistem pembiayaan dan pengembangan infrastruktur pembiayaan rumah secara sistematis. Implikasi dari langkah-langkah ini harus mengikuti pengembangan program secara mendalam untuk menciptakan perubahan yang lebih signifikan dalam kondisi keuangan dan sosial masyarakat Indonesia.

Exit mobile version